Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Desa Warnasari yang berdasarkan observasi tersebut mempunyai potensi di sektor perkebunan kopi. Mitra pelaku usaha pengolahan kopi menghasilkan biji kopi (cery) yang diolah secara basah. Permasalahan yang ditemukan terbatasnya jumlah peralatan dalam proses produksi (mesin pengolah kopi), jenis produk terbatas, pengolahan sampai dengan biji kopi (cery), terbatasnya skill pegawai dalam pemanfaatan dan penggunaan peralatan proses produksi, tidak memiliki dan tidak memahami penyusunan laporan keuangan, serta keterbatasan memasarkan produk kopi (konsumen langsung). Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha (wirausaha) khususnya di Desa Warnasari dengan berbagai permasalahan di atas. Metode dalam PKM ini terbagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu tahap awal melalui observasi serta wawancara langsung. Tahap kedua yaitu Pelaksanaan, melalui pelatihan sesuai kebutuhan. Tahap terakhir, melalui coaching yang menunjukkan hasil dari pelatihan. Hasil dan pembahasan memperoleh bantuan peralatan, mitra sudah mulai mencoba usaha tambahan ke pengolahan kopi bubuk, serta pengembangan produk (teh kopi). Saran sebaiknya sering mengikuti kegiatan pelatihan agar diketahui kemampuan atau kemauan pegawai. Mitra sebaiknya mempunyai pegawai khusus yang menangani keuangan, memasarkan produk ke daerah luar kota dengan sistem online dan offline.
Asbāb Al-Nuzūl menjadi instrumen penting untuk memahami maksud ayat sesuai dengan konteksnya. Al-Wahidi menawarkan basis epistemologi yang ketat agar otentisitas asbāb al-nuzūl terjaga, terutama dari sisi sumber (riwayah). Al-Wahidi berpendapat bahwa asbāb al-nuzūl daat diaplikasikan dalam konteks kekinian. Sebab diturunkannya ayat Alquran ini akan memberikan pemahaman, tidak hanya pemahaman yang tekstual tetapi pemahaman kontekstual juga terhadap suatu ayat, terutama untuk mengetahui status hukum pada masa itu, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan. Pendapat yang diambil oleh Al-Wahidi ini tidak sembarang mangambil referensi untuk dicantumkan ke dalam kitabnya (Asbāb al-nuzūl). Pada setiap Hadith dan pendapat yang ia tuangkan memiliki landasan yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan. Mengenai pendapat para ulama terhadap konsep Al-Wahidi, apa yang dikatakan Al-Suyuthi bahwa ia mengkritik apa yang dikatakan oleh Al-Wahidi dalam menafsirkan surat al-Fīl yaitu mengenai kisah penyerbuan orang-orang Habasyah. Hal ini sama sekali tidak termasuk sebab turunnya ayat melainkan informasi tentang peristiwa masa lalu.
Mayoritas orang berpendapat bahwa ketenangan hati hanya terdapat pada kekayaan dan jabatan sehingga membuatnya selalu memburu kemewahan hidup. Di sisi lain masih banyak manusia yang terkungkung penderitaan akibat ketidakmampuan mengatasi kesulitan hidup karena kemiskinan, kegagalan dan berbagai kesulitan lainnya, akhirnya banyak manusia mengalami kegoncangan jiwa karena tertekan (stress) oleh suatu kondisi karena tidak terpenuhinya keinginan tersebut. Maka Islam menawarkan solusi hidup zuhud sebagai salah satu metode penenangan jiwa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari korelasi antara zuhud dengan ketenangan jiwa tersebut.Adapun dasar penelitian ini yaitu, ayat-ayat Alquranyang dikaji berdasarkan Tafsir Jailani karya Abd al-Qadir Jailāni.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode content analysis.Dalam penelitian tafsirnya menggunakan metode mauḍū’i, yaitu penelitan berdasarkan tema tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis bahwa Abd al-Qadir Jailāni. Hasil dari penelitian menemukan bahwa dalam beberapa ayat tentang zuhud terdapat kategorisasi tersendiri, adapun kategorisasi tersebut yakni (1).Permisalan dunia pada 3 ayat (2).Sifat dan hakikat dunia 9 ayat (3).Kerugian memilih dunia 9 ayat. Penafsir mengungkapkan bahwa zuhud merupakan prilaku hidup yang yang tidak menyukai kehidupan dunia dan mengutamakan akhirat, hal ini dikarenakan pengetahuan dan pemahamannya terhadap hakikat dunia. Sehingga mereka senantiasa menjalankan amal saleh yang mendekatkan hamba kepada Allah, maka Allah menganugerahkannya martabat tinggi, pahala dan ketenangan jiwa serta dijauhkan dari siksa, ketika susah, hatinya tidak akan terguncang, sebab ia senantiasa rido akan takdirnya. Oleh karena itu, orang yang zuhud akan senantiasa tenang jiwanya.
This study was made to analyze the implementation of Kredit Usaha Rakyat (KRU) policy on improving the performance of the MSMEs in Warnasari Village, Pangalengan District, Bandung Regency. Based on the results of this study, there are problems related to low MSME performance, seen from it's ability (knowledge + skills). In accordance with the implementation of micro KUR, there is still a lack of knowledge and understanding from business owners when it comes to obtaining information regarding the KUR program. This has happened due to the lack of communication and the socialization from the government through banks. Furthermore, the low motivation of MSMEs/employees, associated with the Micro KUR program itself could burden business expenses. The problem is believed to be caused by the implementation of KUR policy which has not been quite optimal, in terms of communication and bureaucratic structure for it's troublesome administration. The method used for this research was qualitative-descriptive. The purpose of the study is to analyze the implementation of KUR policy on improving the performance of MSMEs in Bandung Regency. The stages of the method in this study involves collecting all of the necessary data, classification according to each of the type and specifications respectively, then analyzing qualitatively along with supporting descriptions and explanations, then the results of the analysis were made and drawn into final conclusions (final results). Based on qualitative analysis, the results show that the KUR program is somewhat ready to be implemented, although there are still aspects that are not feasible, namely the low level of communication and bureaucratic structure, therefore effective communication improvement and simple bureaucratic structures would be required so that it will be sufficient to overcome the occurring root causes of the problems in the KUR policy, therefore increasing the performance of MSMEs. Targeted output is that four important aspects, ranging from communication, resources, disposition / attitude of implementers, and the bureaucratic structure (work mechanism) of the KUR program should be achieved in order for KUR program to be succeed, thus impacting on the improvement of MSMEs performance.
Cinta (mahabbah) merupakan tujuan paling agung seorang ‘abid, dan, maksud yang paling mulia seorang yang ta’at kepada Allah. Banyak orang yang mengaku sebagai pecinta tetapi sungguh mereka bukan pecinta sejati. Allah menjelaskan siapa pecinta sejati (Q.S. Ali- Imran [3]:31), cinta bagi, untuk dan dari Allah senantiasa bertambah seiring bertambahnya iman (Q.S. Al-Baqarah [2]:165), cinta menyelamatkan orang mukmin dari ‘adzab Allah di dunia dan akhirat (Q.S. Al-Maidah [5]:18), merupakan anugerah dan pemberian Allah, dan pecinta sejati adalah mujāhid fῑ sabῑlillah Q.S. Al-Maidah [5]:54), dan pecinta selalu bersama kekasihnya (H.R. Bukhori Muslim). Alquran dan Hadis merupakan sumber ajaran tasawuf dan di tangan para sufi konsep mahabbah dikembangkan melalui proses internalisasi dan penajaman spiritual. Sudah banyak pembahasan tentang mahabbah dari para tokoh sufi ternama, namun untuk tokoh yang satu ini luput dari perhatian, padahal ia merupakan tokoh sufi generasi awal yang ajarannya banyak dibicarakan, dikutip dan mempengaruhi para ulama tasawuf sesudahnya. Sudah barang tentu banyak terdapat persamaan dan perbedaan antara dia dengan tokoh sufi lainnya. Tokoh sufi yang dimaksud penulis adalah Sahl bin Abdillah al-Tustarῑ. Selain sebagai ulama tasawuf beliau juga seorang mufasir, Tafsῑr al-Qur’ān al-‘Aẓῑm merupakan karya tafsirnya yang diakui oleh para mufasir sebagai icon tafsir sufi isyari. Diantara karyanya di bidang tasawuf yaitu Daqāiq al-Muhibbῑn, Mawā’iẓ al-‘Arifῑn, Jawābāt Ahl al-Yaqῑn, dan Al-Ghāyah li Ahl al-Nihāyah. Baginya mahabbah merupakan anugerah, pemberian dan karunia dari Allah dan bukan hasil amaliah dan usaha (kasb), ia merupakan pancaran atau limpahan dari Allah tanpa menunggu (intiẓār) atau permintaan dari seorang hamba.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.