This study aims to obtain a description of the application of Realistic Mathematic Education (RME) that can improve students' mathematical communication ability. The type of research used is a classroom action research that refers to the design of Kemmis and Mc.Taggart research they are planning, action, observation, and reflection. The results showed that Implementation of mathematics learning with Realistic Mathematics Education (RME) approach that can improve mathematical communication ability is a mathematics learning that has been done in accordance with RME characteristics, That is: use of real context (teacher presents a contextual problem and ask the student to understand the given problem). use of mathematical models (the students modeling by using props to solve problem), use of student production and construction in learning (the teacher gives opportunity to all students to solve the problem, and invite students to deliver the answer), existence of interaction (interaction occurs between teacher and students, and between student one with another), and the existence of integration (combines one unit of mathematics with other units also have integrated with other scientific fields).This is an open access article under the CC-BY-SA license.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran (Quantum Teaching dan TGT) dan membandingkan keefektifan model pembelajaran (Quantum Teaching dan TGT) pada pembelajaran matematika ditinjau dari aspek prestasi dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian quasi-experiment dengan desain pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas VIII-D dan VIII-E. Instrumen yang digunakan adalah tes prestasi belajar dan angket motivasi belajar siswa. Untuk menguji keefektifan model pembelajaran (Quantum Teachingdan TGT), data dianalisis dengan menggunakan uji one sample ttest. Untuk membandingkan keefektifan model pembelajaran (Quantum Teaching dan TGT), data dianalisis dengan menggunakan MANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji t-Bonferoni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran (Quantum TeachingdanTGT) efektif dan model Quantum Teaching lebih efektif daripada model TGT ditinjau dari aspek prestasi dan motivasi belajar siswa. Kata Kunci: model quantum teaching, model TGT, prestasi belajar, motivasi belajar COMPARISON OF THE EFFECTIVENESS OF QUANTUM TEACHING AND TGT IN MATHEMATICS' INSTRUCTION VIEWED FROM ACHIEVEMENT AND MOTIVATION Abstract This study aims to describe the effectiveness of the Quantum Teaching and Cooperative TGT Models and compare the effectiveness of the Quantum Teaching models with TGT in mathematics' instruction viewed from the students' achievement and learning motivation. This study was a quasiexperimental study using the pretest-posttest nonequivalent group design. The research population was all grade VIII students, while the sample is students of Class VIII-D and VIII-E. The data collecting instruments consisted of a students' learning achievement test and learning motivation to questionnaires. To test the effectiveness of the QuantumTeaching and TGT models, the data were analyzed using one sample t-test. Then, to comparethe effectiveness of the Quantum Teaching models TGT models, the data were analyzed using MANOVA and continued using the t-Beonferroni test. The results of the study show that the Quantum Teaching and TGT models are effective and the Quantum Teaching model is more effective than the TGT models in mathematics' instruction viewed from the students' achievement and learning motivation.
Latar Belakang :. Wanita mengalami kehilangan zat besi akibat menstruasi sehingga zat besi yang harus diserap adalah 1,4 mg per hari menyebabkan meningkatnya kebutuhan rata-rata zat besi setiap harinya. Rendahnya IMT mempengaruhi durasi atau lamanya menstruasi. Tujuan :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan siklus menstruasi dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Di SMK Islam Jepara. Metode :Jenis penelelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Peneliti menggunakan stratified sampling dengan mengambil jumlah populasi di SMK Islam Jepara sebanyak 401 siswi, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu menggunakan rumus Slovin sekitar 81 siswi. Analisa Bivariat menggunakan uji Chi Square dan Instrumen menggunakan lembar kuesioner dan cheklist sedangkan alat ukur yamg digunakan GcHb dan Timbangan. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian Anemia didapatkan nilai p value sebesar 0,019 < (α = 0,05) yang berarti Ho ditolak maka Ha diterima .Tidak ada hubungan bermakna antara siklus menstruasi dengan kejadian Anemia didapatkan nilai p value sebesar 0,749 > (α = 0,05) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan : Ada hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian anemia di SMK Islam Jepara. Tidak ada hubungan siklus menstruasi dengan kejadian anemia di SMK Islam Jepara.
ABSTRAK Matakuliah statistik deskriptif memiliki peran penting dalam pembejaran di perguruan tinggi. Namun seringkali mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami konten materi statistik deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah statistik deskriptif dengan menggunakan metode drill. Jenis penelitian yang digunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus. Jumlah sampel penelitian terdiri dari 35 mahasiswa semester dua yang berpartisipasi dalam pembelajaran statistik deskriptif. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen yang berupa lembar observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode drill memiliki dampak terhadap peningkatan hasil belajar antara siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar mahasiswa pada siklus I diperoleh rata-rata 78,23, dan pada siklus II diperoleh rata-rata 87,14 sehingga terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 8,91. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode drill dalam perkuliahan statistik deskriptif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah statistik deskriptif. Kata kunci: metode drill, hasil belajar statistik deskriptif, pendidikan tinggi AbstractDescriptive statistics courses have an important role in teaching and learning process in higher education level. However, students often have difficulty in understanding the content of descriptive statistics material. This research aimed to describe the improvement of student learning outcomes in the descriptive statistics subject by applying the drill method. The research employed classroom action research carried out in two cycles. The research consisted of 35 second semester students as samples who participated in descriptive statistics learning. The data collection method was conducted by using instruments in the form of observation sheets and tests while the research employed descriptive statistics as data analysis technique. The results showed that the use of the drill method had an impact on increasing learning outcomes between cycle I and cycle II. The increase in student learning outcomes in the first cycle obtained an average of 78.23, and in the second cycle it was obtained an average of 87.14. The result was giving evidence that there was an increase in the average learning outcomes of 8.91. Based on the research results, it can be concluded that the application of the drill method in descriptive statistics lectures can improve student learning outcomes in the descriptive statistics course. Keywords: drill method, descriptive statistics learning outcomes, higher education
Dalam menentukan media pembelajaran bagi anak PAUD dan TK, guru harus memiliki kreativitas yang tinggi dan wawasan yang luas. Jumlah PAUD dan TK yang ada di kecamatan pringsewu ada 52 dan penelitian dilakukan di salah satu PAUD yang ada di kecatamatan pringsewu yaitu PAUD AL HADDII. Sistem pendukung keputusan bisa menjadi cara alternatife yang interaktif guna membantu mengambil keputusan melalui data dan informasi. Metode Simple Addtive Weighting (SAW) dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu masalah dalam perhitungan.akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode Simple additive weighting ini hanya akan menghasialkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Dengan demikian melakukan perankingan terhadap bobot nilai yang diambil dari criteria C1audio,C2 Visual,C3 audio visual, C4lingkungan, C5 permainan, C6 seni rupa. Dari hasil tiga alternative yang diuji didapatkan nilai dari hasil A1 = 67, A2 = 91.5, A3= 92, dengan nilai terbesar ada pada A3 sehingga A3 yaitu kurikulum 2013. Media pembelajaran nya adalah music, gambar, dongeng, keluarga, membangun menara, dan kolase. dapat dikatakan sebagai media pembelajaran Terbaik. Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian adalah untuk meningkatkan kulitas hasil belajar anak,proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik , dan dalam penyampaian materi pembelajaran dapat disamaratakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.