Keputihan atau Fluor albus adalah suatu gejala berupa cairan yang tidak berupa darah yang keluar dari organ genetalia. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur muda berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. Keputihan pada remaja dapat disebabkan karena perilaku pencegahan keputihan yang kurang baik. Pengetahuan adalah salah satu faktor terbentuknya perilaku pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan tentang keputihan dengan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri di SMA Dharma Praja Denpasar. Jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan menggunakan metode desain korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar yang berjenis kelamin perempuan kelas X di SMA Dharma Praja sebanyak 124 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden. Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan remaja dengan pengetahuan yang baik tentang keputihan lebih banyak memiliki perilaku yang baik dalam pencegahan keputihan (82,3%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan kekuatan kuat antara tingkat pengetahuan tentang keputihan dengan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri di SMA Dharma Praja Denpasar, dengan nilai signifikansi yaitu sebesar 0,000 dengan nilai koefisien korelasi yaitu 0,722. Semakin tinggi pengetahuan remaja maka akan semakin baik perilaku remaja terhadap pencegahan keputihan. Berdasarkan penelitian ini, disarankan bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan sekolah dalam memberikan informasi kepada siswi tentang kesehatan reproduksi khususnya keputihan.
Pendahuluan: Kanker payudara merupakan penyakit dengan angka kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan memiliki resiko kematian yang tinggi jika ditangani secara terlambat. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala kanker payudara secara dini sehingga dapat mengurangi resiko kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMAN 1 Kuta Utara. Metode: Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan one group pre-post test design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 33 siswi yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Pengukuran pengetahuan siswi dalam pre test didapatkan hasil 17 orang (51,5%) berpengetahuan kurang dan 16 orang (48,5%) bepengetahuan cukup. Pada hasil post test pengetahuan didapatkan peningkatan yaitu 20 orang (60,6%) berpengetahuan baik dan 13 orang (39,4%) berpengetahuan cukup. Diskusi: Hal ini disebabkan karena siswi telah mendapatkan perlakuan berupa penyampaian informasi melalui pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang SADARI yang telah diberikan oleh peneliti.
Background: This community service activity aims to improve mental health by applying group activity therapy in the posyandu. Of the soul. Methods: Used is learning method by finding various information related to group activity therapy (TAK). The role play method is by practicing directly how the implementation of TAK is in accordance with their respective roles so that it can be demonstrated directly by the patient and what he wants to convey in the TAK can be properly addressed to the patient. Results: The problem faced at this time is the lack of community knowledge in this case the family in caring for people with mental disorders ODGJ and how treatment can be provided through TAK. Conclusions: Problem solving that can be done is to provide assistance in providing knowledge, understanding and implementing role play so that it can be applied in everyday life and improve mental health.
Remaja merupakan individu yang menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai mencapai kematangan seksual. Kematangan organ seksual dan perubahan hormonal menyebabkan munculnya dorongan seksual pada remaja dalam perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan seksual parnikah. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan quasi experiment dengan metode pendekatan non-equivalent control grup design. Pendekatan non- equivalent control grup design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 responden dengan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan sebanyak 47 (100%) dalam kategori baik sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 2 (4.0%) dalam kategori kurang, 32 (68.0%) dalam kategori cukup dan 13 ( 28.0% ) dalam kategori baik. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test diketahui p = 0,000 sehingga p<α nikai α= 0,05, maka H0 ditolak berarti ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan. Remaja diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan kesehatan, sehingga dapat melakukan pencegahan perilaku seksual pranikah.
BACKGROUND: The leader’s attitude or behavior to staff or subordinates greatly determined a conducive working atmosphere in a hospital. Decrease in performance and job dissatisfaction will impact work productivity, attendance (absenteeism), the quality of services provided, and the exit of the workforce itself (turn-over). This is why the importance of a harmonious relationship between a leader and his staff or subordinates. AIM: This study aims to determine nurses’ views regarding caring leadership of the head of the room. METHODS: The research method used in this study is descriptive qualitative with a face-to-face interview. Fifteen registered nurses were involved in this study that interacts directly to the patient and nurse manager. The data were analyzed by content analysis. RESULTS: Nurse perceived caring leadership, including giving positive feelings, listening, encouraging, influencing, experience, proactive, and struggling for the subordinates. CONCLUSION: A deep understanding of caring leadership could bring the curricula with the new course of caring leadership. The student can learn and practice from the early time. It would bring a caring attitude as a part of their own life.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.