Latar Belakang Perairan Sungai Batang Jujuhan merupakan salah satu sungai utama di Kabupaten Bungo dan merupakan bentuk perairan yang terbuka dan bermuara di sungai Batang Hari. Hasil observasi dilapangan bahwa bagi masyarakat petani nelayan sungai dimanfaatkan untuk usaha penangkapan ikan, budidaya ikan dan sebagian masyarakat digunakan untuk mandi.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk pengelolaan lubuk larangan sebagai bentuk kearifan lokal di Sungai Batang Jujuhan Kabupaten Bungo.Metode Deskriptif kualitatif, yaitu untuk memberikan gambaran dan penjelasan secara faktual dan akurat mengenai fakta – fakta dan gejala yang ada di lokasi penelitian, Eksperimen , yaitu melakukan survei, pengambilan data dan pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan data kuisioner atau wawancara langsung dengan responden. Sedangkan data sekunder meliputi inventarisasi kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya masyarakat di kawasan lubuk larangan Hasil penelitian menyatakan bahwa bentuk – bentuk kearifan lokal masyarakat Dusun Rantau Panjang, Dusun Pulau Batu dan Dusun Aur Gading dalam upaya mengelola lubuk larangan Hugo, Pulau Batu dan lubuk larangan Beringin Jaya terdiri dari : 1) Merencanakan pembentukan lubuk larangan melalui musyawarah dalam upaya menyelamatkan lingkungan perairan sungai, 2) Terbentuknya aturan – aturan dan sanksi bagi lubuk larangan Hugo dan aturan – aturan saja tidak ada sanksi bagi lubuk larangan Pulau Batu dan Beringin Jaya,3) Masyarakat Dusun Rantau Panjang, Dusun Pulau Batu dan Dusun Aur Gading mempunyai kepercayaan bahwa yang mengambil ikan dilubuk larangan akan meninggal, 4) Dapat mengubah prilaku masyarakat kearah yang lebih posistif dari aspek ekologi dan sosial , seperti : Mengunakan alat panen yang ramah lingkungan seperti lukah, jala, jaring dll, Melarang menangkap ikan di sepanjang lubuk larangan, Memelihara dan memanfaatkan lubuk sebagai tempat berkembangbiaknya ikan – ikan. Kata Kunci : Kearifan Lokal, Deskriptif kualitatif, Lubuk Larangan
Perairan Sungai Batang Bungo merupakan salah satu sungai utama di Kabupaten Bungo dan merupakan bentuk perairan yang terbuka dan panjang mencapai kurang lebih 50 km. Rantau Pandan, desa yang memiliki kawasan konservasi perikanan (Reservat) lubuk larangan salah satunya yaitu : Reservat Lubuk Manik. Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, tahap persiapan dan survei dilakukan bulan September–Oktober 20017 dan dilanjutkan dengan pengolahan data bulan November-Desember 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat Kecamatan Rantau Pandan terhadap keberadaan Kawasan Konservasi Perikanan (Reservat) Lubuk Manik. Metode Penelitian Tingkat Partisipasi Masyrakat Terhadap Kawasan Konservasi Perikanan (Resevat) Kabupaten Bungo adalah metode survey dan wawancara langsung, dengan cara mengambil sampel secara acak, sampel atau reponden diambil secara acak dengan menggunakan SWOT terhadap Kawasan Konservasi Perikanan (Resevat).Hasil penelitian menunjukan bahwa Tingkat Patisipasi masyarakat umum dengan melibatkan 80 orang responden untuk pengelolaan Kawasan Konservasi kategori rendah dengan nilai 1685 dalam persentase (21,06 %), Tingkat partisipasi Pemangku Kepentingan dengan jumlah responden sebanyak 20 orang responden dimana tingkat partisipasi dalam kategori rendah dengan nilai partisipasi sebesar 622 dengan persentase sebesar (31,1 %). Kata Kunci : Partisipasi dan Kawasan Konservasi perairan (Reservat)
Salah Satu Sungai yang terdapat di Kabupaten Sarolangun yaitu Sungai tembesi. Sungai ini merupakan sumber daya alam yang memliki potensi ikan yang besar dan ekologi sebagai media bagi organisme aquatik.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap, indeks keanekaragaman jenis ikan, kepadatan populasi, kepadatan relatif dan frekuensi kehadiran di Sungai tembesi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis ikan yang terdapat di Sungai tembesi terdiri dari jenis ikan baung (Mystus nemurus), dalum (Bagarius yarelli), lais (Criptopterus limpok), belang muju (Ostechilus haselti), simancung (Schismatorhichus heterorhynchus), lampam (B.schwanenfeldi), semuruk (Osteochilus melanopleura), kebarau (Hampala macrolepidato), seluang (Rasbora argyrotaenia). Indeks keanekaragaman tertinggi di jumpai di Stasiun III Dusun Dalam dengan indeks 2.18 dan terendah terdapat pada Stasiun I di Dusun Limbur Tembesi dengan indeks 2.01. Nilai indeks dominansi (D) tertinggi pada stasiun 1 yaitu 0.14 dan terendah terdapat pada stasiun III dengan nilai 0.11. Nilai indeks keseragaman (E) tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 1.05 dan terendah pada stasiun I 0.96. Kepadatan Populasi (KP) tertinggi ditemukan pada jenis ikan seluang (Rasbora argyrotaenia), dalum (Bagarius yarelli), lampam (B.schwanenfeldi), lais (Criptopterus limpok) dan belang muju (Ostechilus haselti). Kepadatan Relatif (KR) tertinggi terdapat pada ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) dan terendah pada ikan kebarau (Hampala macrolepidato). Frekuensi Kehadiran (FK%) jenis ikan di Sungai tembesi Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi dapat dikatakan dengan kehadiran sedang yaitu 77.77 %. Kata Kunci: Keanekaragaman, Jenis Ikan, Sungai Tembesi, Sarolangun
Biodiversitas suatu spesies di habitatnya merupakan sumber plasma nutfah yang sangat berharga. Salah satu sumberdaya hayati perairan yang penting adalah jenis–jenis ikan. Sungai batanghari merupakan salah satu sungai besar yang terdapat di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekayaan jenis-jenis ikan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominasi sungai batanghari desa bedaro rampak Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Pengambilan sampel ikan dilakukan selama Bulan Januari 2020 pada tiga stasiun pengamatan berbeda, dengan menggunakan alat tangkap jaring insang, jala tebar, dan pancing. Hasil penelitian didapatkan ikan berjumlah 226 dengan 24 species yang teridentifikasi. Indeks keseragaman 0,06 - 0,09, ikan yang mendominasi perairan sungai batanghari desa bedaro rampak yaitu ikan kepiat (pentus belinka blkr) dengan nilai indeks dominasi 0,0459 dan 0,0561 dan ikan limbat/lele (Clarias nieuhofii) dengan nilai indeks dominasi 0,0548 yang dikategorikan sebagai kategori dominasi sedang. Kata Kunci : Biodiversitas, Jambi, Kabupaten Tebo, Sungai Batanghari
Pelaksanaan penelitian ini adalah di Perairan Batang Bungo Dusun RantauPandan, Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bungo, Propinsi Jambi. Penelitian inidilakukan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Januari 2013. Penelitian inidilakukan untuk mengetahui kontruksi gawai yang di operasikan di wilayah perairanbatang bungo khususnya di Dusun Rantau Pandan serta mengetahui jenis ikan yangtertangkap dengan alat tangkap gawai di perairan Batang Bungo, Dusun Rantau Pandan,Kabupaten Bungo Propinsi Jambi.Penelitian dilaksanakan di Dusun Rantau Pandan, dengan menggunakan duamacam gawai yaitu gawai yang pertama panjang 8 meter dengan panjang cabang 24 cm,jarak antara cabang 1 meter, ukuran mata pancing 10,5, panjang tali pancing 16 cmterbuat dari bahan monofilament sedangkan yang kedua panjang gawai 9 meter, denganpanjang cabang 24 cm, jarak antara cabang 1 meter, ukuran mata pancing 8,25,panjangtali pancing 10 meter yang terbuat dari bahan multifilament.Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi yaitulangsung melakukan penangkapan dengan alat rawai (gawai) dasar di perairan BatangBungo. Pengoperasian alat ini dilaksanakan mulai seting sampai dengan hauling yaitupada malam hari dimulai dari jam 18.00 sampai jam 06.00 pagi pada kedalaman 1sampai 2 meter. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pengambilan dataprimer yang dilakukan dengan cara observasi lansung terhadap operasi penangkapanpancing rawai (gawai) dan melakukan pencatatan hasil tangkapan, jenis dan jumlah ikanyang tertangkap.Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap jenis-jenis ikan yangtertangkap dengan pancing gawai yang dioperasikan di perairan Batang Bungo denganwaktu operasi selama 12 jam setiap pengoperasian alat tangkap selama 5 haripenangkapan menghasilkan ikan sebanyak 14 ekor dengan berat 2,3 kg dengan jenisikan yang berbeda baung, lais, kapiat,sangiring, tampang ayam, tilan dan tampangduren.Jenis ikan hasil tangkapan alat tangkap gawai merupakan jenis ikan yangmempunyai nilai ekonomi tinggi yaitu : Baung (Mystus Nemurus), Tampang Ayam(Mastacembelus), lais (cryptopterus Macrocepholus), Sengiring (Mystuss Microchatus),dan lampam (Puntius Schwanefeldi).Kata Kunci : Pancing, Gawai, Konstruksi, Jenis Ikan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.