Bullying merupakan bentuk perilaku agresif yang sering dilakukan anak atau individu secara sengaja dan berulang-ulang untuk menyakiti anak atau individu lain demi mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan. Orang tua berperan sangat penting untuk membentuknya dan selanjutnya mampu mencegah timbulnya perilaku yang tidak baik seperti bullying. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mencegah bullying, demi mewujudkan desa layak anak. Metode yang digunakan adalah Rural Apraissal, dengan pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian ini yaitu terjadinya peningkatan pengetahuan pada orang tua sebanyak 23. Kesimpulan, meningkanya pengetahuan dan keterampilan orang tua dapat mencegah bullying pada anak, sehingga akan mendukung terwujudnya desa layak anak.
Dismenorea merupakan masalah yang paling sering dirasakan oleh remaja putri pada saat menstruasi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa akupresur merupakan salah satu metode terapi non farmakologi untuk mengatasi dismenorea dengan memijat pada titik-titik meridian. Kegiatan pengabdian ini bertujuan menerapkan teknik akupresur untuk mengatasi dismenorea di lingkungan OSIS SMA Muhammadiyah 1 dan SMK Muhammadiyah 1 Kota Magelang. Metode yang dipakai dalam pengabdian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Tahap persiapan terdiri dari menyiapkan bahan yang akan dipakai yaitu minyak zaitun dan tisu. Media yang disiapkan adalah PPT tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja, menstruasi dan dismenorea serta akupresur untuk mengatasi dismenorea. Pada tahap pelaksanaan yaitu memberikan pelatihan kepada 30 remaja putri. Kegiatan pelatihan diawali dengan pretest dan diakhiri dengan posttest yang dilanjutkan dengan pendampingan selama dua bulan.
Diarrhea is still a major problem that causes the sickness and death of children in Indonesia.Incorrect administration of care, either at home or in health care, is the leading cause ofchildhood death with diarrhea. One of the management of children with acute diarrhea is aselective antibiotic and antidiarrheal is not given. The problems that arise at the hospital inMagelang, there is no clarity about the use of antibiotics and antidiarrheal for children withacute diarrhea. The purpose of this study was to investigate the use of antibiotics andantidiarrheal in children in the hospital. The method used in this study was a case study withdata collection using three sources of evidence, namely observation, interviews, and viewdocuments. The results obtained from this study were no SOPs of antibiotics and antidiarrheal,antibiotics were administered selectively, there were monitoring and following-up plans forantibiotics. Conclusions found weaknesses in the use of antibiotics and antidiarrheal in bothhospitals. That is the absence of standard operating procedures in the provision of antibiotic andantidiarrheal. Diare masih menjadi masalah utama yang menyebabkan sakit dan kematian bagi anak-anak diIndonesia. Perawatan yang tidak tepat, baik dirumah maupun di instansi kesehatan, merupakanpenyebab utama kematian anak-anak dengan diare. Salah satu penanganan anak-anak dengandiare akut adalah dengan memberikan antibiotik tertentu dan obat anti diare tidak diberikan.Masalah yang muncul di rumah sakit di Magelang, adalah tidak adanya kejelasan tentangpenggunaan antibiotik dan antidiare untuk anak-anak dengan diare akut. Tujuan dari penelitianini adalah untuk meneliti penggunaan antibiotik dan antidiare terhadap anak-anak di rumahsakit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengumpulan datamenggunakan tiga sumber bukti yakni observasi, wawancara dan dokumen. Hasil yangdidapatkan dari penelitian ini ialah tidak adanya SOP tentang penggunaan antibiotik danantidiare, antibiotik diberikan secara selektif, tidak ada pengawasan dan rencana tindak lanjutuntuk antibiotik. Kesimpulan: ditemukan kelemahan dalam penggunaan antibiotik dan antidiaredi kedua rumah sakit. Yakni tidak adanya Standar Operasional Prosedur untuk ketentuanpenggunaan antibiotik dan antidiare.
Expressive writing therapy is the one of therapy which use writing to reflect cognition and depth affection about traumatic or unpleasant experience. Expressive writing therapy is carried out with psychotherapy or other counseling approaches that can be done individually and in groups. This research is aimed to investigate the effectiveness of expressive writing therapy in order to reduce anxiety in children who are victims of bullying. The method used is an experiment reseatch which uses Pretest Posttest Control Group design with 46 subjects participated by using Purposive Sampling. The normality of data was used with Mann-Whitney U-Test test using IBM statistics 21 for windows. Data were collected using anxiety scale from Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). The results of Mann-Whitney U-Test show a result with Asymp. Sig (2-tailed) 0,002 (p< 0,05) which proves the effectiveness of expressive writing therapy in order to minimizing anxiety on the bully-victims all students in junior high school in Mojotengah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.