Evaluasi hasil belajar merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi (HOTS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa tingkat sekolah dasar dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada soal ujian semester mata pelajaran bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini melibatkan 25 siswa kelas VI sekolah dasar di Jakarta. Analisis data dilakukan dengan indikator soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) yang terdiri atas level analisis, evaluasi, dan mencipta. Dari 35 soal pilihan ganda yang diujikan, 27 soal di antaranya termasuk kategori keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS) dan 8 soal merupakan HOTS. Dari 8 soal HOTS yang diujikan, 7 siswa dapat menjawab 8 pertanyaan dengan benar (28%), 12 siswa menjawab benar 7 pertanyaan (48%), 4 siswa menjawab benar 6 pertanyaan (16%), 1 siswa bisa menjawab benar 5 pertanyaan (4%), dan 1 siswa menjawab benar 3 pertanyaan (4%). Jadi, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam berpikir tingkat tinggi masih belum merata, perlu ditingkatkan lagi misalnya dengan menambah jumlah soal HOTS dalam soal tes yang diujikan.
Keywords: Higher Order Thinking Skills (HOTS), Soal bahasa Indonesia
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesalahan sintaksis pada karangan eksposisi siswa kelas XI SMA Bina Spora Mandiri Cigombong, Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi (<em>content analysis</em>) dengan pendekatan kualitatif. Karangan eksposisi siswa yang diteliti berjumlah 31 karangan. Pada karangan tersebut ditemukan sebanyak 92 kalimat salah. Jenis kesalahan sintaksis yang ditemukan terdiri atas kesalahan pada pilihan kata/diksi sebanyak 64 kalimat atau 24,33%, kalimat yang berstruktur tidak baku sebanyak 62 kalimat atau 23,57%, kesalahan pada ketidaktepatan bentuk kata sebanyak 53 kalimat atau 20,15%, kalimat mubazir atau pleonasme sebanyak 44 kalimat atau 16,73%, %, kalimat yang tidak memiliki logika atau mengalami kesalahan nalar sebanyak 23 kalimat atau 8,75%, kontaminasi atau kerancuan kalimat sebanyak 16 kalimat atau 6,08%, dan kalimat yang ambigu sebanyak 1 kalimat atau 0,38%. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk menentukan langkah-langkah dalam proses pembelajaran, menyusun materi pembelajaran secara bertahap dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang rumit, dan sebagainya.</p><p>Kata Kunci: tipe-tipe kesalahan sintaksis, karangan eksposisi</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.