Dampak dari adanya pandemi COVID-19 pada sistem pendidikan di Indonesia adalah seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-masing melalui aplikasi yang tersedia. Pembelajaran online dilakukan melalui berbagai platform seperti google classroom dan grup whatsapp. Pelaksanaan pembelajaran online perlu menggunakan platform yang mampu menunjang ketecapaian tujuan mata kuliah, untuk itu, perlu diketahui platform mana yang mampu menunjang ketercapaian tujuan mata kuliah sehingga hasil belajar juga baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar yang menggunakan platform google classroom dan grup whatsapp dan seberapa efektifnya kedua platform tersebut selama pandemi COVID-19. Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan desain pretest-postest nonequivalent multiple-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 2 yang mengikuti pembelajaran online dengan google classroom dan grup whatsapp. Sampel pada penelitian ini berjumlah 48 mahasiswa yang terbagi menjadi 2 kelompok sesuai perlakuan dengan jumlah masing-masing kelompok 24 mahasiswa. Data hasil belajar mahasiswa diperoleh dari hasil pre test, yaitu nilai Ujian Tengah Semester sebelum dilaksanakan pembelajaran online dan nilai post test, yaitu nilai Ujian Akhir Semester setelah dilaksanakan pembelajaran online pada kedua kelompok perlakuan, data kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excell dan SPSS 25 Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kedua kelas sama sebelum diberi perlakuan dan hasil belajar kedua kelas berbeda setelah diberi perlakuan atau dengan kata lain kelas yang menggunakan platform google classroom lebih baik dari pada kelas yang menggunakan platform grup whatsapp. Pembelajaran dengan platform google classroom lebih efektif daripada dengan platform grup whatsapp.
Adolescence is peak height velocity that affect changes in body composition, rapidgrowth on weight, bone mass, pysical activity and nutritional status. Overweight and lack ofphysical activity are risk factors of hyertension in adolescents. Overweight adolescents havea 4,85 times risk of developig hypertension compared to adolescents with normal nutritionalstatus. Lack of physical activity has 7,86 times the risk of developing hypertension thanadolescents with active physical activity. Hypertension in adolescents increase risk ofmorbidity and mortality in adults. This study aim to determine the correlation between nutritional status and physicalactivity with hypertension in adolescents. A quantitative research with cross sectional designwas developed. Respondents in this study were 75 college students. Data analysis usingSpearman’s Correlation test. Proportion of obesity and overweight was 20%. Physical activity of the respondentsbelongs to light category. The incidence of hypertension I 14,67% and hypertension II2,67%. Results shows that there was correlation between nutritional status and physicalactivity with hypertension in adolescents.Keywords : nutritional status, physical activity, hypertension, adolescents
Kerusakan kulit akibat radikal bebas harus dicegah, salah satunya dengan pemakaian antioksidan topikal seperti sheet mask. Bayam merah, memiliki aktivitas antioksidan kuat berpotensi dikembangkan menjadi sumber antioksidan pada sheet mask. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi serta uji aktivitas antioksidan sheet mask dengan kandungan daun bayam merah. Daun bayam merah diekstraksi dengan metode maserasi, sediaan sheet mask dievaluasi dengan pengujian organoleptik dengan parameter bentuk, bau dan warna, uji homogenitas dengan melihat butiran atau partikel diatas object glass yang diolesi sediaan, uji pH menggunakan kertas indikator pH dan uji iritasi dengan mengoleskan sediaan di belakang telinga untuk melihat tanda-tanda iritasi. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode DPPH. Semua formulasi sheet mask berbentuk cair kental, memiliki bau yang khas dan memiliki warna putih hingga hijau pekat, homogen, nilai pH 5±0,222 hingga 5,7±0,082 dan tidak menimbulkan iritasi. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC50 ekstrak daun bayam merah 68,55±0,041 ppm, sedangkan pada F0, F1, F2 dan F3 berturut-turut adalah 102,14±0,277 ppm, 147,12±1,474 ppm, 132,64±0,343 ppm dan 112,43±0,574 ppm. Sheet mask daun bayam merah homogen, memiliki pH aman untuk kulit dan tidak menyebabkan iritasi. Aktivitas antioksidan ekstrak daun bayam merah dalam kategori kuat dan sheet mask ekstrak daun bayam merah dalam kategori sedang.
Pengolahan buah salak wedi menghasilkan limbah kulit salak yang mengandung antioksidan dan memungkinkan kulit buah salak untuk dikembangkan menjadi sediaan kosmetik, salah satunya sabun transparan. Proses pembuatan sabun transparan menggunakan minyak sebagai basis sabun. Perbedaan jenis minyak dapat mempengaruhi karakteristik dari sabun yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karaketristik dan daya bersih sabun yang dikembangkan menggunakan ekstrak kulit salak dengan perbedaan jenis minyak yang digunakan dalam basis sabun. Kulit salak diekstraksi menggunakan metode maserasi selama 3x24 jam dengan pelarut etanol 96%, pemeriksaan antioksidan kulit salak dilakukan dengan uji kualitatif DPPH, pembuatan sabun transparan menggunakan metode panas dengan 3 formulasi yang berbeda dalam pemilihan minyak, yaitu minyak kelapa sawit, minyak kelapa dan kombinasi minyak kelapa dan minyak zaitun. Evaluasi sabun dilakukan dengan uji organoleptik, uji transparansi sabun, uji pH, pengukuran tinggi busa, uji kekerasan, uji daya bersih sabun dengan metode pengukuran kemampuan membersihkan dan kekesatan sabun oleh responden dan uji iritasi sabun dengan metode pemeriksaan tanda iritasi pada responden. Hasil uji kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah. Ekstrak kulit salak yang dihasilkan berwarna coklat gelap, pekat dan memiliki aroma khas salak dan mengandung antioksidan. Sabun transparan memiliki bentuk padat, warna kuning kecoklatan dan putih dengan bau fragnance oil yang ditambahkan, transparan, nilai pH 10, tinggi busa 1,22 ± 0,41 sampai 5,18 ± 0,13 cm, kekerasan sabun 0,007-0,009 mm/g/s, nilai daya bersih sabun berkisar 3,1-3,6. Uji iritasi sabun menunjukkan tidak adanya sukarelawan yang mengalami iritasi seperti merah, gatal dan bengkak. Ekstrak kulit salak dengan dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun transparan dengan menggunakan jenis minyak yang berbeda sebagai basis. Formulasi sabun memiliki sifat fisik yaitu pH 10 dan tinggi busa 1,22 ± 0,41 sampai 5,18 ± 0,13 cm yang sesuai dengan SNI, memiliki daya bersih yang baik dan tidak mengiritasi kulit sukarelawan. Ada pengaruh penggunaan minyak kelapa sawit, minyak kelapa dan kombinasi minyak kelapa dan minyak zaitun terhadap tinggi busa sabun transparan yang dihasilkan.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) is a well-known traditional medicinal plant that thrives in Indonesia. The amount of fruit production per year can reach 1500 pieces per plant but is easily damaged, its shelf life is short, the taste of sour fruit causes not many people to consume the fruit fresh, in addition, have a low selling price and economic value. Therefore to increase the storage capacity, selling price, and economic value it is necessary to process into functional foods such as jelly drinks. This study aims to determine consumer acceptance of Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) jelly drink products. The method of this research was the design of random group. The first factor is the concentrate of carrageenans (1%; 1,5%; 2%) and the second factor is the concentrate of sugars (13%, 15%). Observations on Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) jelly drink (taste, color, aroma, suction power, and mouthfeel) by 25 untrained panelists. Organoleptic test data were analyzed by nonparametric statistical methods using the Friedman test. The results showed that the best treatments on consumer acceptance of jelly drink Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) in an organoleptic manner was obtained from treatment with 1,5% carrageenan and 15% sugar with a product value of 2,39 with a mean value of panelist favorability to taste on 6,23; the color on 7,76; aroma on 7,19; suction power on 8,5; mouthfeel on 7,54.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.