Intisari— Pegawai Negeri Sipil atau disingkat PNS merupakan abdi negara yang memiliki peran dalam menjalankan tugas untuk mencapai tujuan Negara. Kontribusi yang diberikan oleh PNS melalui kinerja berpengaruh terhadap kemajuan dan pencapaian suatu instansi pemerintah. Manajemen kepegawaian pada instansi pemerintah telah diolah dengan memanfaatkan teknologi informasi. E-Kinerja merupakan terobosan pemerintah untuk mengukur produktivitas PNS terhadap tanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsi dalam mencapai tujuan dari instansi pemerintah. Pada sistem informasi E-Kinerja tersebut setiap PNS melakukan proses input data SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) yang merupakan agenda yang akan dikerjakan oleh PNS, berdasarkan Perilaku Kerja PNS. Peran sistem berbasis elektronik dapat membantu instansi pemerintah khususnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar dalam memantau kinerja PNS untuk memastikan berjalannya tugas pokok dan fungsi serta tercapainya tujuan instansi pemerintah tersebut. Kemampuan sistem informasi E-Kinerja terhadap manajemen kepegawaian perlu kiranya dilakukan evaluasi. Audit sistem informasi E-Kinerja dapat memberikan gambaran, evaluasi dan identifikasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan hasil dalam hal manajemen kepegawaian. Framework COBIT 5 merupakan kumpulan prosedur yang dapat memenuhi kebutuhan tata kelola dan manajemen untuk menggapai tujuan suatu organisasi. Pada peneltian ini sistem informasi E-Kinerja menunjukan rata-rata nilai 3.67 berada pada level 4 (Predictble Process). Menandakan perencanaan sistem informasi E-Kinerja pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar telah mencapai tujuan yang diharapkan.
The rapid development of information technology is one of the answers to the fulfillment of the need for information systems of all types of organizations. Information technology capability in improving the efficiency and effectiveness of business processes in an organization makes information technology believed to be able to be a tool in accelerating the organization's steps to achieve business goals. The university as an educational organization cannot be separated from the use of this information technology. The development of information technology services is so important to support and provide maximum services in the education service sector. A tangible manifestation of information technology development in education services in the form of developing academic information systems. To find out the level of service that has been successfully provided to users through the implementation of an academic information system would require evaluation in the form of information system governance. COBIT figures have provided assessment parameters that can provide the highest size and how well the management and performance of information technology in an institution using a maturity model. Qualitative methods are used to collect, process, analyze and conclude data in order to obtain maturity levels in the COBIT region 4.1. The number of respondents to be used in this study were 120 respondents. Data processing obtained from the average over the entire IT process has a current maturity level which gives good results with a maturity level of 2.95. With the expected maturity level of 5, it means that there is a maturity gap so it needs to be given an improvement strategy that contains steps to achieve the expected level of maturity.
PT. PLN dalam rangka memastikan keandalan penyulang tetap terjaga, telah rutin melakukan pemeliharaan jaringan tegangan menengah (JTM), yang bertujuan pula menjaga indikator keandalan SAIDI SAIFI tetap terjaga. Kondisi yang terjadi saat ini adalah pola pemeliharaan yang berbeda di setiap UP3, jadwal inspeksi yang periode lama serta kondisi lingkungan dan maupun jaringan yang berubah secara cepat maka diperlukan metode yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemeliharaan. Adapun metode tersebut akan menyempurnakan metode berbasis manajemen aset dengan penyempurnaan di sisi inspeksi dengan menambahkan inspeksi ground patrol, yaitu inspeksi visual cepat, penyempurnaan di sisi pengoptimalan durasi dan jadwal pemadaman dengan penyatuan jadwal pekerjaan di section yang sama, pelaporan dan tindak lanjut harian hasil inspeksi. Metode tersebut diberi nama Gerakan ARmada PedUli penyulang dan TindAk Lanjut (GARPU TALA). Berdasarkan tesis ini didapatkan hasil analisa kWh terselamatkan dengan simulasi apabila dijalankan untuk pemeliharaan di PT. PLN (Persero) UP3 Bali Timur dari tahun 2017 maka didapatkan kWh terselamatkan sebesar 15,182 kWh atau Rp. 20.116.150,-. Sedangkan saving kWh untuk penurunan gangguan setelah metode pemeliharaan garpu tala adalah sebesar 71,941 kWh atau Rp 113.377.927,00 penurunan gangguan rata-rata sebesar 30% dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2017. Sedangkan secara global pemeliharaan lebih terstruktur dan efektif serta terpantau hasilnya
Sistem Informasi Kesiman Kertalangu (SIKEKAL) merupakan sebuah sistem yang diterapkan pada Desa Kesiman Kertalangu sebagai solusi untuk mempermudah dalam akomodasi proses pelayanan administrasi kependudukan. Untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja sistem yang digunakan perlu dilakukan sebuah audit dengan menggunakan framework COBIT 4.1, dimana dalam hal ini difokuskan dalam mengukur maturity level pada sistem SIKEKAL berdasarkan aspek dari domain DS (Delivery and Support) khususnya pada sub domain DS5, DS10, DS11 dan DS13. Proses evaluasi ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi terhadap permasalahan yang ditemukan pada sistem untuk dapat dilakukan perbaikan dalam mencapai target maturity yang ingin dicapai oleh Kantor Desa Kesiman Kertalangu.
Perkembangan Internet of Things pada masa sekarang sangatlah pesat. salah satu bentuk dari perkembangan itu adalah Sebuah Smart-Building atau bangunan pintar. Pada bangunan pintar memerlukan sebuah bentuk sistem yang dapat mengawasi gedung tersebut secara real time dan efisien. pada penelitian ini merancang sebuah bentuk purwarupa sistem bangunan pintar dengan menambahkan pendeteksi jumlah orang yang menggunakan sensor kamera ESP32cam. Pendeteksian jumlah obyek orang ini mengadaptasi Algoritma YOLOv3 yang dilatih dengan 5 kondisi pencahayaan yang berbeda, diredupkan 50% dan 75%, ditingkatkan 50% dan 75% dan kondisi normal. Pada hasil pengimplementasian ini didapatkan nilai mAP yang melebihi 90% diseluruh kondisi pencahayaan tersebut. Algoritma YOLOv3 yang diterapkan pada sistem purwarupa bangunan pintar telah berhasil dalam mendeteksi dan mengkalkulasi jumlah obyek orang yang ada didalam sebuah gambar yang ditangkap oleh sensor kamera. Kata Kunci— Internet of Things; Object Detection; Smart Building; YOLO
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.