This study aims to examine the problem of applying the pattern of traditional arts education in the Mayong ceramic artisan family seen as a strategy in conserving local art. This research used a qualitative-ethnographic approach. The research objectives cover aspects of cultural values of dance, human resources, and the environment and their changes that are systemically related functionally in the art education process in the family sphere. Research data were collected through participatory observation techniques, in-depth interviews, and documentation—validation of data through source triangulation and thick description. Data analysis techniques were carried out in an interactive cycle that moves between the processes of reduction, presentation, and verification of data. The results of the study show the following. First, there are cultural values in the culture of the Mayong ceramic artisan family community, which are oriented to the view of the importance of the obligation to inherit their local arts. Second, human resources, cultural values, and the natural environment show the interrelationships in the formation of art education patterns in the family. Third, as a conservation strategy, the pattern of art education that takes place within the family has succeeded in preserving and developing local ceramic arts. Other local art artisan communities can adopt suggestions that can be put forward in this informal art education pattern in efforts to conserve regional cultural heritage.
<p>ABSTRACT<br />The role of nitrogen in the process of photosynthesis is very important. It affects the growth, development and yield, especially leaves. Lemon grass produces citronella oil that contained in the leaves. One of the efforts to increase leaves yield is by application of N fertilizer. The aims of this research were to obtain optimal N dosage to improve herbage yield and quality of lemon grass. The research was conducted in Manoko Research Station, Lembang West Java from April - December2014. Using randomized block design, with 4 replicates and 6 treatments. The treatments consisted of 0; 2,3; 4,6; 6,9; 9,2 and 11,5 g N/plant. Lemon grass used from G3 accession. Parameters observed included plant growth (height and number of tillers), yield (fresh and dry herbs weight, and oil yield), and quality (yield, oil and citronella content). The results showed that N application significantly increased the growth, yield, and quality of lemon grass. Application of 4,6 g N/plant of N was optimum dosage for plant height and tiller number, total yield of herbage fresh weight (2904.46 g/plant) and leaves dry weight (1574.83 g/plant), yield (1.55%), oil content (2.06%), citronella content (41.59%). The best yield of citronella was obtained from aplplication of 6,9 g N/plant.<br />Keywords: Cymbopogon nardus L., nitrogen, yield, citronella content</p><p> </p><p>PENINGKATAN PRODUKSI HERBA DAN MUTU SERAI WANGI DENGAN PENAMBAHAN NITROGEN</p><p>ABSTRAK<br />Peranan nitrogen dalam proses fotosintesis sangat penting antara lain berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan dan produksi daun tanaman. Tanaman serai wangi merupakan tanaman yang menghasilkan minyak sitronela yang terdapat di dalam daun. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi daun adalah dengan penambahan nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis N optimal dalam meningkatkan produksi herba dan mutu sitronela pada serai wangi. Penelitian ini merupakan penelitian lapang yang dilakukan di Kebun Percobaan Manoko, Lembang Jawa Barat dari bulan April – Desember 2014. Rancangan yang digunakan rancangan acak kelompok, dengan 4 ulangan dan 6 perlakuan. Perlakuan pupuk N dengan dosis 0; 2,3; 4,6; 6,9; 9,2 dan 11,5 g/tan. Tanaman serai wangi yang digunakan dari aksesi G3. Pengamatan meliputi pertumbuhan tanaman (tinggi dan jumlah anakan), produksi (bobot segar dan kering herba), dan mutu (rendemen, kadar sitronela, dan hasil minyak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian N berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan, produksi, dan mutu serai wangi. Nitrogen dengan dosis 4,6 g/tanaman merupakan dosis optimum untuk menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman dan, total produksi herba segar (2.904,46 g/tan) dan kering (1.574,83 g/tan), rendemen (1,55%), kadar minyak (2,06%), dan kadar sitronela (41,59%) terbaik. Produksi minyak serai wangi terbaik pada pemberian N sebesar 6,9 g/tanaman.<br />Kata kunci: Cymbopogon nardus L., nitrogen, produksi, kadar sitronela.</p>
Batik is very adaptive as it develops and follows the changing of times. Therefore, it is always consistent with the socio-cultural development. Although the development of batik in some regions influenced each other, Gajah Oling batik from Banyuwangi had its own history and uniqueness. To survive, the culture and society must always adapt to life changes. Socio-cultural changes are influenced by factors like technologies and times. Originally, Gajah Oling batik was only used for sacred purposes, but it is now a favorite in the creative industry and has huge challenges in the community. The method used to explore the esthetic adaptation of batik makers to sociocultural backgrounds is qualitative research supported by culture studies. Gajah Oling batik motif still remains and is used in Seblang dance and as uniforms. Besides being produced by the Osing tribe, Gajah Oling batik has also been produced by small and medium-sized enterprises (SMEs).
Dari mulai diberlakukannya kebijakan bebas visa kunjungan sementara pada tanggal 10 Maret 2016 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan yang signifikan. Bebas visa kunjungan sementara ini diatur dalam Peraturan Presiden No.21 tahun 2015, dengan jumlah 169 negara penerima fasilitas bebas visa ini. Kemudahan yang diberikan Pemerintah Indonesia ini memunculkan adanya terhadap Indonesia seperti dampak positif dan dampak negatif. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui, memahami serta mendeskripsikan implikasi dari kebijakan bebas visa kunjungan sementara berdampak di Indonesia. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu penelitian yang berusaha untuk menggambarkan, menguraikan serta mengklarifikasi tentang permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan bebas visa kunjungan sementara serta pengaruhnya terhadap Indonesia dengan menganalisa data yang terkait. Adapun hasil dari penelitian ini adalah dengan letak geografis wilayah Indonesia yang sangat strategis serta kemudahan yang diberikan bagi beberapa negara penerima fasilitas bebas visa kunjungan sementara ini membuat lalu lintas wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia semakin ramai. Akan tetapi terdapat negara – negara yang termasuk dalam negara yang mendapat bebas visa kunjungan akan tetapi tidak pernah melintas atau melakukan kunjungan wisata ke Indonesia. Fasilitas bebas visa kunjungan sementara yang bertujuan untuk kunjungan wisata banyak disalahgunakan oleh para wisatawan mancanegara ini. berdasarkan Pembahasan yang dimulai dari Bab I hingga Bab III penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Pemerintah RI melalui Kementerian Pariwisata menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 20 juta. Berdasarkan data perlintasan orang asing dengan mempergunakan fasilitas bebas visa kunjungan, diketahui bahwa sejak diberlakukannya Peraturan Presiden No.21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan, mengalami kenaikan, dengan rincian pada tahun 2017, jumlah kedatangan orang asing ke Indonesia berjumlah 9.789.364 orang apabila dibandingkan dengan tahun 2015 sejumlah 4.952.977 orang maka terdapat kenaikan sebanyak 4.836.387 orang atau 97 %. Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan asing yang datang, juga membawa peningkatan secara nominal terhadap jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh orang asing dari subyek negara bebas visa kunjungan
Kreativitas siswa dalam berkarya kurang muncul dikarenakan kurangnya kegiatan-kegiatan yang merangsang kreativitas anak. Mozaik merupakan salah satu teknik menempel yang dapat meningkatkan kreativitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses kreatif berkarya dan kreativitas hasil berkarya mozaik dengan media sampah kulit kerang bagi siswa SD Negeri Grinting 1 Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi, penyajian dan verifikasi karya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hal-hal sebagai berikut: pertama, proses kreatif berkarya mozaik siswa kelas IV SD Negeri Grinting 1 melalui tahap perencanaan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan kreativitas anak akan muncul pada proses menemukan ide dan media kulit kerang yang digunakan. Kedua, hasil analisis kreativitas karya masing-masing memiliki keunikan pada ide gagasan, kualitas visual dan ketepatan teknik dalam berkarya seni mozaik dengan memanfaatkan media sampah kulit kerang. Saran yang dapat diajukan adalah agar siswa lebih dibebaskan dalam menuangkan segala kreativitasnya. Dengan dibatasi oleh tema yang telah ditentukan guru, siswa tidak bisa bebas mengungkapkan pemikirannya, mereka cenderung terpaku pada tema.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.