The athletes performance will be excellent with the support of healthy mind. Psychological state such as anxiety must be lessened to achieve the desired performance. Several previous studies suggest that anxiety is closely related to self-efficacy. Positive self-efficacy helps the athletes in controlling their anxiety. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and anxiety before the match. The research involves 44 female futsal athletes of Sebelas Maret University in Surakarta. To measure the variables in this study, the anxiety scale before the match (reliability = 0.927) and self-efficacy scale (reliability = 0.859) are used. Hypothesis test result of r = -0.334 shows that there is a negative and significant relationship between self-efficacy and anxiety before the match, which means the lower self-efficacy, the higher athletes’ anxiety before the match (P = 0.023; p <0.05). This research is limited to female futsal athletes. Further studies are expected to involve male athletes and other sports.
Salah satu tujuan mahasiswa setelah lulus kuliah adalah bekerja. Persaingan dalam mencari kerja dapat menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa. Untuk itu diperlukan upaya untuk menurunkan rasa cemas yang dialami mahasiswa dengan regulasi diri dan grit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan regulasi diri dan grit dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 80 mahasiswa tingkat akhir Psikologi UNS yang terdiri angkatan 2015-2017 dengan teknik pengambilan sampel <em>proportioned stratified random sampling</em>. Instrument dalam penelitian ini adalah skala kecemasan menghadapi dunia kerja (α=0,922), skala regulasi diri (α=0,879), dan skala grit (α=0,899). Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai p=0,000 (p < 0,05) dengan nilai F<sub>hitung</sub>=16,705 > F<sub>tabel</sub>=3,12 dan nilai R=0,550 yang berarti secara bersama-sama (simultan) berhubungan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir dengan tingkat sedang. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan terdapat hubungan negatif signifikan antara regulasi diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja (p=0,005 < 0,05; r=0,312) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara grit dengan kecemasan menghadapi dunia kerja (p=0,318 > 0,05; r=-0,114).
2021Pandemi Covid-19 yang terjadi menyebabkan mahasiswa harus beradaptasi untuk melakukan pembelajaran secara daring dan menghadapi banyaknya kendala pembelajaran daring. Hal tersebut dapat menjadi stressor yang akan menghambat proses pembelajaran sehingga memengaruhi proses belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi hubungan antara resiliensi dan perceived social support dengan stres akademik saat pembelajaran daring; (2) mengidentifikasi hubungan resiliensi dengan stres akademik saat pembelajaran daring; dan (3) mengidentifikasi hubungan perceived social support dengan stres akademik saat pembelajaran daring. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan teknik pengambilan sampel disproportionate random sampling. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa sebanyak 168 orang. Terdapat tiga skala yang digunakan, yaitu skala stres akademik (rx sama dengan 0,866), skala resiliensi (rx sama dengan 0,935), dan skala perceived social support (rx sama dengan 0,856). Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dan perceived social support dengan stres akademik pada mahasiswa (sig. sama dengan 0,000 kurang dari 0,05 dan R square sama dengan 0,102), dengan kekuatan hubungan yang rendah (R sama dengan 0,319). Selain itu, terdapat kontribusi resiliensi dan perceived social support dengan stres akademik sebesar 10,2 persen, terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan stres akademik (sig. sama dengan 0,000 kurang dari 0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perceived social support dengan stres akademik (sig. sama dengan 0,588 lebih besar dari 0,05). Resiliensi memberikan sumbangan efektif sebesar 10,2 persen.
Perkembangan tren make up mendorong mahasiswi ikut membeli produk make up terbaru tanpa mempertimbangkan kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan electronic word of mouth dan hedonic shopping motivation dengan perilaku konsumtif terhadap produk make up. Penelitian dilakukan pada 61 mahasiswi Psikologi Universitas Sebelas Maret yang dipilih menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah skala perilaku konsumtif, skala electronic word of mouth, dan skala hedonic shopping motivation. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis regresi ganda.Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05), artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara electronic word of mouth dan hedonic shopping motivation dengan perilaku konsumtif terhadap produk make up. Secara parsial, terdapat hubungan positif yang signifikan antara electronic word of mouth dengan perilaku konsumtif terhadap produk make up (p=0,000 < 0,05) dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara hedonic shopping motivation dengan perilaku konsumtif terhadap produk make up (p=0,006 < 0,05). Nilai R2 sebesar 0,381, menunjukkan bahwa electronic word of mouth dan hedonic shopping motivation secara bersamasama memberikan sumbangan efektif sebesar 38,1% pada perilaku konsumtif terhadap produk make up.
The purpose of this study was to look at subjective well being, social anxiety, and materialism with smartphone addiction. The research subjects were 361 students. The method of data collection uses the scale of smartphone addiction (α = 0.873), subjective well being scale (α = 0.925), social anxiety scale (α = 0.956), and scale of materialism (α = 0.881). Data analysis using multiple linear regression analysis which produces a value of p = 0,000 (p <0.05) with a value of Fcount> Ftable (18.757> 2.70). This means that there is a relationship between subjective well being, social anxiety, and materialism with smartphone addiction. The value of r2 is 0.365, indicating that subjective well being, social anxiety, and materialism make an effective contribution of 36.5% in smartphone addiction. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah melihat hubungan subjective well being, kecemasan sosial, dan materialisme dengan smartphone addiction pada mahasiswa universitas "Y". Subjek penelitian berjumlah 361 mahasiswa. Metode penggumpulan data menggunakan skala smartphone addiction (α= 0,873), skala subjective well being (α= 0,925), skala kecemasan sosial (α= 0,956), dan skala materialisme (α=0,881). Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda yang menghasilkan nilai p=0,000 (p<0,05) dengan nilai Fhitung>Ftabel (18.757>2,70). Artinya terdapat hubungan antara subjective well being, kecemasan sosial, dan materialisme dengan smartphone addiction pada mahasiswa universitas "Y". Nilai r 2 sebesar 0,365, menunjukkan bahwa subjective well being, kecemasan sosial, dan materialisme memberikan sumbangan efektif sebesar 36,5 % pada smartphone addiction. Kata Kunci: kecemasan sosial, materialisme, smartphone addiction, subjective well being PENDAHULUANPerkembangan teknologi yang semakin pesat melahirkan berbagai inovasi baru, salah satunya adalah munculnya smartphone dengan berbagai fitur menarik yang terus dikembangkan setiap harinya. Kemudahan dalam mengakses berbagai informasi hanya dalam satu ganggaman tangan, membuat masyarakat tidak dapat terlepas dari smartphone ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.