Penenitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah yang dilakukan di desa Haekto Kecamatan Noemuti Timur, dengan pertimbangan lokasi ini memiliki produksi tertinggi di Kecamatan Noemuti Timur. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder, sampel yang diambil menggunakan metode Slovin sehingga diperoleh responden sebanyak 78 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis fungsi Cobb-Douglass. Faktor-faktor Faktor luas lahan,benih, pupuk,tenaga kerja,pengalaman, pendidikan dan modal secara (simultan) berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi sawah. Secara (parsial) faktor pupuk,tenaga kerja dan modal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap usahatani padi sawah. Sedangkan faktor luas lahan,benih,pengalaman dan pendidikan berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani padi sawah. ©2016 dipublikasikan oleh Agrimor.
Penenitian analisis efisiensi teknis dan alokatif usahatani jagung dilakukan di desa Bitefa Kecamatan Miomafo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara dengan pertimbangan lokasi ini memiliki produksi tertinggi di Kecamatan Miomafo Timur. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder, sampel yang diambil menggunakan metode Slovin sehingga diperoleh responden sebanyak 46 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis fungsi produksi stichastic frontier. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi jagung adalah luas lahan pada taraf signifikan 1 persen dan benih pada taraf signifikan 1 persen. Sedangkan untuk faktor tenaga kerja, biaya dan pupuk tidak berpengaruh nyata. Tingkat efisiensi teknik usahatani jagung di daerah penelitian terendah yaitu sebesar 0,80 dan tingkat efisiensi tertinggi dari usahatani jagung yaitu sebesar 0,99. Penggunaan luas lahan dan benih ternyata masih belum efisien, hal ini ditunjukan dengan besarnya perbandingan antara NPMx / Px < 1. Faktor-faktor yang berpengruh terhadap efek inefisiensi adalah pendidikan formal berpengaruh negatif yang berarti semakin tinggi pendidikan formal dapat menurunkan efisiensi secara teknis. Sementara pendidikan nonformal berpengaruh positif yang berarti jika petani responden semakin sering mengikuti pelatihan dan penyuluhan di bidang pertanian akan bermanfaat untuk meningkat efisiensi teknis usahatni jagung, karena pengetahuan yang diperoleh dalam mengikuti pelatihan dan penyuluhan lebih diarahkan pada penerapan budidaya dan usahatani di bidang pertanian agar petani dapat mengetahui cara mengelola usahataninya dengan baik dan benar, terutama dalam menggunakan faktor-faktor produksi seperti lahan, benih, biaya, tenaga kerja dan pupuk. ©2016 dipublikasikan oleh Agrimor.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan keragaan usahatani bawang putih; 2) menganalisis kandungan unsur metabolid sekunder; 3) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani bawang putih; 4) menganalisis pendapatan yang dipeoleh petani dari usahatani bawang putih, dan; 5) mengetahui startegi pengembangan usahatani bawang putih. Metode yang dugunakan adalah survei dan eksperimen laboratorium. Analisa data menggunakan analisis FTIR dan GC-MS, Analisis Cobb Douglass, analisis pendapatan dan Analisis SWOT. Hasilnya keragaan usahatani meliputi pengolahan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen dan pemasaran. Unsur metabolid sekunder yang terdapat dalam bawang putih adalah adsiri, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi antara lain lahan, benih, tenaga kerja, pengalaman, dan pendidikan. Pendapatan yang diperoleh sebesar 534.429.503/musim tanam. Strategi pengembangannya adalah 1) strategi SO : kekuatan yang dimiliki adalah letak lahan yang strategis, kerjasama dalam kelompok, iklim yang mendukung dan pengalaman dan peluangnya dukungan dari PEMDA, permintaan pasar yang selalu ada, eban merupakan sentral/pusat produksi bawang putih di wilayah TTU; 2) strategi WO : meningkatkan modal berusahatani bawang putih, kurang promosi, sistim pemasaran dan penguasaan teknik budidaya yang masih rendah; 3) Strategi ST : kekuatan yang ada adalah letak lahan memiliki sendiri, kerja sama dalam kelompok, iklim yang mendukung dan pengalaman yang telah dimiliki; 4) Strategi WT : meningkatkan modal yang di miliki petani untuk dapat bersaing deengan usahatani bawang putih sejenis lainnya dari luar daerah Eban dan meningkatkan promosi untuk jangkauan pemasaran yang lebih luas lagi. ©2016 dipublikasikan oleh Agrimor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum usahatani sayur sawi dan juga faktor – faktor yang mempengaruhi produksi usahatani sayur sawi. Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling, dengan jumlah petani sebanyak 50 sampel. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dalam bentuk logaritma dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel bebas secara bersama-sama dapat menunjukkan pengaruhnya terhadap faktor produksi sawi dengan nilai Fhitung sebesar (712.476) ˃ nilai Ftabel (2.32), sedangkan hasl uji T menunjukan bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara nyata terhadap produksi sayur sawi di Kelurahan Bansone adalah faktor luas lahan dengan nilai thitung luas lahan (4.090) > ttabel (1,684), faktor benih dengan nilai thitung benih(1.974) ˃ ttabel (1.684), faktor modal dengan nilai thitung modal (2.479) ˃ ttabel (1.684), faktor tenaga kerja dengan nilai thitung tenaga kerja (2.785) > ttabel(1.684) berpengaruh secara nyata terhadap produksi usahatani sayur sawi sedangkan faktor pupuk dengan nilai thitung pupuk (0.164) ˂ ttabel (1.684), faktor pengalaman degan nilai thitung pengalaman (1.117) ˂ ttabel (1.684) dan faktor pendidikan formal dengan nilai thitung pendidikan (0.321) ˂ ttabel (1.684) tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi usahatani sayur sawi. ©2016 dipublikasikan oleh Agrimor.
Agroindustri pengolahan keripik pisang dan ubi merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya alam oleh pengelolah usaha untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk yang memiliki daya tahan lama yang dapat dikonsumsi Penelitian tentang usaha keripik bertujuan untuk mengetahui pendapatan dari agroindustri keripik (Pisang dan Ubi kayu) di Kota Kefamenanu. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis pendapatan. Sampelnya adalah pemilik usaha Agroindustri Keripik Sularso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Keripik (pisang dan ubi) pada tahun 2020 mengeluarkan biaya sebesar Rp. 99.330.000,-. Total penerimaan sebesar RP. 201.600.000,- sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar RP. 201.270.000,- per tahun. Nilai R/C ratio sebesar 2,0 > 1 yang berarti menguntungkan dan layak untuk diteruskan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.