Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan sufiks Bahasa Tontemboan dilihat dari segi bentuk, (2) mendeskripsikan sufiks Bahasa Tontemboan dilihat dari segi fungsi, (3) mendeskripsikan sufiks Bahasa Tontemboan dilihat dari segi makna, dan(4) mendeskripsikan kontribusi hasil penelitian sufiks Bahasa Tontemboan dalam pengajaran Bahasa Daerah di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik cakap yang dilakukan dengan teknik pancing. Peneliti mempersiapkan bahan berupa daftar kata yang berhubungan dengan sufiks. Sumber data penelitian ini adalah tuturan atau ujaran lisan bahasa Tontemboan. Data diambil dari penutur asli Bahasa Tontemboan yang tinggal di desa Kumelembuai yang menggunakan bahasa Tontemboan sebagai penutur asli Bahasa Tontemboan. Para informan yang berjumlah lima orang lahir dan dibesarkan di wilayah pakai bahasa Tontemboan, sehat jasmani dan rohani, dan bukan guru bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sufiks tiga bentuk sufiks bahasa Tontemboan yakni, sufiks -an, -ǝy, -ǝn. Dari segi fungsi, ketiga sufiks ini secara gramatikal membentuk kata kerja. Makna gramatikal ketiga sufiks tersebut, yakni menyatakan perbuatan yang dilakukan lawan, menyatakan perbuatan yang dilakukan untuk orang lain, menyatakan kausatif yaitu menyebabkan sesuatu atau menjadikan sesuatu.Kata Kunci: Sufiks, Bahasa Tontemboan
Abstrak. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Namun, dalam penggunaannya di kelas, guru masih saja beralih kode. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan alih kode yang terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia guru dalam interaksi belajar mengajar serta untuk mengejar faktor penyebab terjadinya alih kode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Untuk megumpulkan data, teknik yang digunakan ialah observasi dan rekam. Untuk menganalisis data, teknik yang digunakan ialah transkrip data rekaman reduksi data. Sumber data penelitian ialah guru bidang studi bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk-bentuk alih kode yakni alih kode bentuk kalimat, alih kode antar kalimat dan alih kode intra kalimat muncul dalam pembelajaran dalam kelas oleh guru. (1) Alih Kode yang terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia oleh guru di kelas adalah alih kode bahasa melayu Manado (BMM); (2) Bahasa Indonesia yang digunakan adalah Bahasa Indonesia Baku (BIB) yang bercampur kode dengan BMM bahkan campur kode antara BIB, BII, dan BMM; (3) Alih kode terjadi pada konteks yang berkaitan dengan kehidupan siswa. Selain itu, faktor penyebab alih kode juga terbukti mempengaruhi guru sehingga muncullah alih kode dalam kegiatan belajar mengajar dalam kelas.Kata Kunci: : Alih Kode, Pembelajaran, Bahasa Indonesia
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.