E-commerce ABC merupakan e-commerce di Indonesia yang berdiri pada tahun 2009. E-commerce ABC menempati urutan kedua sebagai e-commerce yang paling sering dikunjungi. Berdasarkan ulasan dari pengguna aplikasi mobile e-commerce, pada informasi pelanggan banyak yang menyatakan bahwa platform ini tidak memuaskan baik dari sisi penjual maupun pembeli terutama pada fitur-fitur pendukung seperti e-wallet, fitur pembayaran, pelacakan pesanan, server downtime, dan keaslian produk yang ditawarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel E-Service Quality terhadap kepuasan pelanggan yang akan berdampak pada kepercayaan pelanggan. Variabel e-service quality yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari efisiensi, fullfillment, reliability, privasi, responsiveness, kompen sasi dan kontak. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 161 responden yang telah berusia 18 tahun dan pernah melakukan transaksi menggunakan e-commerce ABC minimal 3 kali. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) yang diolah menggunakan software AMOS 26. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel E-Service Quality berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pelanggan dengan persamaan simultan Y2 = 0.911 X1 + Z3.
Persediaan merupakan unsur aktiva perusahaan yang dapat memunculkan biaya dalam pengadaan maupun pengelolaannya sehingga harus di kelola secara efekktif dan efisien. Kelebihan persediaan dapat menaikkan biaya simpan, sedangkan kekurangan persediaan dapat menimbulkan permasalahan dalam proses produksi. PT X merupakan produsen rokok kretek yang permintaannya bersifat fluktuatif. Hal ini membuat perusahaan harus selalu memastikan ketersediaan bahan baku khususnya tembakau untuk kelancaran proses produksinya. Kendala yang dialami PT X dalam persediaan tembakau adalah tingkat pemakaian yang lebih rendah dari tingkat pengadaan tembakau, sehingga perusahaan mengalami kelebihan persediaan tembakau di gudang. Metode Continuous Review dengan Sistem (r,Q) digunakan sebagai pendekatan dalam penyelesaian masalah ini karena metode ini diklaim dapat meminimasi total biaya persediaan, sesuai untuk kondisi dimana tingkat kebutuhan terhadap material yang tinggi dan nilai satuan material yang mahal, serta sesuai untuk persediaan dengan fluktuasi permintaan yang tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan total biaya persediaan, metode usulan ini terbukti mampu menghasilkan biaya persediaan yang lebih rendah dan mendapatkan penghematan sebesar Rp. 129.246.893,- atau 28,98% dari total biaya riil persediaan di PT X.
Pertumbuhan bisnis usaha di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat. Perusahaan saling berkompetitif dalam menjalankan bisnis usaha yang dijalankan agar dapat bersaing dan bertahan di pasaran. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi pipa HDPE. Dalam menjalankan proses bisnisnya PT XYZ sering mengalami berbagai macam permasalahan salah satunya yaitu kecacatan produk pipa HDPE. Permasalahan tersebut terjadi karena human error dan mesin yang sering mengalami kerusakan. Banyaknya produk cacat pipa HDPE yang dihasilkan oleh perusahaan mencapai 6% per hari dari total produk yang diproduksi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan analisis terkait dengan pemborosan pada produksi pipa HDPE dengan menggunakan metode lean manufacturing. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa jenis waste paling banyak terjadi adalah Defect dengan skor rata-rata 3.2. Reduksi waktu produksi sebesar 65 menit dari lead time pada big picture mapping awal sebesar 315 menit menjadi 250 menit pada big picture mapping usulan. Terdapat 3 waste yang memiliki nilai Risk Priority Number tertinggi yaitu waste defect, over production, dan waiting.
Kepuasan pelanggan memiliki peran penting dalam mencapai kesuksesan suatu organisasi yang menawarkan produk ataupun layanan jasa. Hal ini dikarenakan kepuasan pelanggan adalah kunci suatu usaha dapat terus berjalan maka dari itu pemilik usaha perlu memenuhi ekspektasi para pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa meraih kepuasan pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pelanggan melalui beberapa atribut kualitas pelayanan di PT. X. Responden pada penelitian ini adalah para pelanggan di PT. X dan ditentukan dengan disproportionate stratified random sampling. Variabel dependen dalam tinjauan ini adalah kepuasan pelanggan sedangkan variabel independen adalah 5 komponen nilai yang terdiri dari responsive, reliability, tangible, assurance dan emphaty. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara serta menyebarkan kuesioner dan diolah dengan menggunakan metode Service Performance (SERVPERF). Hasil dari penelitian ini menyatakan tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas sebesar 82,185% dan terdapat 3 atribut pelayanan utama yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu atribut kemampuan karyawan dalam menjelaskan masalah, kemampuan karyawan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta atribut kecepatan karyawan dalam pemberian solusi
Abstrak Memasuki era revolusi industri 4.0 peranan dari teknologi terhadap industri baik sekala besar maupun kecil mengalami perkembangan yang sangat pesat. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak perekonomian masyarakat juga perlu bertranformasi kearah revolusi industry 4.0 dengan adanya integrasi antara dunia online atau digital dengan lini produksi UMKM yang ada di Indonesia. Di era pandemi covid-19 saat ini, pelaku UMKM perlu melakukan digitalisasi marketing. Kemudahan memasarkan produk melalui sosial media dan e-commerce mendorong semakin banyaknya bisnis online yang sebagian besar didominasi oleh industri UMKM. Namun saat ini mayoritas pemilik bisnis online masih berada diwilayah kota-kota besar di Indonesia. Jumlah pelaku bisnis online di wilayah perdesaan belum banyak, contohnya masyarakat di Desa Kembangbelor Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Hasil produksi ubi jalar di Desa Kembangbelor selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, akan tetapi penjualan produk hanya terbatas pada bahan mentah yang dijual langsung ke pasar.Ubi jalar mentah di Desa Kembangbelor dijual dengan harga yang sangat murah. Pada bulan februari tahun 2021 harga ubi jalar di Kabupaten Mojokerto anjlok hingga mencapai Rp200,00/kg. Dengan kondisi ini maka pendapatan masyarakat sangat bergantung pada harga ubi jalar mentah di pasar sekitar Desa Kembangbelor saja, padahal jika ubi tersebut dijual di wilayah lain atau ke kota lain yang bukan penghasil ubi kemungkinan harganya akan lebih tinggi atau lebih stabil. Dengan mengenalkan digital marketing ke masyarakat dan proses pembentukan bisnis online, diharapkan masyarakat desa akan memiliki wawasan mengenai pasar baru untuk komoditas ubi yang dihasilkan. Berdasarkan dari permasalahan maka tim penulis melakukan pengabdian masyarakat di Desa Kembangbelor dengan tujuan agar masyarakat desa mampu menjual produk yang dihasilkan melalui internet dengan mudah dan mampu mengembangkan segementasi pasar menjadi lebih spesifik. Masyarakat desa diharapkan mampu membuat akun sosial media dan e-commerce serta membuat foto produk dan konten sederhana yang menarik. Kata kunci: Pemasaran, E-commerce, UMKM, Digital, Bisnis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.