The purpose of this research is to explore the practice of syncretism in Janengan traditional art in Kesugihan Village, Cilacap, Central Java. This study employs a qualitative research with a multi-disciplinary approach contained four historical method stages. The result of the research shows that Janengan traditional art in Kesugihan Village Cilacap is known as salawat Janengan or salawat illau. It contains Islamic teachings about faith and tasawuf (Islamic mysticism) combined with Javanese local cultural patterns. The community perform this traditional art in slametan events, especially at the commemoration of the Prophet's Birthday (Maulid Nabi Saw.). In conclusion, the syncretism of Javanese-Islamic culture in syi’ir or salawat singir with the Javanese genre as well as sajen (offerings) in each of these arts is strong. This study recommends conducting policy research in strengthening the preservation of Javanese-Islamic traditional arts and Indonesian contexts.
Artikel ini bertujuan untuk membahas faktor yang melatarbelakangi terjadinya prasangka agama dan etnis khususnya oleh kelompok agama dan suku mayoritas di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan kajian dokumen. Penelitian ini diperoleh temuan bahwa prasangka agama dan etnis di Jawa Barat dilakukan oleh segelintir orang dari kelompok mayoritas Islam dan suku Sunda terhadap kelompok minoritas Katolik dan etnis lain non-pribumi. Latar belakang terjadinya prasangka agama diawali oleh faktor individual pemeluk agama yang melahirkan sentimen anti agama non-mayoritas dan didukung fanatisme atas klaim kebenaran agama sendiri. Akibatnya, prasangka agama bergeser pada sentimen anti entis atau kesukuan karena kekhawatiran kaum mayoritas atas dominasi sumber daya terbatas oleh minoritas seperti politik dan ekonomi. Selain itu, dinamika politik nasional juga turut mempengaruhi tingginya diskriminasi agama dan etnis khususnya akibat polarisasi masyarakat di media sosial. Namun demikian, suku Sunda sebagai etnis mayoritas di Jawa Barat memiliki falsafah hidup kuat sebagai modal sosial proses integrasi sosial yakni silih asih, silih asah, silih asuh. Falsafah hidup ini merupakan bagian dari proses kampanye moderasi beragama dengan memanifestasikan salah satu indikator moderasi, mengadopsi budaya lokal dalam kehidupan keberagamaan. Alhasil, upaya perwujudan harmoni sosial untuk pencegahan disintegrasi bangsa menemukan solusi tepat. Mengadaptasi budaya-budaya lokal khas suku bangsa dalam kehidupan beragama selama tidak melanggar ajaran agama mesti dilakukan untuk masa depan Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.