Pendidikan karakter merupakan aspek penting dari implementasi kurikulum 2013 (K-13) yang menghendaki guru untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter pada semua materi ajarnya. Demikian pula dengan pelajaran matematika pada jenjang sekolah dasar (SD), guru dituntut memiliki kemampuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan melibatkan penanaman nilai-nilai karakter pada materi ajarnya. Namun pada kenyataannya proses ini bukanlah sesuatu yang mudah karena guru harus memiliki sejumlah kompetensi yang mumpuni dalam mengajar, terutama kompetensi pedagogik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan mulai bulan April-Oktober 2018 yang melibatkan 43 orang guru SD di Kota Langsa. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemilihan model, metode, dan media pembelajaran serta sumber belajar matematika oleh guru kelas sudah sesuai dengan pertimbangan terhadap karakteristik siswa dan mata pelajaran; (2) namun ditemukan juga kendala pada implementasi nilai-nilai karakter yang tampak pada rencana kerja harian, hal ini disebabkan sebagian guru tidak paham terhadap perangkat ajar K-13 dan bahkan rencana kerja harian diambil secara langsung dari internet. Sehingga diharapkan kepada Dinas Pendidikan terkait untuk terus meningkatkan pelatihan bagi guru kelas terutama yang berkaitan dengan penyusunan rencana kerja harian sesuai dengan K-13
Kurikulum merupakan unsur penting dalam pendidikan dan kerangka dasar juga sebagai indikator dari kemajuan pendidikan. Begitu pentingnya kurikulum sehingga Pemerintah secara kontinu terus melakukan perubahan kurikulum sejak tahun 1975 sampai dengan sekarang. Oleh sebab itu setiap institusi pendidikan wajib memiliki kurikulum termasuk IAIN Langsa sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang menghasilkan calon pendidik khususnya guru matematika pada tingkat satuan pendidikan SMP dan SMA di kota Langsa. Namun pada kenyataannya banyak sekali alumni Prodi PMA yang bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rancangan kurikulum Prodi PMA dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja untuk alumninya. Penelitian ini menggunakan discrapancy evaluation models (DEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder menilai bahwa sebahagian alumni Prodi PMA kurang kompeten dalam bekerja. Sehingga perlu dilakukan sebuah perubahan kurikulum terutama pada sebaran mata kuliah dengan memperhatikan kebutuhan kurikulum tingkat sekolah dan pasar kerja.
Kecemasan banyak ditemui pada mahasiswa saat menghadapi lingkungan baru Dalam penelitian ini menggambarkan tingkat kecemasan pada mahasiswa Program studi DUI Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pringsewu angkatan 2009 saat akan menghadapi Laboratorium Klinik di RS.Jiwa Provinsi Lampung.Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah total Porpusif sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Upaya mengukur tingkat kecemasan dengan menggunakan ZSAS yang telah diadaptasi terdiri dari 41 item pemyataan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 23 % responden mengalami kecemasan sedang, 67 % kecemasan ringan, dan I% normal I tidak ada kecemasan. Hal ini memberikan arti bahwa kecemasan pada mahasiswa Program studi DIII Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pringsewu angkatan 2009 yang akan melaksanakan Laboratorium klinik di RS.Jiwa Provinsi Lampung secara umum adalah kecemasan ringan. Saran yang disampaikan antara lain dilakukan secara khusus praktek 'laboratorium keperawatan jiwa sesuai dengan system kredit semester sebelum melaksanakan laboratorium di RS.Jiwa.
Komunikasi matematik merupakan perpaduan antara memahami dan melakukan matematik. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengulas kemampuan komunikasi matematik siswa yang diukur melalui tes. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel penelitian diambil secara keseluruhan atau disebut sebagai sampling total. Alat pengumpul data yang digunakan berupa tes uraian yang dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa termasuk dalam kategori cukup atau sebesar cukup atau sebesar 59,70%, dalam kategori kurang sebesar 40,29%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.