AbstrakAKI kota Semarang tahun 2013 adalah 29 kasus dari 26.547 jumlah KH atau 109,2 per 100.000 KH, yang antara lain 24 kasus masa nifas, 0 kasus persalinan, 5 kasus masa hamil. Masalah penelitian adalah bagaimana perbedaan pengetahuan dan persepsi ibu hamil terhadap penerapan Model SMS gateway sebagai media promosi kesehatan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan persepsi ibu hamil terhadap penerapan Model SMS gateway sebagai media promosi kesehatan. Rancangan penelitian quasi eksperimental one group prepost test design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Sampel sebanyak 99 responden, dengan menggunakan sampling jenuh. Analisis pre dan post tes dilakukan dengan paired samplest-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah intervensi SMS gateway tentang tanda bahaya kehamilan dan ada perbedaan persepsi responden sebelum dan sesudah terhadap media promkes SMS gateway. DIFFERENCES IN KNOWLEDGE AND PERCEPTIONS OF PREGNANT WOMEN AGAINST SMS GATEWAY IMPLEMENTATION MODEL
Pendahuluan: Dari hasil penelitian di Amerika Serikat persentase kejadian dismenore sekitar 60%, Swedia 72% dan di Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dismenore dialami oleh 30-50% wanita usia reproduksi dan 10-15% diantaranya kehilangan kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga, kehilangan kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga. Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang dismenorea dengan penanganan dismenorea pada subyek yang dilakukan bersamaan pada satu waktu, di wilayah Kelurahan Pakintelan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, pada bulan Mei 2019. Populasi adalah remaja putri di Kelurahan Pakintelan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang mengalami dismenorea yang berjumlah 30 orang. Sampel berjumlah 30 orang, dengan tehnik sampling yaitu total sampling. Hasil: Pengetahuan remaja putri tentang Dismenorea terbanyak pada kategori cukup sebesar 18 orang (60,0%). Penanganan dismenorea sebagian besar adalah ditangani yaitu 27 responden (90,0%). Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai p value sebesar 0,884 (0,884 > 0,05) sehingga lebih besar dari 0,05. Bahwa tidak ada hubungan pengetahuan tentang dismenorea dengan penanganan dismenorea pada remaja putri di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Diharapkan Puskesmas wilayah setempat dapat memberikan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi.
The prevalence of cancer in Indonesia reached 1.79 per 1000 population, up from 2013 as much as 1.4 per 1000 population. This research also shows that the highest prevalence is in Yogyakarta as much as 4.86 per 1000 population, followed by West Sumatra 2.47, and Gorontalo 2.44. In women, the highest case was breast cancer at 42.1 per 100,000 population with an average death rate of 17 per 100,000. After that, cervical cancer was 23.4 per 100,000 population. The main goal of early detection of breast cancer is to find cancer in stage I level, so that the treatment becomes better. The purpose of this study was to analyze the relationship betweenbreast self-examination (BSE) knowledge level and the practice of breast self-examination (BSE). The type of research used is a correlative research with a cross sectional approach. In this study using a sampling technique on the entire population of 20 people. The results showed that most of them had good knowledge, namely 17 (85.5%) respondents, most of them did conscious practice, namely 18 (90%) respondents. There is no significant relationship between knowledge about being aware and practicing consciously as evidenced by the p value of 0.869 (p 0.05). Suggestions are aimed especially at young women to always add insight about health, especially to be aware to avoid breast cancer
Menurut UU No.10 tahun 1992 Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketabahan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Pengguna KB di Desa Jatijajar RW 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebanyak 148 jiwa terdiri atas IUD 8 jiwa, MOP 0 jiwa, MOW 2 jiwa, implant 1 jiwa, suntik 1 bulan 38 jiwa, suntik 3 bulan 89 jiwa, pil 4 jiwa, kondom 5 jiwa. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama pemakaian KB suntik 3 bulan dengan kejadian kenaikan berat badan pada akseptor KB. Jenis penelitian ini adalah survey dengan menggunakan rancangan penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 89 ibu yang mengunakan KB suntik 3 bulan. Jumlah sampel 47 responden dengan tekhnik simple random sampling. Pengujian hipotesisnya menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kenaikan berat badan 35 (74,5%) dan sebagaian besar responden telah memakai KB suntik 3 bulan ≥ 1 tahun yaitu sebanyak 38n (80,9%). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan perhitungan Chi Square dengan α = 0,05 diperoleh nilai ρ sebesar 0,014, maka ada hubungan lama penggunaan dengan kenaikan berat badan. Saran yang diberikan kepada masyarakat khususnya ibu hendaknya aktif mencari informasi kepada tenaga kesehatan mengenai alat kontrasepsi yang akan dipakai agar dapat mengetahui efek samping kontrasepsi dan cara
Increased community participation at the village level and community families, especially in the development of maternal, child and family health which are priorities for health development through the Village Community Health Development approach, which is manifested in the form of developing and fostering posyandu, and so on. Posyandu is one of the supporting faktors indispensable for monitoring the growth of their children. The purpose of this study was to analyze the relationship between maternal knowledge about toddler growth and development with participation in weighing children under five at Posyandu Anggrek, Popongan Village, Semarang Regency. This type of research is a correlative study with a cross sectional approach. The population in this study were all mothers who had toddlers at the Posyandu Anggrek, Popongan Village, Semarang Regency, as many as 59 samples of women who obtained 37 respondents. The results showed that most of the knowledge of mothers under five is in the good category, namely 34 respondents (91.9%). Most of the participation of mothers to come to the posyandu is in the participation category, namely 27 respondents (73.0%). There is a significant relationship between the level of maternal knowledge about toddler growth and development with participation in weighing children under five at the Posyandu Anggrek, Popongan Village, Semarang Regency with a p value of 0.798 (p 0.05). Suggestions to the community, especially mothers and families with toddlers to always be active in visiting to the posyandu so that growth and development can be monitored.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.