Masalah pengemis merupakan fenomena yang ada di seluruh dunia, terutama diberbagai daerah perkotaan seperti di Kota Banda Aceh. Tingginya arus urbanisasi menyebabkan tingkat kemiskinan meningkat di perkotaan sehingga muncul berbagai permasalahan sosial seperti perilaku mengemis. Perilaku mengemis menjadi sorotan dan dikaitkan dengan harga diri yang rendah yang dapat berimplikasi pada cara individu menerima dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan harga diri pada pengemis di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik incidental sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang responden. Alat ukur yang digunakan adalah modifikasi skala penerimaan diri yang dikembangkan oleh Berger dan Adaptasi Skala Rosenberg Self-Esteem Scale (RES). Analisis data menggunakan teknik Spearman Rank-Order Correlation. Hasil penelitian menemukan korelasi antara penerimaan diri dengan harga diri sebesar r = 0,273 dengan nilai signifikansi p = 0,035 (p 0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penerimaan diri dengan harga diri pada pengemis di Kota Banda Aceh. Artinya semakin tinggi penerimaan diri maka akan semakin tinggi pula harga diripengemis, dan sebaliknya.Sebagian besar pengemis dalam penelitian ini memiliki harga diri yang rendah (45%) dan penerimaan diri yang rendah (40%). Pengemis yang memiliki harga diri yang rendah memilliki sifat pasif, rendah diri, pemalu dan kurang berani melakukan interaksi sosial. Rendahnya penerimaan diri pada pengemis menyebabkan mereka pasrah atas nasib dan penilaian pihak lain terhadap mereka sehingga menyebabkan pengemis tidak memilliki kemauan untuk melakukan perubahan dalam kehidupan.Kata Kunci: Penerimaan Diri, Harga Diri, Pengemis
This study aims to implement the punishment method to develop the disciplined character of elementary student. The research used participatory action research with 35 third-grade elementary school students. The data was collected using observation consisting of several cycles. Each cycle consists of initial reflection, planning and observation, and reflection. Data analysis was carried out by converting the percentage of success indicators of discipline character. The results of this action research can be seen from the achievement of indicators of the success of the discipline character as follows (1) the discipline character of the realm of obeying the rules in the first cycle was 65% (less) and increased in the second cycle by 79% (good). (2) the discipline character of the realm of responsibility towards oneself in the first cycle by 67% (less), increasing in the second cycle by 73% (good), and (3) the disciplined character in the realm of implementing regulations in the first cycle by 63% (less) increasing in the first 2nd cycle of 71% (good). Thus, it can be concluded that the application of punishment to elementary school students can improve their disciplined character.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.