The purpose of this study was to determine the effect of Teams Games Tournaments (TGT) Keywords: TGT & NHT, Mathematics Reasoning, Mathematics Achievement AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dan Numbered Head Together (NHT) terhadap prestasi matematika yang meninjau terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi experiment. Desain penelitian dengan menggunakan rancangan desain faktorial 3 × 3. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan dua macam yaitu dokumentasi dan tes. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data terdiri atas tes kemampuan penalaran matematis dan tes mengukur kemampuan prestasi belajar siswa. Tes kemampuan penalaran matematis berupa soal tes yang berbentuk pilihan ganda, sedangkan tes prestasi belajar berbentuk soal tes objektif yang berisi materi barisan dan deret sesuai indikator-indikator yang diukur. Uji hipotesis yang digunakan merupakan uji parametris dengan teknik analisis data menggunakan uji Anova. Hasil penelitian untuk uji prasyarat dilakukan berdasarkan uji normalitas yang dapat diketahui dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas dapat diketahui dengan mengggunakan uji Barlett, diperoleh bahwa data hasil tes dari kedua kelompok tersebut adalah normal
This research is to prove whether the learning result of Student Mathematics with cooperative learning model of TPS type is better than the result of student learning of Mathematics with STAD type cooperative learning model on tangent material of circle. The population is the students of State Junior High School 1 East Cikarang. The sample was taken by using cluster random sampling technique from the population by randomized method, ie students of class VIII F and class VIII G as many as 60 students. The analysis test is done by normality test and homogeneity test. Normality test using Lilliefors test and Homogeneity test using Fisher test. While the hypothesis test using t-test. Based on the calculation obtained data that Lilliefors model of cooperative learning model type TPS Lhitung = 0.0954 and for Ltabel = 0.161 (0.0954 < 0.161) and for cooperative learning model type STAD = 0.1266 and for Ltabel = 0.161 (0, 1266 < 0.161), so it can be concluded that the cooperative learning model of TPS type and STAD type cooperative learning model come from the normally distributed population. Homogeneity test using Fisher test obtained Fhitung = 1.15 and Ftabel = 1.86 (1.15 < 1.86) so that TPS and STAD homogen. Hypothesis testing obtained thitung = 2.388 and ttable = 1.651. Because thitung > ttable then H0 is rejected. The conclusion of this research is there are difference of mathematics learning result of students using cooperative learning model of TPS type and mathematics learning result of students using STAD type cooperative learning model in tangent circle material in class VIII SMPN 1 Cikarang East Bekasi.
<em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: apakah model pembelajaran SAVI memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran VAK dan </em>Ceramah<em> pada materi Garis dan Sudut. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII semester II SMP N 3 Wonosobo, yang berjumlah 130 siswa. Sampel penelitian berjumlah 91 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Instrumen pengumpulan data dengan dokumentasi dan tes. Analisis data menggunakan Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel tak Sama. Uji analisis variansi memberikan hasil bahwa model pembelajaran SAVI memberikan prestasi belajar matematika yang sama baik dengan model pembelajaran VAK, model pembelajaran VAK</em> <em>memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding dengan model pembelajaran </em>Ceramah, <em>dan model pembelajaran SAVI memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran </em>ceramah<em> pada materi himpunan.</em>
The students' mathematical reasoning and mathematical communication abilities are influenced by several factors such as the use of learning models used by teachers in learning. The use of appropriate learning models can increase students' mathematical communication abilities and reasoning. This study aims to determine the effect of the Accelerated Learning Cycle, Brain-based learning model and Direct Instruction learning models on students' mathematical reasoning abilities seen from their communication abilities. This is a quasi-experimental research. The data were analyzed using analysis of variance with unequal cells. This study concludes that, first, Accelerated Learning Cycle provides better mathematical reasoning abilities than the Brain-based learning model and the Direct Instruction learning model and Brain-based learning model provide better mathematical reasoning abilities than the Direct Instruction learning model. Second, students who have high mathematical communication abilities have better mathematical reasoning than students with moderate or low mathematical communication abilities, students who have medium communication abilities have better mathematical reasoning than students with low mathematical communication abilities
Matematika tidak terlepas dari konsep-konsep yang bersifat abstrak, penguasaan konsep-konsep matematika merupakan prasyarat untuk dapat memahami dan mengembangkan cabang ilmu-ilmu yang lain. Matematika juga memiliki hubungan antara ilmu satu dengan yang lain sehingga dalam setiap memperkenalkan konsep yang baru diperlukan konsep selanjutnya yang lebih tinggi. Sebagai ilmu yang universal, matematika tidak dapat terpisahkan dari berbagai disiplin ilmu lain. Salah satu ilmu atau matapelajaran yang memiliki keterkaitan dengan matematika adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi positif antara pemahaman konsep aritmatika sosial dengan hasil belajar IPS pada materi PPH. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik survey melalui pendekatan korelasi. Populasi yang digunanakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman konsep matematika materi aritmatika sosial dengan hasil belajar IPS materi PPH, dimana rhitung sebesar 0.90 sedangkan r table dengan n = 30 adalah 0.361 dengan taraf signifikan 0,05.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.