Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pentingnya segmentasi, tergenting, positioning dan promosi pemasaran pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kota Bengkayang, sehingga dapat memudahkan menyusun strategi pemasaran. Pasar dapat dipetahkan berdasarkan geografis, demografis, kelas ekonomi, psikografi. Membidik pasar mana yang dituju agar program pemasaran perusahaan sesuai dengan karakteristik. Penempatan produk dibenak konsumen melalui kinerja produk, pelayanan, harga, inovasi produk agar konsumen selalu menggunakan produk kita. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kota Bengkayang terdiri dari bermacam macam jenis usaha dan selama ini usaha yang mereka jalankan belum fokus pada target market berdasarkan karakteristik wilayah, demografi, psikografi, pasar yang dituju belum terarah masih memusatkan pada pasar secara menyeluruh, sementara dalam melayani pasar produk yang diunggulkan masing-masing UMKM masih kurang, kualitas pelayanan masih terbatas. Program pemasaran dalam segi promosi belum begitu dijalankan dengan baik, karena minimnya pengetahuan dan strategi yang dijalankan untuk menghadapi pasar masih sebatas jual dan laku belum mengarah kepada pengembangan usaha untuk bersaing. Jenis penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, sedangkan metode dalam penelitian ini yaitu dengan melaksanakan observasi ke lapangan, dengan mendatangi beberapa UMKM yang bergerak dibidang usaha dagang, jasa keuangan, toko kelontong, kedai kopi, sebagai sampel, serta studi literatur, dokumentasi, sehinga dapat diperoleh data untuk dianalisis guna mengetahui penerapan segmentasi, targeting, positioning dan promosi pemasaran untuk meningkatkan perkembangan UMKM di kota Bengkayang.
Perkembangan perekonomian di Indonesia yang cukup pesat saat ini menuntut setiap pelaku usaha untuk mampu bersaing terhadap kompetitor, ditambah lagi dengan banyaknya variasi barang yang menyebabkan persaingan semakin ketat. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana strategi diferensiasi produk LINE dalam menarik minat konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Berdasarkan hasil kuesinoner ditemukan bahwa rempeyek LINE menggunakan strategi diferensiasi dalam menarik minat konsumen. Strategi diferensiasi yang digunakan yaitu: keistimewaan (rasa), kualitas kesesuaian (harga), daya tahan (kualitas), dan rancangan/desain (kemasan). Sehingga dari strategi diferensiasi yang digunakan oleh rempeyek LINE dapat manarik minat konsumen dalam membeli produk. Selain itu minat beli dapat diindetifikasi melalui minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk dan minat referensial yaitu kecenderungan seseorang mereferensikan produk kepada orang lain. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi diferensiasi yang digunakan oleh rempeyek LINE dapat menarik minat beli konsumen karena adanya keistimewaan (rasa), kualitas kesesuaian (harga), daya tahan (kualitas), dan rancangan/desain (kemasan).
Credit Union (CU) merupakan bagian dari Koperasi Simpan Pinjam, dimana CU bernaung dibawah Induk Koperasi Kredit (Inkopdit). Pada tahun 1852 dan 1864 koperasi ini kemudian dikembangkan oleh Herman Schulze Delitzsch dan Friedrich Wilhelm Raiffeisen menjadi Credit Union (CU).Pada tahun 1975 mulai diperkenalkan Credit Union ke Kalimantan Barat oleh CUCO Indonesia (Credit Union Counselling Office) yang berpusat di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menjelaskan modal sosial sebagai suatu aspek dalam rangka pemberdayaan masyarakat di dalam Credit Union Bonaventura Tempat Pelayanan Ledo serta usaha mereka dalam memberdayakan para anggotanya. Penelitian ini dilaksanakan pada Credit Union Bonaventura Tempat Pelayanan Ledo, dengan waktu penelitian mulai bulan Januari 2017 sampai bulan Desember 2017. Populasi target penelitian adalah anggota, calon anggota, masyarakat umum, pengurus, dan manajemen Credit Union Bonaventura TP Ledo. Teknikdalammenentukansumber data primer atau informan adalah purposive sampling melalui key person. Kata Kunci: Credit Union, Modal Sosial, Pemberdayaan Masyarakat
In an effort to improve the welfare of the community as a non-governmental organization and see the potential it has, as well as the needs of the community, the presence of "SETANGA LESTARI" BUMDES in Sebente Village Teriak District is the government's support in the effort to empower rural communities for a better life. The purpose of this research is to find out the role of Village-Owned Enterprises (BUMDES) in efforts to improve the local economy, knowing what the problems and obstacles faced by the Village-Owned Enterprises, in Sebente Village, Teriak District, Bengkayang Regency. Descriptive qualitative research, with various stages including finding literature that is in accordance with the problem and the topic in accordance with the object to be studied, field observations, permission to related parties to complete the instrument until the completion stage, the data is analyzed, and the next stage the data is reduced, then validated so that research is perfect. The results of the study concluded that the BUMDES had not yet had a positive impact on improving the welfare of the village community, as there were still some people in the preprosperous category.
Credit Union in its development does not merely serve members in the process of savings and loan members but related to member empowerment, especially in the field of agriculture. This research was conducted in Bengkayang Regency, West Kalimantan Province to see the real role of Credit Union in agriculture. The results showed that the role of credit union is still very small in the field of Agribusiness in Bengkayang Regency where from the total population of Bengkayang district, only 30.02% of Bengkayang district residents are members of credit union or 37,183 from 123,874 people. The data is still not accurate, given the public's habits to become a credit union member of more than one or several credit unions.Keywords: Agribusiness, Credit Union, Agricultural DevelopmentAbstrak: Credit Union dalam perkembangannya tidak sekedar melayani anggota dalam proses transaksi simpan pinjam anggota tetapi menyangkut pada pemberdayaan anggota terutama dibidang pertanian. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat untuk melihat peran nyata Credit Union dalam bidang pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran credit union masih sangat kecil dalam bidang Agribisnis di Kabupaten Bengkayang dimana dari total penduduk kabupaten Bengkayang, baru 30,02% penduduk kabupaten Bengkayang yang menjadi anggota credit union atau 37.183 dari 123.874 jiwa. Data tersebut masih belum akurat, mengingat kebiasaan masyarakat untuk menjadi anggota credit union lebih dari satu atau beberapa credit union.Kata Kunci: Agribisnis, Credit Union, Pembangunan Pertanian
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.