Abstrak. Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015, prevalensi jumlah DM di dunia sebesar 8,8 persen dengan jumlah penderita sebesar 415 juta penderita dan pada 2040 diperkirakan akan meningkat sejumlah 642 juta penderita (10,4 persen) (IDF, 2015). Sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-7 penderita diabetes terbanyak di dunia. Salah satu buah yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan diet penderita diabetes melitus adalah buah naga yang memiliki keunggulan yaitu kaya serat dan antioksidan. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pembuatan jus buah naga merah dapat untuk menurunkan kadar glukosa pada klien diabetes melitus. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi pemberian buah naga merah. Terdapat penurunan kadar glukosa pada klien diabetes melitus setelah pemberian buah naga merah selama 10 hari di Bandar Lampung. Dengan demikian, pemberian buah naga merah pada klien diabetes melitus sangat efektif dalam menurunkan glukosa. Abstract: According to the International Diabetes Federation (IDF) in 2015, the prevalence of DM in the world (8.8 percent) with the number of sufferers at 415 million and 2040 it was expected to increase by 642 million patients (10.4 percent). While Indonesia ranks 7th most diabetics in the world. One of the fruits that can be used to improve the diet of diabetics is a dragon fruit that has the advantage of being rich in fiber and antioxidants. The Purpose after counseling and demonstration is expected to make red dragon fruit juice can reduce glucose levels in diabetes mellitus clients. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations giving red dragon fruit. There is a decrease in glucose levels in diabetes mellitus clients after giving red dragon fruit for 10 days at Bandar Lampung. Thus, giving red dragon fruit to diabetes mellitus clients is very effective in reducing glucose.
ABSTRAKData dari Puskesmas Mulya Asri didapatkan bahwa tahun 2015 jumlah persentase angka kejadian Pneumonia pada balita sebesar 20.31% (50 balita), dan 3 (5.6%) diantaranya harus dirujuk ke RS, dan merupakan Puskesmas dengan kasus pneumonia tertinggi di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tujuan penelitian ini diketahui perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit Pneumonia pada Balita di Puskesmas Mulya Asri Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2017.Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan pra eksperimen dengan pendekatan one group pra-post test design. Populasi penelitian adalah semua ibu yang memiliki balita di Puskesmas Mulya Asri Kabupaten Tulang Bawang Barat sejumlah 2.922 orang dengan sampel 20 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa statistik yang digunakan uji t-dependenHasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata berdasarkan pengetahuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 60,2 dengan standar deviasi 10,1. Nilai rata-rata pengetahuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan adalah 72,2 dengan standar deviasi 7,5. Ada perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit Pneumonia pada Balita di Puskesmas Mulya Asri Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2017 (P value=0,000). Saran dalam penelitian diharapkan dapat melakukan kegiatan pendidikan kesehatan dan pencegahan serta penanganan dan perawatan balita Pneumonia dengan menggunakan metode ceramah disertai pemutaran VCD. Kata Kunci : Pengetahuan, Pneumonia, Pendidikan Kesehatan
The effect of range motion (ROM) ankle exercise on prevention of neuropathy and angiopathy in patient with diabetes mellitusBackground: Based on data from Basic Health Research (2013) conducted by the Indonesian Ministry of Health in a way to obtain the proportion of DM at the age of 15 years and over, confirmed / checked whether or not they suffer from DM or not.It was found that Lampung Province was ranked as the 8th largest DM person from 33 provinces throughout Indonesia, with DM patients with 38,923 lives and 5,560 people. One complication that needs attention is diabetes foot injury and it can cause amputation. The most common cause of diabetes foot injury is peripheral neuropathy which includes damage to sensory, autonomic and motor nerves.Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of Range of Motion (ROM) ankle exercise on prevention of neuropathy and angiopathy on diabetes patients.Methods: A quasi experimental pre and post- test with control group study design was employed. The purposive sampling with 26 participants (13 respondents intervention group and 13 respondents control group) were recruited. The interventions groups performed ROM ankle exercise in their own respective training programs for 4 weeks, whereas no training was done in the control group. Both groups intervention and control, before and after the exercise program were measured with monofilament test for neuropathy and Venous Doppler for angiopathy. The data analysis was using t-test.Results: In the intervention group there were a significant improvements after ROM ankle exercise on prevention of neuropathy with p Value 0.000 and for angiopathy with p Value 0.000. There were significant different between intervention group and control group for neuropathy (p: .004) and angiopathy (p: .031).Conclusion: To prevent neuropathy and angiopathy on diabetes patients a home exercise program with Range of Motion (ROM) ankle could be implementedKeywords: Range of Motion; Neuropathy; Angiopathy; Diabetes MellitusPendahuluan: Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 oleh Kemenkes RI dengan melakukan wawan cara untuk mendapatkan proporsi DM pada usia 15 tahun keatas yaitu proporsi penduduk yang terdiagnosis menderita DM dan penduduk yang belum pernah didiagnosis menderita DM. Provinsi Lampung menduduki peringkat ke – 8 penyandang DM terbesar dari 33 Provinsi diseluruh Indonesia, 38.923 jiwa dan 5.560 jiwa . Salah satu komplikasi yang harus mendapat perhatian yaitu luka kaki diabetes karena dapat mengakibarkan amputasi. Penyebab terbanyak dari luka kaki diabetes yaitu neuropati perifer yang meliputi kerusakan syaraf sensorik, otonom dan motorik.Tujuan: Diketahui pengaruh Range Of Motion (ROM) Ankle terhadap pencegahan terjadinya Neuropati dan Angiopati pada pasien Diabetes Melitus.Metode: Penelitian ini mengunakan desain quasi eksperimen pre post test dengan kelompok control dan intervensi..Sampel diambil dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling dengan jumlah sampel yaitu 26 responden. Instrument penelitian ini menggunakan 10 gr semmens weinstein monofilament untuk mendeteksi Neuropati dan Venous Doppler Ultrasound untuk mendeteksi angiopati. Hasil: Menunjukkan adanya pengaruh latihan Range of Motion (ROM) Ankle terhadap pencegahan neuropati dengan p Value 0.000 dan angiopati dengan p Value 0.000. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan control untuk neuropati (p: .004) dan angiopati (p: .031).Simpulan: Untuk mencegah terjadinya neuropati dan angiopati pada penderita DM untuk dapat melakukan latihan Range of Motion (ROM) Ankle dirumah
Effect of Benson relaxation technique on blood pressure in patients with hypertensionBackground: Hypertension management is classified into non-pharmacological and pharmacological therapy. Non-pharmacological therapy is believed to be safer and has a positive effect. The technique is Benson relaxation, this technique focuses more attention. So it can create a calm environment and can control blood pressure.Purpose: To know effect of Benson's relaxation technique on blood pressure in patients with hypertension at Poncowati Health Center, Central Lampung. Method: Quantitative research with the research design "Quasy Experimental” with using Nonequivalent control group design/non randomized control group pretest posttest design. The research subjects were 32 respondents who were divided into two groups. Data analysis used parametric statistical paired T test and unpaired T test (Independent T Test).Results: There is an effect of Benson relaxation therapy on reducing blood pressure in patients with hypertension, where the average difference in systolic blood pressure between the intervention group and the control group is 8.063 (p-value 0.000) and diastolic blood pressure of 4.188 (p-value 0.003).Conclusion: There is an effect of Benson relaxation therapy on reducing blood pressure in hypertensive patients.Keywords: Benson relaxation; Blood pressure; Patient; HypertensionPendahuluan: Penatalaksanaan hipertensi dikelompokkan menjadi terapi nonfarmakologi dan terapi farmakologi. Terapi nonfarmakologi diyakini lebih aman dan memberikan efek positif. Salah satu tekniknya yaitu relaksasi benson, teknik ini lebih memusatkan perhatian. Sehingga dapat menciptakan lingkungan yang tenang dan dapat mengontrol tekanan darah.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Puskesmas Poncowati Lampung Tengah.Metode: Eksperimen semu (quasi experiment design) dengan bentuk Nonequivalent control group design/non randomized control group pretest postest design. Subjek penelitian sebanyak 32 responden yang dibagi menjadi dua kelompok. Analisa data menggunakan statistik parametrik uji T berpasangan (Paired T Test) dan uji T tidak berpasangan (Independent T Test).Hasil: Pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi dengan selisih rata-rata tekanan darah sistolik antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol adalah sebesar 8,063 (p-value 0,000) dan diastolik sebesar 4,188 (p-value 0,003).Simpulan: Adanya pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi.
RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND FAMILY HISTORY WITH CORONARY HEART DISEASE AT PUSKESMAS BANJARSARI METRO Introduction: Based on data in coronary heart events Metro City 2018 total which is 1,309 new cases. For new diseases 190 men and 22 for women cases, for old cases 369 men and 528 women in 2019 have a very drastic decrease, with total of new and old 229 patients with heart disease , for new diseases which is 32 men and 57 cases and women, for an old cases which is 60 cases for men and 80 cases for women.Purpose: to known relations between physical activity and family history with coronary heart disease at Puskesmas Banjarsari Metro in 2020.Method: quantitative research type, analytical survey research plan with cross sectional approach, population and sample in research patients with heart failure are22 respondents. Univariate and bivariate data analysis used chi square test.Result : From 23 respondents, 13 respondents (56,5%) with low activity, families at risk which is 14 respondents (55,0%), 12 respondent (52,2%) with coronary heart, results of statistical tests using the chi square test obtained p-value = 0,022(< 0.05) , p-value = 0,006(< 0.05).Conclusion : Results of using the chi square test obtained p-value = 0,022(< 0.05) that means there is a relations between physical actiivity with occurrence coronary heart disease in Puskesmas Banjarsari Kota Metro 2020. Results of using the chi square test obtained p-value = 0,006(< 0.05) that means there is a relations between history of family with occurrence coronary heart disease in Puskesmas Banjarsari Kota Metro 2020. For peoples who risk of coronary heart disease (CHD) to behave healthy living by maintaining a diet by consuming foods that conform to diet coronary heart patients, avoid smoking, not consuming alcohol beverages, maintain weight stability and exercise regulary. Keywords : Knowledge, Self Care, Quality of life. INTISARI:HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI KOTA METRO Pendahuluan: Berdasarkan data kejadian jantung koroner di Kota Metro tahun 2018 pada berdasarkan jumlah kasus baru dan lama sebanyak 1.309 dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 190 orang, perempuan sebanyak 22 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 369 orang, perempuan sebanyak 528 orang, pada tahun 2019 mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu total pasien jantung baru dan lama sebanyak 229 orang, dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 32 orang, perempuan sebanyak 57 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 60 orang, perempuan sebanyak 80 orang.Tujuan: Diketahui hubungan antara aktivitas fisik dan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pasien gagal jantung sebanyak 22 responden, Analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi square.Hasil : Dari 23 responden dengan aktivitas kurang sebanyak 13 responden (56,5%), riwayat keluarga beresiko sebanyak 14 responden (55,0%), jantung koroner sebanyak 12 responden (52,2%), Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapat nilai p-value = 0,022 (< 0.05) , p-value = 0,006 (< 0.05).Kesimpulan : Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapat nilai p-value = 0,022 (< 0.05) yang artinya terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapat nilai p-value = 0,006 (< 0.05) yang artinya terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020Bagi seseorang yang mempunyai resiko terhadap terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) untuk berperilaku hidup sehat dengan jalan menjaga pola makan dengan jalan mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan pola diit penderita PJK, menghindari merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, menjaga kestabilan berat badan dan berolah raga secara teratur. Kata Kunci : Pengetahuan, Self Care, Kualitas Hidup
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.