Seeing the existence of MSME needs that have still not been met although this sector is undeniably important in Indonesian economy, changes in community behaviour and the intensity of the use of technology in the community, financial technology (fintech) has a lot of potentials to become a part of the solution of the problem commonly faced by MSMEs. Therefore this research needs to be done to observe the potential of fintech in integrating MSMEs in terms of the application of technology and knowledge from the community related to fintech. By using Technology Acceptance Model, this research tries to understand the determinant factors of the fintech application used by MSME. Based on the research framework and model, path analysis method used in this research. This research uses primary data gathered by the questioner, which was distributed to MSME. From the analysis conducted, we can conclude that the external factors tested in this research could have an effect on the behaviour intention through perceived usefulness in MSME practice of financial technology. Large variation in MSME educational background, busineess age and size would become a challenge in promoting fintech application, therefore this finding suggests that fintech should be promoted by highlighting what benefits can be obtained by using fintech application.
Abstract. Labor has an important role in development. However, it becomes a problem if the number of workers is not proportional to the available jobs. The increasing population in West Java is a challenge for the government to be able to provide job opportunities along with the increase in the workforce. This study aims to determine the effect of Gross Regional Domestic Product (GRDP), Regency/City Minimum Wage (UMK) and Human Development Index (IPM) on employment in West Java Regency/City in 2010 – 2020. Labor absorption is the dependent variable. , while GDP, UMK and HDI are independent variables. This type of research is descriptive quantitative. This study uses panel data, namely 27 district/city sectors in West Java in 2010 – 2020. The analytical method used is OLS (Ordinary Least Square), with the estimate used is the Random Effect Model. The results of the study partially show that the Gross Regional Domestic Product (GRDP) has a positive effect on employment, the Regency/City Minimum Wage (UMK) has a positive effect on employment and the Human Development Index (IPM) has a positive effect on employment. However, simultaneously all the independent variables affect the absorption of labor in the Regency/City of West Java. Abstrak. Tenaga kerja memiliki peranan penting dalam pembangunan. Tetapi mejadi masalah jika jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. Peningkatan jumlah penduduk di Jawa Barat menjadi suatu tantangan bagi pemerintah untuk dapat meyediakan lapangan kerja seiring dengan peningkatan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Regiobal Bruto (PDRB), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten/Kota Jawa Barat 2010 – 2020. Penyerapan tenaga kerja merupakan variable dependen, sedangkan PDB,UMK dan IPM merupakan variabel independen. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data panel yaitu 27 sektor Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat pada tahun 2010 – 2020. Metode analisis yang digunakan adalah OLS (Ordinary Least Square), dengan estimasi yang digunakan adalah Random Effect Model. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara parsial bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Namun, secara simultan seluruh variabel independen memengaruhi penyerapan tenaga kerja di Kabupaten/Kota Jawa Barat.
Abstract. Based on previous research, it is known that if poverty, unemployment and inflation increase, it will reduce economic growth. However, based on the data it is known that poverty, unemployment and inflation fluctuate but economic growth always increases every year. Therefore, the aim of this research is to find out how much and how the influence of poverty, unemployment and inflation has on economic growth in the city of Bandung in 2005-2020. The research model used is multiple linear regression with the Ordinary Least Square (OLS) method. The data used in this study is secondary data obtained from the websites of the Central Statistics Agency (BPS) for the cities of Bandung and West Java. The results showed that partially the poverty variable has a significant effect on economic growth with a probability of 0.0221 and a regression coefficient of -0.201503. The unemployment variable has a significant effect on economic growth with a probability of 0.00006 and a regression coefficient of -0.089580. Finally, the inflation variable has a significant effect on economic growth with a probability of 0.0166 and a regression coefficient of -0.026928. Simultaneously also found that the variables of poverty, unemployment, and inflation have a significant effect on economic growth with a probability of 0.000010. Abstrak. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui jika kemiskinan, pengangguran dan inflasi meningkat maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Tetapi, berdasarkan data diketahui bahwa kemiskinan, pengangguran dan inflasi bergerak secara fluktuatif akan tetapi pertumbuhan ekonomi selalu meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar dan bagaimana pengaruh kemiskinan, pengangguran, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung Tahun 2005-2020. Model penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari website Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung dan Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel kemiskinan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan probabilitasnya 0,0221 dan koefisien regresinya -0,201503. Variabel pengangguran berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan probabilitasnya 0,00006 dan koefisien regresinya -0,089580. Terakhir, variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan probabilitasnya 0,0166 dan koefisien regresinya -0,026928. Secara simultan juga menemukan bahwa variabel kemiskinan, pengangguran, dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan probabilitasnya 0,000010.
Abstract. E-wallet is a means of payment in conducting transactions for consumption. Every human being consumes to fullfill needs and desires in order achieve satisfaction. A person’s consumption expenditure will be affected by their income, the more income they earn, the more a person’s consumption expenditure will also be. This condition will form a pattern of public consumption. The consumption. The consumption pattern of a person or group of people can be influenced by the expenditures made by other people or group of people (Dusenberry, 1949). The purpose of E-wallets and to find out what factors determine the consumption patterns of funds set aside in E-Wallets in generation Z in Bandung City. The method used in this research is descriptive qualitative. The data sources used in this research are primary data and secondary data. The data collection technique in this study was by distributing questionnaires to 10respondents and interviews. The sampling technique in this study used a purposive sampling technique. The results of this study indicate that the consumption patterns of the z generation in using E-Wallets are spent on buying food, clothing, and transportation costs. Convenience and promotion are the reasons why Generation Z uses E-Wallets as a means of payment. As well as the factors that determine consumption patterns, namely income/allowance set aside in E-Wallets, lifestyle and reference groups. Lifestyle factors and reference groups determine the consumption patterns of the z generation in using E-Wallets Abstrak E-Wallet merupakan salah satu alat pembayaran dalam melakukan transaksi untuk melakukan konsumsi. Setiap manusia melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan demi mencapai suatu kepuasan. Pengeluaran konsumsi seseorang akan dipengaruhi oleh pendapatannya semakin banyak pendapatan yang mereka peroleh maka semakin banyak juga pengeluaran konsumsi seseorang. Kondisi ini akan membentuk suatu pola konsumsi masyarakat. Pola konsumsi seseorang atau sekelompok masyarakat dapat dipengaruhi oleh pengeluaran yang dilakukan oleh orang lain atau sekelompok orang (Duesenberry, 1949). Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola konsumsi generasi Z Kota Bandung dalam menggunakan E-Wallet dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menentukan pola konsumsi dari dana yang disisihkan di E-Wallet pada generasi Z Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan penyebaran kuesioner pada 100 responden dan wawancara. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pola konsumsi generasi z dalam menggunakan E-Wallet dihabiskan untuk keperluan membeli makanan, pakaian, dan biaya transportasi. Kemudahan dan promosi menjadi alasan mengapa generasi z menggunakan E-Wallet sebagai alat pembayarannya. Serta faktor-faktor yang menentukan pola konsumsi yaitu terdapat pendapatan/ uang saku yang disisihkan di E-Wallet, gaya hidup dan kelompok acuan. Faktor gaya hidup dan kelompok acuan menentukan pola konsumsi generasi z dalam menggunakan E-Wallet.
Abstract. Farmhouse and the Great Asia Afrika is a tourist attraction located in Gudangkahuripan Village, Lembang District. The existence of the Farmhouse and the Great Asia Afrika opens up opportunities for the surrounding community to carry out economic activities in the form of trade and services for tourists and can open new jobs. The rapid development of tourism in Gudangkahuripan village can cause positive externalities and negative externalities felt by various parties.This study aims to identify the positive externalities and negative externalities caused by Attractions Farmhouse and the Great Asia Africa. This type of research is qualitative descriptive using primary data and secondary data. The population in this study is the people of Gudangkahuripan village, with a sample of 99 respondents. The method of data collection was conducted by interviews and questionnaire filling. Then the measurement scale used in this study is the Likert scale.The results of the study showed positive externalities in the economic aspects of Farmhouse and the Great Asia Africa, namely increasing community income, opening up jobs, increasing PAD, and the availability of new business opportunities. Then, on the social aspects, namely changes in livelihoods, reducing the number of unemployed, increasing cultural preservation, and improving public facilities. Meanwhile, the negative externalities in social aspects are caused by the increase in crime, the density of tourists who disturb the community, and the increasing population density. Meanwhile, on environmental aspects, namely air pollution, waste problems, reduced environmental sustainability, and traffic congestion. Abstrak. Farmhouse dan The Great Asia Afrika merupakan objek wisata yang berada di Desa Gudangkahuripan Kecamatan Lembang. Keberadaan Farmhouse dan The Great Asia Afrika membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas ekonomi dalam bentuk perdagangan maupun layanan jasa bagi wisatawan, serta dapat membuka lapangan kerja baru. Perkembangan wisata yang cukup pesat di Desa Gudangkahuripan dapat menimbulkan eksternalitas positif dan eksternalitas negatif yang dirasakan oleh berbagai pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi eksternalitas positif dan eksternalitas negatif yang ditimbulkan objek wisata Farmhouse dan The Great Asia afrika. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Gudangkahuripan, dengan sampel berjumlah 99 responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner. Kemudian skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Hasil dari penelitian, menunjukan eksternalitas positif pada aspek ekonomi dari Farmhouse dan The Great Asia Afrika yaitu peningkatan pendapatan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, meningkatkan PAD, dan tersedianya peluang usaha baru. Kemudian, pada aspek sosial yaitu perubahan mata pencaharian, menurunkan jumlah pengangguran, meningkatkan pelestarian budaya, dan peningkatan fasilitas publik. Sedangkan, eksternalitas negatif pada aspek sosial yang ditimbulkan yaitu peningkatan kriminalitas, kepadatan wisatawan yang mengganggu masyarakat, dan meningkatnya kepadatan penduduk. Sedangkan, pada aspek lingkungan yaitu polusi udara, permasalahan sampah, berkurangnya kelestarian lingkungan, dan kemacetan lalulintas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.