SELF-EFFICACY AND ACADEMIC BURNOUT FOR WORKING STUDENTS. Academic burnout refers to stress, burden or other psychological factors because the learning process is followed by students so that it shows the state of emotional fatigue, tendency to depersonalization, and feeling of low personal achievement. There are individual factors that can affect burnout; one of the individual factors that can influence academic burnout is academic self-efficacy. This study aims to determine the relationship between academic self-efficacy and academic burnout in working students. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that there is a negative relationship between academic self-efficacy and academic burnout on students who work. This means that the higher academic self-efficacy, the lower academic burnout in working students, conversely the lower of Academic self-efficacy, the higher academic burnout in working students.
Tujuan dalam studi pendahuluan ini untuk melihat keyakinan serta atribusi individu dalam melihat tanggung jawab terkait permasalahan perubahan iklim dengan responden mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan pertanyaan terbuka dengan melibatkan 267 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 77% responden merasa familiar terkait dengan fenomena perubahan iklim dan 72% mahasiswa yang meyakini bahwa saat ini sedang mengalami permasalahan perubahan iklim yang dipersepsikan dengan 2 indikator terbesar yaitu suhu yang terasa meningkat dan kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu. Selain itu, atribusi tanggung jawab permasalahan mengenai perubahan iklim menurut mayoritas para responden (98%) diarahkan pada perilaku individu dibandingkan kententuan takdir. Sehingga menurut para responden, upaya menyelesaikan permasalahan perubahan iklim ini adalah perubahan gaya hidup keseharian yang pro terhadap lingkungan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisai dengan work engagement pada karyawan PT. X. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara budaya organisasi dengan work engagement pada karyawan PT. X. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang memiliki ciri-ciri karyawan PT. X dan memiliki masa kerja minimal satu tahun. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan Skala Likert yaitu Skala Work Engagement dan Skala Budaya Organisasi. Hasil analisis dengan uji korelasi product moment antara budaya organisasi dengan work engagement pada karyawan PT. X menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar (R) = 0,440 dengan signifikansi p=0,000 (p<0,050). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara budaya organisasi dengan work engagement karyawan PT. X.
Ketidaksanggupan suatu perusahaan untuk mempertahankan karyawan dapat berdampak pada tingginya tingkat intensi turnover pada karyawan yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan. Karyawan dengan kualitas yang baik tetapi tidak didukung oleh perusahaan dengan memberikan masa depan yang baik, membuat karyawan keluar dari pekerjaanya. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap keterkaitan work engagement dengan intensi turnover pada karyawan. Metode purposive sampling dipilih sebagai cara yang digunakan untuk mengambil subjek penelitian. Skala Work Engagement dan Skala Intensi Turnover digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil koefisien korelasi (rxy) antara variabel work engagement dan internsi turnover sebesar -0,328 (p0,005). Hipotesis dalam penelitian ini diterima, hal ini ditunjukkan dari hasil tersebut. Artinya work engagement dengan intensi turnover pada karyawan memiliki hubungan yang negatif.The inability of a company to retain employees can have an impact on the high level of turnover intention for employees which in turn will harm the company. Employees with good quality but not supported by the company by providing a good future, make employees quit their jobs. The purpose of this study was to reveal the relationship between work engagement and turnover intentions in employees. The purposive sampling method was chosen as the method used to take research subjects. The Work Engagement Scale and the Turnover Intention Scale were used to collect research data, then analyzed using Karl Pearson's product moment correlation technique. The result of the correlation coefficient (rxy) between work engagement and internal turnover variables is -0.328 (p 0.005). The hypothesis in this study is accepted, this is indicated by these results. This means that work engagement with employee turnover intentions has a negative relationship.
Peran perempuan di ranah publik semakin meluas dan kompleks. Permasalahan ini akan lebih dirasakan pada perempuan yang telah menikah dan memiliki anak, perempuan masih saja dituntut untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan rumah meskipun bekerja. Hal ini dikarenakan dukungan yang diberikan suami dan keluarga di rumah masih sedikit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dukungan sosial (suami dan keluarga) dengan konflik pekerjaan-keluarga melalui relasi social equality matching dan communal sharing dengan pendekatan psikologi indigenos. Lokasi penelitian dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Total subjek sebanyak 296 yang diambil dengan teknik sampling nonprobability sampling, kriteria subjek adalah istri yang bekerja secara profesional, memiliki anak berusia maksimal 12 tahun yang tinggal bersama suami, dan merepresentasikan diri sebagai etnis Jawa. Survei korelasional digunakan sebagai metode penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Skala Konflik Pekerjaan-Keluarga, Skala Dukungan Suami, Skala Dukungan Keluarga, Skala Relasi Sosial Communal Sharing, dan Skala Relasi Sosial Equality Matching. Analisis data penelitian yang digunakan adalah uji model pengukuran sekaligus terhadap 5 konstruk menggunakan analisis jalur. Berdasarkan hasil uji model, ditemukan model dukungan sosial dalam relasi sosial keluarga Jawa pada ibu bekerja yang mengalami konflik pekerjaan-keluarga teruji secara empiris (diperoleh nilai kai-kuadrat 2,569, p0.05; nilai GFI sebesar 0,997 , GFI ≥0,90; nilai AGFI sebesar 0,974, AGFI ≥0,90, dan RMSEA sebesar 0,031, RMSEA0,08). Dalam penelitian ini, dukungan sosial (suami dan keluarga) memiliki pengaruh terhadap konflik pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja, namun pengaruhnya bersifat tidak langsung melalui relasi social equality matching dan communal sharing.The role of women in the public sphere increasingly widespread and complex. This problem will be more felt in women who are married and have children, women are still required to do and complete homework even though they are working. This is because support provided by the husband and family at home is still minimal. The purpose of this study was to determine social support (husband and family) with work-family conflict through communal sharing relations and equality matching with indigenous psychological approach. The location of the research in the Special Region of Yogyakarta, 296 subjects taken by nonprobability sampling technique , wives who work professionally, have children up to 12 years old who live with their husbands and represent themselves as ethnic Javanese. The correlational survey was used as a research method. The measuring tools used include the Work-Family Conflict Scale, Husband's Support Scale, Family Support Scale, Communal Sharing Social Relations Scale and Equality Matching Social Relations Scale. Analysis of research data used path analysis. Based on the results of the model test, it was found that social support model in Javanese family social relations in working mothers who experienced work-family conflict was empirically tested. (the chi-square value was 2.569, p0.05; GFI value of 0.997 , GFI 0.90; AGFI value is 0.974, AGFI 0.90, and RMSEA is 0.031, RMSEA 0.08). In this study, social support (husband support and family support) influences work-family conflict in working mothers, but the effect is indirect through social relations of communal sharing and equality matching.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.