Covid-19 pandemic forced online lecturing and learning from home (LFH) to be carried out on all campuses in Indonesia. One obstacle in implementing LFH is how students can organize themselves so they can learn well from home. Based on observations in class, students who can manage their learning (Self-Regulated Learning, SRL) well tend to better understand the mathematical material provided. Mathematical understanding is very important because it becomes the basis for students to be able to master other higher mathematical abilities. The purpose of this research is to determine the relationship between self-regulated learning and students’ mathematical understanding in online lectures during the covid-19 pandemic. This research is qualitative descriptive research. The subjects in this research were 14 students contracted discrete mathematics courses on mathematics education department at Wiralodra University in the 2019/2020 event semester by purposive sampling technique. The instruments of this research were self-regulated learning questionnaires, mathematical understanding tests and interviews. Data analysis consist of data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results showed that there are directly proportional relationship between self-regulated learning and students’ mathematical understanding. Based on these findings, it is necessary to apply self-regulated learning strategies in lectures to improve students’ mathematical understanding.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembelajaran geometri menggunakan aplikasi mobile Augmented Reality pada siswa ekstrovert dan introvert, untuk mengetahui penguasaan materi kubus dan balok pada siswa ekstrovert dan introvert. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan partisipan siswa kelas VIII SMPIT AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH tahun pelajaran 2019/2020, dari partisipan penelitian tersebut diambil 4 siswa sebagai responden atau partisipan penelitian wawancara. Pemilihan responden tersebut dilakukan berdasarkan tipe kepribadian yang ditentukan melalui angket kepribadian dan informasi dari guru matematika yang sudah mengetahui lebih dulu kepribadian siswanya, dimana dua partisipan mewakili tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: sebaran kepribadian siswa kelas VIII SMPIT AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH didominasi oleh siswa yang memiliki kepribadian introvert. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa ekstrovert dan introvert pada pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dan individu. Hal ini ditunjukkan bahwa dalam pembelajaran secara berkelompok siswa ekstrovert lebih unggul dari siswa introvert. Sedangkan secara individu, siswa introvert lebih unggul dari siswa ekstrovert.

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan kemampuan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbantuan proyek dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII salah satu SMP Negeri di Cirebon tahun ajaran 2013/2014. Sampel untuk penelitian ini diambil dua kelas sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbantuan proyek dan kelas kontrol yang mendapat pembelajaran konvensional dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Analisis data kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbantuan proyek lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional sehingga pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbantuan proyek dapat menjadi alternatif dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbasis media pembelajaran interaktif dan mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran Teams games Tournament (TGT) berbasis media interaktif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi desain sequential explanatory dimana dapat menggabungkan metode penelitian kualitatif dengan kuantitatif secara berurutan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh: (1) penerapan metode teams games tournament berbasis media pembelajaran interaktif mendapatkan respon yang positif dari guru dan siswa; (2) adanya peningkatan rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan rata-rata pre tes 52,36 dan rata-rata pos tes meningkat menjadi 80,28, sehingga penerapan metode teams games tournament berbasis media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.