Tuberculosis (TB) therapy with long-term corticosteroids will have significant impacto n the immune system, making it susceptible to opportunistic infections, including VVC. Vulvovaginal candidiasis (VVC) is a reproductive organ disease and infection of the vulvar and vaginal mucosa, which is characterized by the appearance of vaginal discharge and itching. This study aims to determine the risk factor of KVV on tuberculosis patients. The research method is analytic observation with the Accidental Sampling method. This study uses an observational analytic design with accidental sampling. The study simple consisted of pulmonary TB patients who were treated at Puskesmas in Jambi City with age, education, personal genital hygiene, and duration of treatment. Data were collected by interview and medical record observation. VVC infection data were obtained by microscopic examination by culture Germ Tube, and biochemical tests to determine Candida sp. Positive results for VVC infection reached 38.1%. KVV infection was found more frequently in patients with age 50 years (28.6%), low educational level (28.6%), not working (28.6%), poor personal hygiene (23.8%), and old treatment > 3 months (28.6%). The type of Candida found was Candida albicans, while the kind of non-Candida was not found. Abstrak:Pengobatan Tuberkulosis (TB) dengan kortikosteroid jangka panjang, akan berdampak secara signifikan pada sistem imun, sehingga rentan terkena infeksi oportunistik, termasuk KVV. Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV) merupakan suatu penyakit organ reproduksi, dan infeksi pada mukosa vulva dan vagina yang ditandai dengan munculnya keputihan dan gatal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor resiko KVV pada penderita TB Paru. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasi dengan teknik sampling accidental sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien TB paru yang berobat pada Puskesmas di Kota Jambi dengan variabel umur, pendidikan, personal hygiene genital dan lama pengobatan. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi rekam medik. Data infeksi KVV diperoleh secara pemeriksaan mikroskopis dengan kultur dan uji Germ Tube serta uji biokimia untuk menentukan spesies Candida. Hasil positif terinfeksi KVV berjumlah 38,1%. Infeksi KVV lebih banyak ditemukan pada pasien dengan usia < 50 tahun (28,6%), tingkat pendidikan yang rendah (28,6%), tidak bekerja (28,6%), personal hygiene buruk (23,8%) dan lama pengobatan > 3 bulan (28,6%). Jenis Candida yang ditemukan adalah Candida albicans sedang jenis non Candida tidak ditemukan.
WHO menyatakan satu dari empat kehamilan berakhir dengan abortus. Estimasi kejadian abortus tercatat 40-50 juta, sama halnya dengan 125.000 abortus per hari. Di Indonesia kejadian abortus 10%-15% dari 5 juta kehamilan setiap tahunnya atau 500.000 - 750.000. Data rekam medic RSUD Raden Mattaher Jambi kejadian abortus tahun 2016 sebanyak 58 kasus dan mengalami peningkatan menjadi 148 kasus pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian abortus di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi. Metode penelitian kasus kontorl dengan perbandingan 1:1, menggunakan data rekam medic tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 296 responden terdapat 197 responden (66,6%) kadar Hb normal dan 99 responden (33,4%) rendah. Ada hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian abortus dengan p-value 0,000 dan nilai OR = 3,208 (CI 1,924-5,348). Kesimpulan bahwa kadar hemoglobin mempengaruhi kejadian abortus. Untuk itu petugas kesehatan perlu meningkatkan pelayanan pada ibu hamil dalam memberikan penyuluhan, konseling, dan mengingatkan ibu untuk mengikuti program pendidikan kesehatan seperti mengikuti kelas ibu hamil untuk pencegahan komplikasi sejak dini.
Latar Belakang: Prediabetes salah satu indikator risiko untuk diabetes mellitus tipe 2 yang merupakan masalah kesehatan global dan harus diperhatikan. International Diabetes Federation memperkirakan prevalensi prediabetes di seluruh dunia sebesar 280 juta pada tahun 2011 dengan proyeksi 389 juta pada tahun 2030. Perilaku konsumsi makanan merupakah salah satu faktor risiko penyebab terjadinya prediabetes. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor perilaku konsumsi makanan dengan risiko prediabetes remaja Kota Jambi. Metode: Desain penelitian cross-sectional. Sampel peneltian berjumlah 140 orang dengan kriteria: (1) memiliki usia 15 – 18 tahun; (2) bersedia dan mendapatkan izin dari orang tua/wali untuk menjadi responden (3) Bersedia menjalani puasa dari jam 23.00 sampai dengan jam 07.30 pagi (sebelum dilakukan pemeriksaan gula darah puasa). Variabel terikat prediabetes dengan pemeriksaan glukosa darah puasa metode biosistem menggunakan alat spektrofotometer biochemical analyzer AE-600N pada panjang gelombang (λ) 500 nm. Variabel bebas konsumsi makanan dilakukan dengan wawacara food recall 3 x 24 jam. Data dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil: uji statistik chi-square perilaku konsumsi karbohidrat >300 – 400 g/hari (p=0,009; OR=4,058) dan perilaku konsumsi minuman manis >12g/hari (p=0,01; OR 4,333) memiliki risiko kejadian prediabetes. Regresi logistik ganda konsumsi minuman manis 4,2 kali risiko prediabetes remaja (p=0,018). Kesimpulan: konsumsi minuman manis merupakan faktor dominan risiko prediabetes remaja.
Hipertensi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat (sistolik >140 distolik >90). World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2012 sedikitnya sejumlah 839 juta kasus Hipertensi, dan diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia. Dari 33 Provinsi di Indonesia terdapat 8 provinsi yang kasus penderita Hipertensi melebihi rata-rata nasional yaitu : Bangka Belitung (30,9%) tertinggi pertama dan Sulawesi Utara (27,1%) tertinggi kedelapan. Provinsi Jambi tidak termasuk dalam 8 Provinsi dengan kasus hipertensi melebihi rata-rata nasional tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif artinyadengan pendekatan kuantitatif yang ditujukan untuk mengetahui Bagaimana gambaran kadar kolesterol total dalam darah pada penderita hipertensi di Klinik Pratama Satbrimob Polda Jambi. Pasien hipertensi yang dilakukan pemeriksaan kolesterol berdasarkan umur paling banyak pada pasien dengan umur dewasa akhir sebanyak 15 (33,33%) pasien dengan kadar kolesterol tinggi. Pasien hipertensi yang dilakukan pemeriksaan kolesterol berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 29 (56,86%) dengan kadar kolesterol tinggi. Pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki dari 51 pasien sebanyak 22 (40,74) pasien dengan kadar kolesterol normal dan sebanyak 29 (56,86) pasien dengan kadar kolesterol tinggi. Dari 33 pasien dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 17 (51,51) pasien dengan kadar kolesterol normal dan sebanyak 16 (48,48%) pasien dengan kadar kolesterol tinggi dan dari 84 responden, sebagian besar kadar kolesterol responden sebanyak 45 responden (53.6%) dengan kadar kolesterol tinggi.
Hepatitis B merupakan penyakit infeksi pada hepar yang disebabkan “Virus Hepatitis B” (VHB). Di seluruh dunia terdapat 300 juta pengidap VHB yang merupakan sumber infeksi. Bergantung pada kejadian infeksi primer VHB, angka pengidap bervariasi 0,3% (di Amerika Serikat, Eropa Barat) sampai 20% (di Asia Tenggara, Afrika Subsahara, dan Oceania). Di Indonesia data VHB, angka seroprevalensi darah donor di beberapa kota besar, bervariasi antara 2,4-9,1%, rata-rata 5,2%. Anak punk memiliki hubungan yang sangat erat dengan infeksi hepatitis B karena dari cara gaya pergaulan dan perilaku anak punk banyak yang termasuk dengan kategori penularan Hepatitis B seperti: memakai narkoba, seks bebas, memakai tato dan sering menggunakan alat makan atau kebersihan secara bersama, faktor ketidakpedulian mereka ini yang mebuat mereka berisiko tinggi untuk tertular hepatitis B. (Lenterajiwa, 2015 ). Para pecandu obat biasanya kurang hati-hati diantaranya, mereka sering menggunakan jarum suntik secara bersamaan sehingga mempermudah penularan Hepatitis B. (Bateson.M. 1991). Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kejadian Hepatitis B pada komunitas anak punk yang berada di daerah Terminal Baru Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo berdasarkan umur, jenis kelamin dan prilaku. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Mei-04 Juli 2018 di Puskesmas Perawatan Rimbo Bujang II. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang komunitas anak punk yang berada di wilayah Terminal Baru Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Teknik pengambilan sampel accidental sampling Hasil pemeriksaan didapatkan 4 orang (13,3%) positif pemeriksaan HbsAg sebagai indikator terinfeksi Hepatitis B. Persentase yang didapatkan cukup tinggi, sehingga risiko untuk menularkan bisa terjadi baik terhadap anggota keluarga, teman maupun masyarakat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.