Ship operation has a huge demand due to the ability to achieve a low-cost operation with big cargo density worldwide. Meanwhile, the ship fuel is the highest cost of the operational spending thus increasing the fuel consumption efficiency is required. Alternative fuels have been proposed to achieve it over decades of research. Indonesia, as a maritime country, also encourages the shipowner to accept the alternative fuel application. However, apply a new type of fuel directly to the existing ships is very complicated. This study aims to contribute the future direction with the author’s perspective of the implementation of the alternative fuel in Indonesia. Gas fuel type is chosen as the main case on this point of view. There are several gas fuels that are evaluated based on the maturity level of the research study case, such as natural gas and hydrogen. Moreover, the possibility of gas fuel type implementation in Indonesia is also studied. In the last, the future of natural gas and hydrogen fuels is discussed.
Kebutuhan air panas di kapal merupakan salah satu fasilitas yang harus didapatkan oleh ABK (Anak Buah Kapal) selama menjalankan tugasnya di kapal. KM. Meratus Karimata merupakan salah satu kapal yang menyediakan air panas sebagai fasilitas untuk ABK. Sistem pemanas pada kapal ini masih menggunakan sistem pemanas EHHW (Electric Heating Hot Water) yang kemudian akan dirubah dengan sistem HPWH (Heat Pump Water Heater). Kebutuhan air panas ini didasari oleh MLC (Marine Labour Convention) mengenai penyediaan recreational facilities pada akomodasi deck. Penyediaan air panas ini perlu dilakukan perhitungan dan perancangan, yang pertama dilakukan yaitu perhitungan seluruh komponen penunjang pendistribusian. Kemudian didapatkan data kebutuhan pompa dengan daya 0.504 Kw, valve, keran shower, keran wastafel, sambungan pipa, dan pipa SCH 40 dengan diameter ¾” dan 1”. Setelah itu dilakukan desain perancangan dengan menggunakan bantuan software. Setelah dilakukan perancangan, lalu dilakukan perhitungan biaya komponen dengan rincian harga valve Rp 10.129.000, pipa Rp 5.186.000, sambungan pipa Rp 1.751.000, pompa supplay Rp 1.150.000, HPWH 95.300.000. Harga dari EHHW dan HPWH ini terdapat selisih Rp 21.300.000 dimana lebih mahal HPWH. Tetapi dalam perhitungan konsumsi bahan bakar lebih hemat HPWH dengan data konsumsi bahan bakar HPWH 0,11 liter/jam dengan biaya Rp 1.249/jam, sedangkan konsumsi bahan bakar untuk EHHW 0,77 liter/jam dengan biaya Rp 10.116/jam.
Tongkang atau Barge 5000 DWT merupakan sarana atau alat angkutan laut yang memuat batubara. PT Maritim Transportindo tersebut bergerak dibidang industri transportasi perkapalan, yang menyediakan tongkang untuk mengangkut batubara. Berdasarkan permasalahan tersebut akan direncanakan desain ulang oil barge dengan sesuai standart klas BKI. Hasil perencanaan dengan menggunakan metode perhitungan empiris standart BKI Vol II 2016 hasil perencanaan desain ruang muat didapatkan 5 ruang muat dengan masing-masing ukuran ruang muat yaitu ruang muat 1 dan 2 didapat kan panjang 10.980 mm, ruang muat 3 dan 4 didapat kan panjang 12.810 mm, ruang muat 5 didapat kan panjang 10.980 mm.. Berdasarkan perencanaan pada sistem bongkar muat bahwa pompa sistem bongkar muat di dapatkan diameter pipa direncanakan 125 mm dengan kapasitas 2 pompa utama bongkar muat yaitu 218,382 m3/hr dengan waktu 2 jam daya pompa utama 14,12 Kw. Kapasitas pompa standby bongkar muat yaitu 109,191 m3/hr dengan daya pompa 7,0628 Kw. Kata kunci: oil barge, CPO (Crude Palm Oil), double bottom
merupakan salah satu UKM yang mengolah rumput laut menjadi ATC (Alkali Treteated Cottonii), pada saat ini konsumen lebih menyukai ATC chips. Pengeringan ATC hanya mengandalkan sinar matahari sehingga pada saat musm hujan tidak bisa melakukan proses pengeringan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian rancang bangun mesin perajang rumput laut untuk menghasilkan ATC chips dan mesin pengering berbahan bakar gas LPG. Rancang bangun mesin perajang rumput laut menjadi ATC chips berhasil dilakukan dibengkel sidoarjo dan dioperasikan di UD karang baru dengan mesin pengerak diesel bertenaga 8 pk dan berkapasitas 180 kg/jam. Rancang bangun mesin pengering rumput laut berbahan bakar gas LPG berhasil dilakukan dibengkel sidoarjo dan dioperasikan di UD Karang Baru dengan kapasitas 30 kg ATC chips dan 15 kg ATC utuh dengan 4 rak dan lama waktu pengeringan selama 3 jam setelah itu diangin-anginkan. Kualitas ATC chips yang dihasilkan rendemen karaginan terbesar di peroleh dari perlakuan ATC chips rajang sinar matahari yaitu 48,39 %, dengan kadar air 16,03 % dan kadar abu 17,49 %. Analisa usaha di UD Karang Baru Kabupaten Sumenep Madura dalam pengunaan mesin perajang dan mesin pengering rumput laut menjadi ATC menguntungkan karena mampu menghasilkan Rp.10.220.000/bulan, sebelum menggunakan mesin perajang dan mesin pengering UD Karang Baru hanya mampu menghasilkan Rp. 3.500.000/bulan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.