Studi ini mengkaji manajemen pertunjukan seni tradisional berbasis keragaman dan kearipan lokal Sumatera Utara. Berbagai perhelatan pertunjukan seni tradisional maupun pameran seni tradisional Sumatera Utara dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi perkembangan industri pariwisata maupun pembangunan kebudayaan, namun demikian berbagai jenis keragaman seni pertunjukan ini masih telihat apa adanya saja dan tentu saja masih kalah bersaing dengan model-model seni pertunjukan populer dengan segala kecanggihan dan model manajemen pertunjukan yang lebih baik. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode deskripsi kualitatif yaitu menggambarkan atau mengamati fakta - fakta yang sedang berlangsung. Tekhnik pengumpulan data dan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Tekhnik pengolahan dan analisa data di gunakan metode deskripsi kualitatif yaitu, menguraikan bagaimana proses manajemen yang diterapkan. Dalam studi ini ditemukan hasil kajian sebagai berikut : Manajemen pertunjukan seni memiliki peran dan kedudukan yang penting dalam kaitannya dengan target pencapaiannya secara optimal. Ada empat unsur manajemen pertunjukan seni yang sangat penting, yakni: 1) Unsur perencanaan yang menetapkan kebutuhan yang bersifat fital untuk memenuhi ketercapaian tujuan ideal. 2) Unsur pengorganisasian yakni dengan menempatkan SDM yang berkualitas. 3) Unsur pelaksanaan yakni telah ditetapkan aktivitas dalam mencapai tujuan pertunjukan seni. 4) Unsur Controling atau evaluasi untuk menentukan standar atau tolak ukur keberhasilan manajemen petunjukan seni baik evaluasi secara sistem ataupun produk hasil pertunjukan seni.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kemampuan menggambar bentuk dan menggambar ornamen dengan hasil belajar modifikasi motif ornamen Batak Angkola. Objek yang digambar untuk menggambar bentuk adalah botol dan gelas dan motif yang digambar untuk menggambar ornamen adalah motif Batak Angkola. Adapun populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 28 Medan dengan jumlah 240 siswa dan sampel yaitu kelas VII B yang berjumlah 30 siswa dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Metode penelitian ini menggunakan penelitian correlational research. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kemampuan menggambar bentuk dan menggambar ornamen dengan hasil belajar modifikasi motif ornamen Batak Angkola, yang dibuktikan dengan Fhitung = 23,74 untuk dk= n-k-1 = 27 a = 0,05 Ftabel = 3,35 ternyata Fhitung >Ftabel (23,74 > 3,35). Besar hubungan antara kemampuan menggambar bentuk dan menggambar ornamen dengan modifikasi motif ornamen Batak Angkola berkorelasi yaitu 0,71, dan besar sumbangan (kontribusi) yaitu sebesar 51%.Kata Kunci: menggambar, ornamen, modifikasi, Batak Angkola.AbstractThis study aims to determine whether there is a relationship between the ability to draw shapes and draw ornaments with the results of learning to modify the Angkola Batak ornament motif. The objects drawn to draw shapes are bottles and glasses and the motif drawn for drawing ornaments is the Angkola Batak motif. The population in this study were all seventh grade students of SMP Negeri 28 Medan with 240 students and samples namely VII B class which amounted to 30 students using cluster random sampling technique. This research method uses correlational research. The results of the research show that there is a relationship between the ability to draw shapes and draw ornaments with the learning outcomes of modifications to the Angkola Batak ornament motif, as evidenced by Fcount = 23.74 for dk = nk-1 = 27 a = 0.05 Ftable = 3.35 turns Fcount > Ftable (23.74> 3.35). The magnitude of the relationship between the ability to draw shapes and draw ornaments with modifications to the Angkola Batak ornament motif is correlated at 0.71, and the contribution (contribution) is 15%. Keywords: drawing, ornament, modification, Angkola Batak.
Guru penggerak menjadi prestasi tersendiri bagi guru saat ini. Dalam menjalani program pendidikan guru penggerak para guru harus memiliki kreativitas. Adversity Quotient yang baik juga mempengaruhi kreativitas yang dimiliki seseorang. Penelitian Kuantitatif ini, melibatkan 40 orang sampel yang terdiri dari 14 orang berstatus guru penggerak, 19 guru berprestasi, dengan prestasi sebagai guru berprestasi, guru inti, mentor nasional dan Duta Rumah belajar Nasional, dan yang berstatus guru penggerak berprestasi sebanyak 7 orang. Analisa data statistik menggunakan bantuan SPSS versi 26. Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai signifikansi setiap variabel 0,000, < 0.05, disimpulkan bahwa data terdistrubusi normal. Uji Homogenitas dengan Uji Levene diperoleh nilai signifikansi 0,120 > dari 0,05, disimpulkan bahwa sampel bersifat homogen. Guru penggerak, Guru berprestasi dan guru penggerak berprestasi yang terlibat dalam penelitian ini memiliki kreativitas mayoritas tinggi, 10 orang atau 25% kreativitas sedang, dan 30 orang atau 75% kreativitas tinggi. Adversity yang dimiliki oleh kelompok sampel juga masuk dalam kategori Sedang (Campers) sebanyak 25 orang atau 37.5% dan Climbers sebanyak 15 orang atau 62,5%. Dalam penelitian ini mendapatkan beberapa temuan diantaranya Guru dengan adversity quotient Climbers memiliki kreativitas lebih tinggi. Guru penggerak berprestasi memiliki Kreativitas lebih tinggi. Guru dengan Adversity Climbers tidak memiliki kreativitas yang lebih tinggi. Kedepannya diharapkan agar guru penggerak dan guru berprestasi tetap mengasah ketangguhan diri dan kreativitasnya untuk mendukung tranformasi pendidikan Indonesia
The purpose of this study is to describe: 1) the effect of self-efficacy on the performance of the driving teacher, 2) the effect of work motivation on the performance of the driving teacher, and 3) the effect of self-efficacy and work motivation on the performance of the driving teacher. This research design is in the form of an explanation. The subjects of this study were all teachers in Mandailing Natal Regency, totaling 60 people. The instrument of data collection was through a questionnaire. Data analysis used inferential statistical analysis with multiple linear regression analysis. Based on the results of data analysis, the coefficient of Freg = 0.809; sig. 0.450. the higher the self-efficacy and the higher the work motivation, the higher the performance. On the other hand, the lower the self-efficacy and the lower the work motivation, the lower the performance of the driving teacher. Based on the results of this study, it can be stated that the hypothesis proposed in this study is accepted. The results of this study also prove that self-efficacy and work motivation contribute 36.186% to performance. This means that the two variables (self-efficacy and work motivation) contribute 36.186% to the high and low performance.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik elemen-elemen visual yang terdiri dari garis, warna dan gelap terang pada karya vector art di Vectorina Medan Community tahun 2019. Adapun populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 15 karya vector art di Vectorina Medan Community sehingga sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 3 karya dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui dan mendeskripsikan kekuatan karakteristik vector art di Vectorina Medan Community yang dijadikan sampel berdasarkan karakteristik dari garis, warna dan gelap terang. Hasil penelitian menunjukkan, kekuatan elemen-elemen visual berdasarkan karakteristik adalah berasal dari penggambaran dan penentuan elemen-elemen visual yang baik seperti penempatan warna, gelap terang dan garis. Penelitian ini dilakukan di Vectorina Medan Community di mana permasalahan diangkat berdasarkan karya vector art yang ada di komunitas. Vector art merupakan salah satu karya grafis komputer di mana karya dibuat dengan Software berbasis Vector. Dari penelitian yang sudah dilaksanakan maka bisa disimpulkan karakteristik karya vector art Vectorina Medan Community sangat kuat. Kata Kunci: vector art, karakteristik, elemen visual.AbstractThis study aims to determine the characteristik of visual elementsconsiting of lines, colors and light dark on the work vector art in Vectorina Medan Community 2019. As for the population contained in this study as many 100 vector art works in Vectorin Medan Community so the sample determined in this study consisted of 15 words using a purposive sampling technique. This study uses a qualitative descriptive method to determine and illustrate the strength of the characteristics of vector art in the Vectorina Community in Medan, which is sampled based on the characteristics of lines, colors and light darkness. The results showed that the strength of visual elements based on characteristics came from the depiction and determination of good visual elements such as placement of colors, dark light and lines. This research was conducted at the Vectorina Community in Medan where problems arise based on vector art in the community. Vector art is one of the computer graphic works in which the work is made with Vector-based Software. From the research that has been done, it can be concluded that the characteristics of vectorina Medan Community vector art are very strong. Keywords: vector art, characteristics, visual elements.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.