Penelitian ini menyajikan tinjauan literatur tentang integrasi dari bahan ajar IPA menggunakan model Robin Fogarty yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di SMP. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan kemungkinan siswa untuk belajar. Menurut Robin Fogarty terdapat 10 model pembelajaran terpadu yaitu model terpisah (fragmented), keterkaitan/keterhubungan (connected), berbentuk sarang (nested), dalam satu rangkaian (sequenced), terbagi (shared), bentuk jaring laba- laba (webbed), dalam satu alur (threaded), terpadu (integrated), tenggelam (immersed), membentuk jejaring (networked). Model pembelajaran terpadu dari Robin Fogarty ini diterapkan dalam pengembangan bahan ajar IPA. Penelitian pengembangan bahan ajar IPA menyertakan tipe keterpaduan yang digunakan. Ada banyak tema, metode pengembangan yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar IPA. Ada juga yang mengembangkan bahan ajar IPA dalam satu topik saja. Dengan demikian dihasilkan bahan ajar IPA dengan berbagai macam model keterpaduan sehingga diharapkan dapat digunakan guru dalam pembelajaran IPA terpadu di SMP/ MTs.
The research discusses tolerance education through the teaching and learning of Kema'arifan (wisdom) at SMA (Senior High School) Ma'arif Bandung. In contrast to other studies, this research will be more focused on discussing the process of inculcating tolerance values in schools with the background of Nahdatul Ulama (NU). The research will describe how teachers convey tolerance values through classroom teaching and learning. The research employed qualitative method with data collection techniques of interview, observation, and documentary study. The results show that Kema'arifan instruction can provide deeper knowledge about Islam, aswaja, and other groups. In the teaching and learning process, teachers convey the values of tolerance through lecture, and question- answer methods. Penelitian ini membahas tentang pendidikan toleransi melalui pembelajaran mata pelajaran Kema’arifan di SMA Ma’arif Bandung.Berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian ini akan lebih membahas tentang suatu proses penanaman nilai toleransi di sekolah yang berlatar belakang organisasi Nahdatul Ulama (NU). Penelitian ini akan menguraikan bagaimana cara guru dalam menyampaikan nilai-nilai toleransi melalui suatu proses pembelajaran di kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Kema’arifan mampu memberikan pengetahuan secara lebih mendalam tentang Islam, aswaja, serta golongan-golongan yang lainnya. Dalam proses pembelajaran, guru menyampaikan nilai-nilai toleransi melalui metode ceramah dan tanya jawab.
Abstract-nowadays, social conflicts are still exists and almost founded in every county around The Globe. Even in Indonesia, based on data reported by Mabes Polri, The conflict tends to increase 50% every year between 2010 and 2013. Therefore, in 2012 government of Indonesia released law of social conflict management No. 7 2012. Generally, the law regulates about prevention, cessation, and recovery after conflict. Based on that regulation, keeping peace in society is one of the best ways to prevent social conflict and the Government should facilitates this among others through strengthening religious education both in schools and society. This paper seeks to provide argumentative review about the importance of Islamic religious education in schools in an effort to instill tolerance in the pupil in Indonesian context.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.