This study focuses on improving students’ abilities in learning English with the support of Pictorial Metaplan as a teaching aid. The use of this Metaplan aims to improve speaking skills in formal and non-formal contexts. This pictorial Metaplan is a realia in the form of an illustrated carpet with a theme Getting Direction. Pictorial Metaplan focuses on the topic Getting Direction and applied directly to 15 students in the 8th grade of junior high school. The implementation of the use of the Pictorial Metaplan begins with distributing questionnaires and implementing Pre- Test and Post-Test, then direct implementation of using Pictorial Metaplan combined with Total Physical Response (TPR) method. The treatment for students was carried out by dividing two class groups, the control group, and the experimental group. The control group used conventional methods, without using learning aids, while the second group used the Pictorial Metaplan as a teaching aid. Based on the results of Pre-Test and Post-Test show an increase in the results of the values before and after implementing the Pictorial Metaplan. Thus it can be concluded that learning in the experimental group using Pictorial Metaplan is more effective than learning using conventional methods.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul pelatihan English for Educator Bagi Guru Tingkat SMK di Kota Semarang merupakan pelatihan Bahasa Inggris yang dikhususkan untuk pengajaran di kelas. Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah institusi pendidikan vokasi yakni Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Guru Republik Indonesia 01 yang terletak di kota Semarang. Permasalahan yang dialami mitra yakni kurangnya kemampuan guru SMK PGRI 01 Semarang untuk mengajar dengan menggunakan Bahasa Inggris. Hal tersebut karena kurangnya pelatihan bahasa Inggris yang dikhususkan untuk guru-guru di sekolah tersebut. Secara spesifik, kurangnya kemampuan guru dalam bahasa Inggris yakni dalam keterampilan speaking (berbicara). Solusi permasalahan mitra yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan English for Educator yakni pelatihan untuk guru-guru/pengajar yang merupakan gabungan dari metode classroom language dan bahasa Inggris dasar. Pada pelaksanaan pelatihan ditemukan bahwa penguasaan vocabulary peserta kurang memadai. Oleh karena itu, efektivitas pelatihan berbasis speaking kurang terlihat efektivitasnya. Pelatihan berbasis vocabulary perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam ketrampilan speaking.
Materi pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar berorientasi pada ilmu pengetahuan tanpa memasukkan nilai-nilai Pancasila. Tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian ini adalah memberikan solusi model pembelajaran bahasa Inggris tingkat Sekolah Dasar yang berbasis Pancasila, memberikan alternatif baru pembelajaran bahasa Inggris interaktif yang berbasis Pancasila dan membangun karakter bangsa yang bernafaskan Pancasila ditengah globalisasi yang tidak terhindarkan. Penelitian ini berkontribusi untuk menggabungkan antara nilai-nilai Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia dengan bahasa Inggris sebagai bahasa global. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif berupa survey, wawancara dan observasi, serta proses pengembangan flashcard yang dirancang dengan desain penelitian Research and Development. Berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan, responden sepakat apabila mata pelajaran Bahasa Inggris memuat nilai-nilai Pancasila dalam materinya. Integrasi antara Bahasa Inggris dengan nilai-nilai Pancasila adalah dengan media flashcard (kartu bergambar). Unit-unit dalam flashcard dirancang berdasarkan sila-sila dalam Pancasila. Unit Religiosity (sila 1) terdiri dari Mosque, Pray, Church, Priest, dan Monk. Unit humanity (sila 2) terdiri dari Family, Human, Help, Respect, dan Care. Unit Unity (sila 3) terdiri dari Flag, Culture, Country, Island, dan Uniform. Unit Democracy (sila 4) terdiri dari Village, City, Election, President, dan Citizen. Unit Equality (sila 5) terdiri dari Law, Police, Reward, Rich, dan Justice. Diseminasi diperlukan guna menyempurnakan Flashcard berbasis Pancasila. Kata kunci: Flashcard, Pancasila, Pembentukan Karakter
This study aims to determine the type of tense used in the lyrics of the song “Heaven” by Lyodra Ginting and Calum Scott. The research method used in this study is a qualitative descriptive research method. The data used in this study came from the lyrics of the song “Heaven,” which Calum Scott wrote and sang by himself and Lyodra Ginting. The researcher uses the theory of grammar and style in Stylistics to analyze the tenses selection in the song lyrics data. The study results show that this song’s lyrics predominantly use the simple present tense, and the rest use the present continuous tense, present perfect continuous tense, simple past tense, past continuous tense, and past future tense. There are reasons behind the songwriter’s tense selection. The tense in the song is dominated by simple present tense to express a habitual use indicating a generalization over a set of times. Keywords: Calum Scott; Heaven; Lyodra Ginting; Stylistics; Tense Selection; Song Lyrics
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.