The ngediyo performance is the development of the form of the ngediyo procession that produces elements of novelty from the aspect of style, taste, and meaning of a literary work. This process is what brings dance performances while writing literature. The study in this paper discusses the form of ngediyo performances from the aspect of motion, floor patterns, musical accompaniment, property, makeup, and clothing using qualitative methods with an interdisciplinary approach. The concept developed is based on the implementation of ngediyo in a series of begawi cakak pepadun events. The ngediyo show is danced by mekhanai and muli with a series of movements adapted from cangget movements. Oral literature in the ngediyo procession is called burdened. The poetry in the ngediyo march is in Lampung dialect O with the typical speech of the Abung Siwo Migo community. The motion structure presented in the ngediyo performance is divided into three parts: the beginning, the core, and the end. This dance is accompanied by musical instruments talo balak, tambourine and gambus with dancers wearing muli and mekhanai clothes. The property used is symbolized as a kandang rarang.
Penelitian Transformasi Sastra Lisan Syaer dalam Pertunjukan Tari dilatarbelakangi oleh kurangnya minat masyarakat terutama generasi muda terhadap sastra lisan syaer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Terdapat empat tahapan dalam transformasi sastra lisan Syaer dalam pertunjukan tari, yaitu tahap transformasi (perubahan bentuk yang menghasilkan unsur-unsur kebaruan dari aspek gaya), mengembangkan konsep pertunjukan tari (berpijak pada media teks pertunjukan untuk mengenali konteks sebuah sastra lisan yakni Ittar Terang), improvisasi dan eksplorasi Syaer dalam rangkaian gerak tari (terarah atau terpimpin), dan berakhir pada pertunjukan tari Ittar Terang (menggabungkan antara gerak dengan Syaer, properti, pola lantai, rias dan busana serta iringan musik).
Tujuan diselenggarakannya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tentang pelatihan model-model pembelajaran bagi guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Pesawaran yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pemilihan model-model pembelajaran yang relevan sehingga pembelajaran berhasil sesuai dengan tujuan yang dirumuskan; meningkatkan keterampilan peserta pelatihan dalam memilih model pembelajaran yang tepat; meningkatkan motivasi peserta pelatihan untuk memberikan inovasi dalam menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Pesawaran dengan jumlah peserta sebanyak 20 guru dari beberapa SMP di Kabupaten Pesawaran. Metode kegiatan ini meliputi ceramah, diskusi-informasi, workshop, dan diseminasi terbatas. Hasil kegiatan ini adalah pengetahuan dan keterampilan guru SMP di Kabupaten Pesawaran meningkat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.