Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumberdaya alam dan budaya sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam sektor pariwisata. Indonesia memiliki 3 warisan dunia, 50 taman nasional dan 7 geopark yang dapat dikembangkan secara eco-geotourism. Pengembangan eco-geotourism adalah salah satu upaya mengembangkan sumberdaya geologi berkelanjutan dengan menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Salah satu geopark terdapat di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Geopark Merangin Jambi menjadi salah satu tujuan wisata baru karena memiliki keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya yang tinggi. Geopark mempunyai manfaat secara ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Pengelolaannya memerlukan perencanaan yang dapat menjamin keberlanjutan fungsi dan manfaat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui strategi pengembangan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi dan menentukan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi. Analisis data menggunakan metode SWOT, hasil penelitian menunjukkan selisih antara kekuatan dan kelemahan sebesar 1,026 dan selisih antara peluang dan ancaman sebesar -0,513, hasil ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan selama ini masih lemah sehingga diperlukan diversifikasi strategi untuk mengembangkan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi. Diversifikasi strategi yang harus dibangun meliputi: (1) perbaikan infrakturtur kawasan Geopark Merangin Jambi; (2) melakuan publikasi secara intens; (3) mengadakan festival budaya dan kuliner secara berkelanjutan dan; (4) menumbuhkan ekonomi kreatif di kawasan Geopark Merangin Jambi.
Aktivitas tambang terbuka akan memberikan masalah terhadap kerusakan lingkungan yang mencakup aspek biogeofisik. Permasalahan lingkungan dalam industri pertambangan diakibatkan oleh volume air yang sulit dikendalikan di area tambang. Salah satu upaya mengendalikan volume air di area pertambangan adalah menggunakan sistem pemipaan dan pemompaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mendapatkan debit pompa yang tersedia. Pump performance curve digunakan untuk mendapatkan debit yang sesuai dengan input air yang masuk kedalam area penambangan. Pompa yang tersedia di lapangan adalah Sykes CP150i dengan total julang 22m dan mampu menghasilkan debit sebesar 48,06l/s. Pengantian pompa dan pipa direkomendasikan agar sistem pemompaan sesuai dengan kebutuhan area tambang. Pompa yang sesuai untuk julang 22m adalah Multi Flow HV90 dan mampu menghasilkan debit sebesar 290l/s atau Multiflo 290 dan HDPE pipa dengan nilai julang diubah menjadi 70m.
ABSTRAKPemerintah RI dalam upaya pengimplementasian Revolusi Industri 4.0 di bidang industri telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional, yaitu roadmap yang dikenal dengan Making Indonesia 4.0, yang mencakup perbaikan alur aliran barang dan material, desain ulang zona industri, akomodasi standar-standar keberlanjutan, pemberdayaaan UMKM, pembangunan infrastruktur digital nasional, peningkatan minat investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembangunan ekosistem inovasi, pemberian insentif untuk investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan. Melalui pemetaan ini, industri tambang menjadi salah satu unit industri yang penting untuk mewujudkan revolusi industri 4.0. Meskipun pada tahun 2018 trend insdutri global mengalami pergeseran dari industri ekstraktif (extractive industry) menjadi industri disruptif (disruptive industry), seperti perusahaan-perusahaan teknologi maupun perusahaan berbasis R&D (research and development), revolusi industri tidak serta merta dapat tercapai tanpa adanya peran dari sektor industri ekstraktif, misalnya sektor industri pertambangan, seperti pengadaan bahan baku industri, penggiatan energi terbarukan, hingga penyediaan segala fasilitas dan infrastruktur pendukung bergeraknya revolusi industri 4.0 di Indonesia, contohnya pemenuhan kebutuhan listrik. Untuk itu dilakukan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengkaji arah kebijakan sektor industri pertambangan sebagai sektor utama dalam mendukung perkembangan revolusi industri di Indonesia. Berdasarkan peraturan pemerintah yang dikeluarkan dalam KEN dan RUEN, serta UU Minerba Nomor 4/2009, terdapat hal mendasar yang perlu diperhatikan pemerintah, yakni kebijakan mengenai ketahanan energi nasional. Pemerintah harus mulai memperhitungkan keterdiaan energi dalam kebijakan yang juga menyangkut pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sebagai upaya untuk mengendalikan sumber daya maupun cadangan batubara di dalam negeri untuk sumber energi nasional melalui kebijakan pembentukan Wilayah Cadangan Negara (WPN) khususnya batubara. Pembuatan neraca sumber daya alam sebagai langkah awal pembentukan kebijakan berbasis riset diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan perhitungan yang matang mengenai ketahanan energi hingga perhitungan ekonomis terkait kerusakan lingkungan, karena meskip hingga pertengahan tahun 2019 PNBP di sektor mineral dan batubara telah mencapai Rp19,16 triliun atau 44,28% dari target tahun 2019, terdapat kemungkinan bahwa angka penerimaan ini tidak sebanding dengan besaran nilai yang dibutuhkan untuk kompensasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya aktifitas pertambangan. Kebijakan pemerintah kedepannya diharapkan tidak hanya berfokus pada kebijakan DMO, besaran royalti, ekspor impor, hilirisasi, konversi maupun konservasi energi, namun perhitungan matang terhadap ketahanan dan ketersediaan energi nasional melalui pembentukan WCN batubara, karena batubara sebagai target bauran energi utama Indonesia merupakan energi fosil tidak dapat diperbaharui yang diperkirakan habis dalam 71 tahun, dan dapat lebih cepat apabila bauran batubara Indonesia sesuai proyeksi mencapai 38% di tahun 2025 (asumsi business as usual). Kata Kunci: kebijakan, cadangan energi, batubara ABSTRACTThe Government of Indonesia in the attempt to implement the Industrial Revolution 4.0 through its Ministry of Industry has set 10 national priorities, known as Making Indonesia 4.0, which includes improving the flow of goods and materials, redesigning industrial zones, accommodating the sustainability standards, empowering MSMEs, developing the national digital infrastructure, increasing foreign investment interest, improving the quality of human resources, building an innovative ecosystem, providing incentives for technological investment, and harmonizing rules and policies. Through this roadmap, the mining industry became one of the important industrial units to support the realization of industrial revolution 4.0 in Indonesia. Although in 2018 the global industry trend has shifted from an extractive industry to a disruptive industry, such as technology companies and R&D (research and development) based companies, the industrial revolution cannot necessarily be achieved without the role of extractive industry sectors, for example the mining industry, in supporting the raw materials, facilities and infrastructure, and electricity. For this reason, a qualitative descriptive study was conducted to examine the policy in terms of mining industry. Based on government regulations issued in KEN and RUEN, and Mining and Minerals Law, there are basic things that need to be considered by the government, namely policies on national energy security. The government must begin to take into account the availability of energy in its policies that also in line with the sustainable development as an effort to control domestic coal resources and reserves for national energy sources by establishing a State Reserve Area (WPN) policy especially for coal. Creating a natural resource balance as a first step in setting up a research-based policy is expected to be followed up by a careful calculation of energy security to economic calculations related to environmental damage, because even with the high amount of PNBP in the mineral and coal sectorthere is a possibility that this is not proportional to the amount of value needed to compensate for the environmental damage. Future government policies are expected to focus not only on DMO policies, royalties, export-imports, downstream, conversion and energy conservation, but also careful calculation of national energy security and availability through the formation of coal WCN, because as Indonesia's main energy mix, coal is fossil energy which estimated to be used up in the next 71 years, and can be faster if the percentage of coal in Indonesian energy mix reaches 38% in 2025 as projected (business as usual).Keywords: policy, energy reserve, coal
SMK Muhammadiyah Kota Jambi adalah sebuah sekolah menengah kejuruan swasta yang berdiri pada tanggal 27 Maret 2014. SMK ini berlokasi di Jl, Guntur No.2 Rt.8, Kelurahan Kasang, Kec. Jambi Timur, Kota Jambi. Status SMK Muhammadiyah Kota Jambi saat ini belum terakreditasi dan sedang dalam tahap pengajuan. Sedangkan kurikulum pembelajaran yang dipakai yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). SMK memiliki dua jurusan utama yakni perbankan syariah dan geologi pertambangan.Permasalahan yang di hadapi SMK Muhammadiyah yakni belum terakreditasinya sekolah, Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama yang berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar, diantaranya: laboratorium, sampel batuan dan mineral, alat ukur dan gps, dll, Kurangnya jumlah guru yang memiliki kompetensi di bidang pertambangan . Belum adanya kerjasama dengan stakeholder terkait, misalnya SMK Geologi/ Pertambangan lain, universitas, maupun instansi dan perusahaan yang berkaitan dengan Pertambangan, Kurangnya kegiatan kunjungan lapangan. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Jambi dalam kapasitasnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang rgerak di bidang pertambangan berniat untuk berkontribusi dan bekerjasama dengan pihak SMK Muhammadiyah Jambi untuk menjawab permasalahan rendahnya kualitas proses belajar mengajar, khususnya pada jurusan Geologi Pertambangan, dengan program pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Pembekalan Materi Pembelajaran Pemberaian Batuan (Rock Excavation) di SMK Muhammadiyah Jurusan Geologi Pertambangan”. dengan hasil akhir kegiatan pengabdian yakni buku ajar dan jurnal ilmiah.
Meningkatnya kebutuhan unsur tanah jarang, batubara muncul sebagai salah satu alternatif sumber unsur tanah jarang (UTJ). Kondisi geologi tertentu mengakibatkan ketersediaan unsur tanah jarang dalam batubara. Kehadiran unsur tanah jarang di lapisan batubara PT. Prima Mulia Sarana Sejahtera terbentuk dari intrusi batuan asal yaitu batuan beku andesit. Intrusi batuan beku andesit ke dalam batubara diketahui dapat meningkatkan nilai kalor batubara dan mungkin juga mengandung unsur tanah jarang tingkat tinggi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ICP-OES (Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy) dan SEM (Scanning Electron Microscopy). Unsur-unsur yang dianalisis menggunakan ICP-OES adalah serium (Ce), gadolinium (Gd), lanthanum (La), skandium (Sc), dan itrium (Y). Sedangkan analisis SEM digunakan guna mengetahui kandungan mineral dari batubara yang dianalisis. Dari hasil laboratorium, total kandungan unsur tanah jarang pada sampel batubara terintrusi adalah 66.599 ppm. Kandungan unsur tanah jarang tertinggi adalah Ce sebesar 6,0153 ppm. Sementara itu, hasil analisis SEM yang diperoleh dari uji laboratorium menunjukkan bahwa strukturnya berlapis, granular, dan memiliki morfologi kuarsa. Analisis ICP-OES dan SEM digunakan guna mengidentifikasi kandungan logam tanah jarang dalam batubara. Unsur tanah jarang yang dianalisis terutama serium, gadolinium, lanthanum, skandium dan itrium. Mineral pembawa unsur tanah jarang di PT batubara. Prima Mulia Sarana Sejahtera adalah monasit (Ce, La, Y, Gd dan Sc).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.