AbstrakUpaya mewujudkan mutu pelayanan rawat jalan, manajemen RS "X" Malang memiliki standar operasional prosedur (SOP). Namun, SOP alur pelayanan rawat jalan tidak dilaksanakan di polklinik spesialis maupun umum. Dampaknya terdapat terdapat 83 pasien tidak membayar biaya tindakan dan pemeriksaan tambahan selama 4 bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui akar masalah tidak dijalankan SOP alur pelayanan rawat jalan dan mencari solusinya. Jenis penelitian adalah deskriptif pendekatan kualitatifdilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas tidak sepakat dengan SOP alur pelayanan rawat jalan, dokumen tidak lengkap, pe`tugas lupa urut-urutan SOP, diagram alur pelayanan tidak ada, jarak poli dengan kasir jauh. Kesimpulan dari penelitian ini adalah belum ada kesepakatan antara petugas dan manajemen menjadi alasan utama tidak dijalankan SOP alur pelayanan rawat jalan. Petugas menghendaki adanya perubahan SOP alur pelayanan rawat jalan sesuai dengan kondisi lingkungan rumah sakit saat ini. Saran yang dapat dterapkan adalah penambahan petugas pengantar pasien ke kasir.
ABSTRAKBerdasarkan data di RS X di Malang, sejak diterapkannya INA-CBG pada tahun 2009 masih terdapat ketidaksesuaian diagnosis dengan kode ICD-10. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan penulisan koding diagnosis ICD-10 oleh tenaga medis RS X di Malang. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini berjumlah 5 orang dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (In depth interview) dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan lemahnya pengetahuan, pemahaman dan sikap Dokter terhadap pentingnya akurasi koding diagnosis sesuai ICD 10 dalam manajemen di rumah sakit, meskipun sudah terpapar dengan pelatihan dan sosialisasi yang didukung dengan adanya prosedur standar. Rumah sakit perlu memperkuat pemahaman dan sikap positif Dokter terhadap akurasi koding diagnosis sesuai ICD yang didukung dengan mekanisme reward and punishment yang jelas.Kata Kunci: Akurasi koding diagnosis,dokter, ICD 10, pengetahuan dan sikap ABSTRACT Based on data in "X" Hospital in Malang, since the implementation of INA-CBG in 2009, there have been still some mismatch diagnoses with ICD-10 code. The purpose of this study is to determine the role of factors that affect the precision of the ICD-10 coding diagnosis writing by medical personnel in "X" hospital Malang. This study uses descriptive qualitative research design. Informants of this study were 5 people by using in-depth interviews and Focus Group Discussion. The results showed that physicians lack knowledge, understanding and attitudes towards the importance of accurate coding matched ICD 10 diagnosis in hospital management despite being exposed to the training and socialization supported by the standard procedure. Hospitals need to strengthen physicians' understanding and positive attitudes towards ICD based diagnosis coding accuracy backed with a mechanism of reward and clear punishment.
Pelaporan kinerja rawat inap merupakan komponen penting dalam evaluasi dan perencanaan rumah sakit. Studi pendahuluan menunjukkan rendahnya kinerja pelaporan rawat inap oleh kepala ruang karena lemahnya pemahanan tentang cara penghitungan dan pelaporan indikator kinerja rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktorfaktor yang mempengaruhi pemahaman kepala ruang rawat inap dalam menghitung dan melaporkan indikator kinerja efisiensi ruang, mengidentifikasi solusi dan evaluasi dampak solusi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara tidak terstruktur kepada kepala bidang keperawatan, 5 kepala ruang serta 3 perawat di rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala ruang rawat inap tidak mengetahui apa saja indikator efisiensi rumah sakit dan definisinya, perhitungan kinerja bangsal tidak terdeskripsikan dalam Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) kepala ruang, tidak ada panduan cara menghitung indikator efisiensi rumah sakit khususnya BOR (Bed Occupancy Rate) di unit rawat inap, belum ada kebijakan dari rumah sakit untuk kepala ruang rawat inap melaporkan kinerja efisiensi ruangan perbulan/pertahun, belum ada sosialisasi dan pelatihan, tidak adanya evaluasi kinerja manajemen bangsal setiap bulan dari rumah sakit. Alternatif solusi yang dipilih rumah sakit untuk mengatasi semua penyebab adalah sosialisasi dan pelatihan tentang perhitungan indikator kinerja ruang kepada petugas rumah sakit. Dampak dari sosialisasi tersebut adalah para kepala ruangan dapat menghitung dan melaporkan indikator kinerja efisiensi dimasing-masing ruangan. Dapat disimpulkan lemahnya pemahaman kepala ruang tentang indikator kinerja karena tidak adanya pelatihan dan panduan yang disebabkan tidak ada dukungan kebijakan dan anggaran.
The current implementation of JKN brings major changes in the health care and financing system, especially in hospitals. The payment system in hospitals has changed, which previously used a fee-for-service system, was changed to a prospective payment system using the INA-CBGs rate and BPJS Kesehatan was appointed as the implementing institution for the program. The INA-CBG's payment system was chosen because it is possible to control health costs, encourage quality services according to standards, limit unnecessary or excessive health services and encourage providers to carry out cost containment. This study aims to determine the impact of the implementation of the JKN program on health costs in FKTL. This research is a literature review (narrative review) by conductinga literature review of 12 journals. Journals were obtained from Google Scholar and PubMed searches with the keywords Impact of JKN on Healthcare Costs in FKTL OR Hospitals which were selected with the criteria of national and international journals with good reputation and indexed by SINTA and SCOPUS which were published no later than 2016. the purpose of this study and passed the selection. The results of the analysis show that the impact of JKN, especially on health costs, has an effect on the pattern ofJKN utilization by the community, patient satisfaction, hospital efficiency, Gross Profit Margin and Net Profit Margin of hospitals, and has an effect on hospital income. It can be concluded that there has been an influence on FKTL since the JKN era entered Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.