Abstrak Pandangan orang Kristen mengenai kemiskinan, terjadi karena disebabkan ketimpangan struktur masyarakat dimana sekelompok kecil masyarakat yang kebetulan kuat dan mapan, secara ekonomis dan politis menindas golongan atau sekelompok besar yang berada dalam kemiskinan. Kelompok besar (yang miskin) tidak diberikan kesempatan sehingga mengakibatkan kekecewaan dan keputusasaan, kegelisahan dan kekuatiran serta keraguan kepercayaan kepada Allah bahkan mempengaruhi dan mengganggu pikiran. Maka untuk menghindari atau mengentaskan kemiskinan, yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin. Dalam Alkitab kemiskinan itu tidak dianggap sebagai kehendak Allah. Justru Allah melawan kemiskinan memberi perhatian yang khusus kepada orang miskin dan lemah dengan kasihNya di mana Yesus disalibkan dan membawa kemenangan bagi manusia. Jadi kemiskinan tidak didatangkan oleh nasib atau kehendak Allah. Tetapi adalah karena perbuatan-perbuatan manusia. Orang Kristen, melihat kemiskinan tersebut dari segi materi dan juga rohani. Kristen mengatakan orang-orang yang miskin secara rohani adalah orang-orang yang miskin dihadapan Allah, orang-orang yang rendah orang yang berduka cita, orang yang lemah-lembut, yang menggantungkan diri kepada Allah bukan kepada manusia. Mereka mengharapkan pertolongan dari Tuhan sehingga boleh mengasihi sesama tidak hidup untuk membalas dendam. Kata kunci. Kemiskinan menurut Kristen
This article describes how a great prophet, Jeremiah, who was chosen by God, worked among the Israelites who were living in exile. During his ministry, he received a lot of criticism from other prophets; there was a conflict in the news. In writing this article, a constructive theological approach was carried out for students in understanding the differences in the teachings conveyed by Jeremiah and the other prophets. This approach will explain how the content of Jeremiah's teaching is a message of peace that can be received by the Israelites as immigrants in a foreign land. How do students, as newcomers to a new place, adapt to the new context and lifestyle to feel peace?
Naskah ini bertujuan untuk menawarkan sebuah gagasan konstruktif tentang mengembangkan sikap yang menghargai perbedaan, baik dalam hal perspektif dan tradisi teologi, pandangan dogmatika, keanggotaan denominasi gereja, bahkan hingga agama. Menguatnya fundamentalisme beragama memicu terjadinya pola beragama yang terlalu fanatik, menganggap pandangan dan kelompoknya yang paling benar, sehingga cenderung menilai perbedaan dengan model penghakiman. Gagasan yang ditawarkan adalah menginternlisasi ajaran Yesus untuk tidak menghakimi orang lain secara berlebihan melalui narasi Matius 7:1-5. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif, dengan pendekatan konstruktif terkait tema “menghargai” dan “tidak menghakimi” sesama. Simpulannya, gereja perlu terus membangun persekutuan atau jejaring antarumat Kristen dalam perbedaan denominasi, hingga antarumat beragama, dalam rangka mengembangkan sikap yang “tidak menghakimi”.
Abstract. This research aimed to prove that leadership in the church plays an important role in creating a healthy and dynamic church life. This research is a field research using a combination of qualitative and quantitative methods. The results showed that there are differences in leadership between the Indonesian Protestant Christian Church (GKPI) and the Indonesian Holy Pentecostal Church (GEPKIN), where the leadership style in GKPI is transformational, while leadership in GEPKIN applies more spiritual leadership/pastoral leadership style. The difference in leadership style shows that the leadership style must be relevant to the characteristics of the church to be able to create a healthy and dynamic church life.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kepemimpinan di gereja memegang peranan penting dalam menciptakan sebuah organisasi untuk mewujudkan kehidupan gereja yang sehat dan dinamis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepemimpinan antara Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) dan Gereja Pantekosta Kudus Indonesia (GEPKIN), di mana gaya kepemimpinan di GKPI adalah transformasional, sedangkan kepemimpinan di GEPKIN lebih menerapkan gaya kepemimpinan rohani/kepemimpinan pastoral. Perbedaan gaya kepemimpinan tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan harus relavan dengan karakteristik gereja untuk dapat mewujudkan kehidupan gereja yang sehat dan dinamis.
The purpose of this study is to describe how the implementation of quality management in Pelita Nauli Middle Tapanuli High School. The research used descriptive qualitative with data collection techniques carried out by interviews, observation and documentation. The indicators developed are how to implement quality management starting from the planning stage which includes the formulation of the school's vision, mission, goals and work plans. The next stage is the implementation of each program and activity. This implementation stage takes into account the provisions of quality standards covering eight national education standards, namely content standards, process standards, graduate competency standards, educators and education personnel standards, facilities and infrastructure standards, management standards, financing standards, and education assessment standards. Monitoring and evaluation should also be carried out during program implementation. This is done to assess the achievement of the school's vision and mission through eight educational standards instruments. The results showed that the implementation of quality management at SMTK Pelita Nauli Sibolga was still not optimal. The fulfillment of each educational standard instrument is still far from what it should be. Improving the quality of schools is an important concern that must be carried out on an ongoing basis and involves the cooperation of all components in the school. Keywords: school management, education quality, quality standard
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.