ABSTRAKTanaman mangsi (Phyllanthus reticulantus poir) merupakan famili euphorbiacea, buahnya berbentuk buni jika masak berwarna ungu kehitaman dan sedikit berasa asam. Pigmen berwarna ungu kehitaman tersebut diduga berasal dari senyawa antosianin. Antosianin adalah pigmen atau zat warna yang terkandung dalam buah, bunga, daun, batang dan akar suatu tanaman. Antosianin pada bagian-bagian tanaman dapat menghasilkan warna yang beragam, seperti orange, merah, magenta, ungu, dan biru, tergantung dari tingkat keasaman (pH) pada lokasi dimana pigmen itu berada. Senyawa antosianin dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami, namun perlu ditinjau lebih dalam mengenai tingkat kestabilan dari pigmen antosianin tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kestabilan antosianin terhadap suhu dan lama pemanasan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan faktor suhu pemanasan (70, 85, 100) dan lama pemanasan (30, 60, 90 Menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pigmen antosianin buah mangsi cukup stabil suhu 70°C dan lama pemanasan 30 menit. Kata kunci : buah mangsi, antosianin, stabilitas, pemanasanABSTRACT Mangsi fruit (Phyllanthus reticulatus poir) belongs to euphorbiacea family. The fruit shapes buni, ripefruit colors blackish purple and tastes sour. The blackish purple pigmentis considered from anthocyanin compound. Anthocyanin is pigment or color substance containing in fruit, flower, leaf, stem and root. Anthocyanin in apart of plants can produce various colors, such as orange, red, magenta, purple, and blue, depends on pH level where the pigment located. Anthocyanin can be used as natural dyes, but needed to test deeply about stability level of anthocyanin it self. This research aims to determine the stability of anthocyanin level toward temperature and heating time. This research uses completely randomized design by some factors such as heating temperature (70, 85, 100 °C) and heating time (30, 60, 90 minutes). The result of this research shows that anthocyanin pigment of mangsi fruit is stable enough in temperature 70°C and 30 minutes heating time.
Tanaman nanas tumbuh subur dan merupakan sentra produksi di Kecamatan Ngancar, yang terdiri 4 desa yaitu Babadan, Besali, Jagul, Kunjang Kabupaten Kediri. Permasalahan yang ada yaitu pemasaran buah dalam bentuk segardan belum dikenal teknologi pasca panen dan pengolahan nanas menjadi produk yang awet disimpan. Tujuan kegiatan untuk coaching dan mentoring teknologi pengolahan nanas kepada kelompok PKK mandiri Desa Babadan Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Metode Pelaksanaan yaitu Pembinaan dan sosialisasi tentang pentingnya ilmu teknologi pasca panen olahan buah nanas menjadi produk yang disukai konsumen dan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat petani nanas juga. .Waktu Pelaksanaan selama 4 hari mulai tanggal 18 Agustus sampai 21 Agustus 2021 di Balai Desa Babadan , Kec. Ngancar Kediri diikuti .peserta 20 orang. Hasil kegiatan yang dicapai adalah target jangka pendek yaitu petani mempelajari dan memahami ilmu teknologi pasca panen dan olahan buah nanas segar menjadi sari buah nanas, selai nanas, dodol nanas. Target jangka panjang adalah menjalin koordinasi dan kemitraan petani dengan pemangku kepentingan terkait seperti akademisi, pihak pemerintah dan swasta. Dapat terbentuk model ekonomi bisnis UMKM berkelanjutan skala nasional.
ABSTRAK Bawang merah merupakan tanaman semusim yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Di Kabupaten Nganjuk menurut data BPS, bawang merah ditanam di 19 kecamatan pada total lahan seluas 13.861 ha di tahun 2019; 14.505 ha di tahun 2020; dan lahan seluas 16.780 ha di tahun 2021. Total produksi bawang merah sebesar 1761.79 ton pada tahun 2021 dengan produktivitas sebesar 8.81 ton/ha. Produksi ini masih di bawah potensi produksi yang sebesar 10 ton/ha. Upaya untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan memberi perlakuan pembenah tanah. Tujuan penelitian adalah mengkaji produksi bawang merah dengan beberapa pembenah tanah. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan 3 macam pembenah tanah, yaitu (1) Orkap: Pembenah tanah pupuk kandang 2 ton/ha + kapur pertanian 2 ton/ha + Urea 200 kg/ha +ZA 200 kg/ha + SP-36 400 kg/ha + KCl 400 kg/ha; (2) BePom: Pembenah tanah Beka-Pomi + bahan organik 2 ton/ha +Urea 200 kg/ha +SP-36 400 kg/ha + KCl 400 kg/ha dan (3) Konven: Metode yang diterapkan petani, yaitu pupuk NPK 16-16-16 dosis 400 kg/ha + Urea 200 kg/ha, ZA 200 kg/ha + pupuk majemuk NPS 16-20-12 dosis 400 kg/ha + KCl 400 kg/ha. Setiap perlakuan dilakukan di dua lokasi masing-masing seluas 1250 m2. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah tanaman, jumlah dan diameter umbi segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan BePom memberikan tinggi tanaman yang tertinggi dibanding perlakuan Konven. Jumlah anakan bawang merah terbanyak dicapai pada perlakukan Orkap. Sementara bobot basah tanaman, jumlah dan diameter umbi bawang merah tidak berbeda nyata pada semua perlakuan pembenah tanah. Ketiga perlakuan memberikan hasil yang sama baiknya. ABSTRACTShallot is an annual plant that is widely used as spice. In Nganjuk Regency, according to BPS data, shallots were planted in 19 sub-districts on a total land area of 13,861 ha in 2019; 14,505 ha in 2020; and land area of 16,780 ha in 2021. Total shallot production is 1761.79 tons in 2021 with a productivity of 8.81 tons/ha. This production is still below the potential production of 10 tons/ha. Efforts to increase production can be done by treating the soil amendments. The research objective was to study shallot production with several soil amendments. The study was conducted using a randomized block design with 3 types of soil amendments, namely (1) Orkap: 2 tons/ha of manure + 2 tons/ha of agricultural lime + 200 kg/ha of Urea + 200 kg/ha of ZA + SP-36 400 kg/ha + KCl 400 kg/ha; (2) BePom: Beka-Pomi soil enhancer + organic matter 2 tonnes/ha +Urea 200 kg/ha +SP-36 400 kg/ha + KCl 400 kg/ha and (3) Konven: The method applied by farmers, namely fertilizer NPK 16-16-16 dose of 400 kg/ha + Urea 200 kg/ha, ZA 200 kg/ha + compound fertilizer NPS 16-20-12 dose of 400 kg/ha + KCl 400 kg/ha. Each treatment was carried out in two locations with an area of 1250 m2 each. Parameters observed included plant height, number of tillers, fresh weight of plants, number and diameter of fresh tubers. The results showed that the BePom treatment gave the highest plant height compared to the Konven treatment. The highest number of shallot tillers was achieved in the Orkap treatment. While the fresh weight of the plants, the number and diameter of shallot bulbs were not significantly different in all soil enh
Pemberdayaan masyarakat di PT Ayo Tani Berjaya merupakan kebutuhan dalam mengembangkan UMKM dan memliki potensi untuk berkembang. Permasalahan yang ada di masyarakat adalah PT Ayo Tani memiliki industri kerupuk yang bahan bakunya tepung tapioka yang telah produksi perlu peningkatan aneka produk sebagai bahan campuran untuk pembuatan bakso dan tahu bakso. Tujuan pelatihan adalah tranfer IPTEK khususnya pengolahan bakso dan tahu bakso untuk skala industri. Metode nya adalah sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan kepada karyawan sekitar 10 orang di lokasi pabrik pengolahan. Hasil olahan diuji organoleptik, di kemas dan diberi labeling dan ijin produksi serta di pasarkan secara on line , off line dan pada saat ada pameran inovasi produk di Kabupaten Kediri. Analisa sensori meliputi rasa, aroma dan kenampakan. Kesimpulannya uji bakso : 90 % sangat menyukai rasa, 10 % menyukai, 85 % sangat menyukai aroma dan 15% menilai suka, 80 % sangat suka kenampakan dan 20 % menyukai. Tahu bakso : rasa sangat disukai 87%, menyukai 13%, Aroma sangat disukai 80%, suka 20%, Kenampakan sangat disukai 70%, suka 30%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.