Abstract. Rice husk is the outermost part of the rice seed which is a hard layer and a waste material from rice milling. Rice husk includes biomass that can be exploited for various requirements such as industrial raw materials as well as energy sources or fuel but only a small group of people use it. This research is conducted utilizing the rice husk as an alternative fuel by making it as a charcoal briquette. To make the treatment easy, firstly the rice husk biomass was converted into charcoal powder by carbonization method using two kinds of furnace which have different heating behavior. The best carbonization results are obtained from the furnace, which has a constant temperature heating behavior. The process of making briquettes is prepared by adding tapioca starch of 6% concentration by weight as charcoal adhesive and then printed with the aid of pressing tools using loads at 1,000 kg/cm 2 . The resulting briquette has a calorific value about 3.126 cal/g, mass density is 0.86 g/cm 3 and compressive strength is about 2.02 kg/cm 2 , so that the bio-briquette of charcoal produced can be used as alternative energy to replace the fossil fuel for domestic or household purposes.
Abstrak. Sekam padi, sebagai bahan biomassa yang selama ini dibuang atau dibakar sebagai limbah, merupakan sumber karbon potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Kandungan energinya dapat lebih intensif jika dikemas dalam bentuk yang ringkas dan efisien. Dalam penelitian ini, melalui proses karbonisasi sekam padi dibuat menjadi arang untuk kemudian dikemas dalam bentuk briket. Untuk meningkatkan nilai kalornya diberi campuran arang batok kelapa sebanyak 20%. Tepung tapioka sebagai bahan perekat ditambahkan secara bertahap untuk mendapatkan briket dalam keadaan pejal dengan kandungan nilai kalor maksimum. Penentuan kadar air yang hilang dan nilai volatile matter serta menganalisis pengaruhnya terhadap nilai kalor yang dikandungnya dilakukan untuk mengetahui standar mutu bio-briket yang dihasilkan. Setelah melalui proses kompresi dan pengeringan, diketahui bahwa briket dengan kadar perekat 4% dan 10% memiliki kandungan energi panas tertinggi yaitu sebesar 4132 kJ/ kg. Kata kunci : bio-briket, kadar perekat, densitas, nilai kalor Abstract. Rice husks as biomass materials that have been discarded or burned as waste, is a potential supply of carbon that can be utilized as an alternative energy source. Energy content can be exploited more intensively if it is packaged in an efficient and convenient form. In this study, through the carbonization process rice husks are made into charcoal for then packaged in the form of briquettes. 20% of coconut shell charcoal was mixed to increase the calorific value. Tapioca starch as an adhesive was added gradually to obtain briquettes in a solid state with maximum calorific value content. Determination of the value of lost water and volatile matter and analyze the effect on the calorific value it contains was done to evaluate the quality standards of the biobriquettes produced. After going through the compression and drying process, it was identified that the briquettes with adhesive levels of 4% and 10% has the highest thermal energy content that is 4132 kJ/kg.
Sekam padi, sebagai bahan biomassa yang selama ini dibuang atau dibakar sebagai limbah, merupakan sumber karbon potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Kandungan energinya dapat lebih intensif jika dikemas dalam bentuk yang ringkas dan efisien. Dalam penelitian ini, melalui proses karbonisasi sekam padi dibuat menjadi arang untuk kemudian dikemas dalam bentuk briket. Untuk meningkatkan nilai kalornya diberi campuran arang batok kelapa sebanyak 20%. Tepung tapioka sebagai bahan perekat ditambahkan secara bertahap untuk mendapatkan briket dalam keadaan pejal dengan kandungan nilai kalor maksimum. Penentuan kadar air yang hilang dan nilai volatile matter serta menganalisis pengaruhnya terhadap nilai kalor yang dikandungnya dilakukan untuk mengetahui standar mutu bio-briket yang dihasilkan. Setelah melalui proses kompresi dan pengeringan, diketahui bahwa briket dengan kadar perekat 4% dan 10% memiliki kandungan energi panas tertinggi yaitu sebesar 4132 kJ/ kg.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.