<em>Pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memiliki banyak keterbatasan, antara lain adalah kegiatan kuliah tatap muka serta kegiatan praktikum di laboratorium yang dialihkan ke sistem pembelajaran dalam jaringan. Hal ini mengakibatkan antara lain kemampuan pemahaman konsep mahasiswa dalam pembelajaran fisika menjadi menurun. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan laboratorium virtual Physic Education and Technology (PhET) simulation sebagai media pembelajaran di masa pandemi Covid-19 sebagai salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika mahasiswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen berbentuk one group pretest-posttest design. Sampel penelitian yaitu mahasiswa Program studi Pendidikan Fisika Tahun Ajaran 2020/2021 sebanyak 26 orang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan satu kelas untuk diteliti yang diberi perlakuan dengan memanfaatkan laboratorium virtual Physic Education and Technology (PhET) simulation sebagai media pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pemahaman konsep dalam bentuk tes uraian. Pengambilan data dilakukan dua kali yaitu sebelum melakukan treatment (pretest) dan sesudah melakukan treatment (posttest), kemudian untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika mahasiswa dilakukan uji N-gain. Hasil analisis data menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar mahasiswa memperoleh kriteria tinggi dengan skor N-gain sebesar 0,732. Oleh karena itu hasil studi menyatakan bahwa penggunaan laboratorium virtual PhET simulation sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep fisika mahasiswa.</em>
Kebutuhan telur untuk kota Palangkaraya dan sekitarnya diperkirakan mencapai 260.000 butir per hari, atau sekitar 13 ton. Dari data ini hanya sekitar 35% yang dapat diproduksi di Palangkaraya, selebihnya di datangkan dari luar Kalimantan Tengah, seperti halnya Banjarmasin dan Surabaya, dari angka tersebut terlihat begitu rendahnya hasil produktivitas peternak yang ada di daerah kita. Hal ini memicu ketergantungan masyarakat kota palagkaraya akan kebutuhan telur karena harus menunggu kiriman telur dari daerah luar. Indikator penyebab rendahnya produktivitas telur di daerah ini disinyalir ada tiga hal utama, yaitu (1) rendahnya animo masyarakat untuk beternak ayam petelur karena rentang dengan penyakit, (2) tidak menguasai sistem pemeliharaan yang benar (SDM yang rendah), serta besarnya modal yang diperlukan. sebagai gambaran untuk beternak ayam petelur 1000 ekor diperlukan moal sebesar Rp.65.000.000 buat puletnya (ayam yang siap betelur), belum termasuk pakan dan vitamin yang harus diberikan setiap hari untuk menjaga pertumbuhan ayam agar tetap sehat. Di Kalimantan Tengah terdapat 228 orang peternak unggas, baik peternak mandiri maupun peternak yang bermitra dengan perusahaan, dan hanya terdapat 15% atau sekitar 34-35 orang yang menggeluti peternakan ayam petelur, inilah yang menyebar di Kalimantan Tengah, sementara dari angka itu hanya ada 12 orang yang ada di Palangkaraya dan sekitarnya. Penyebab kurangnya minat peternak yang bergelut dibidang peternakan ayam petelur perlu di perhatikan dan diberikan solusi yang serius agar supaya minat dan animo masyarakat yang begitu rendah dapat ditingkatkan, sehingga ketergantungan masyarakat Kalaimantan tengah dan Palangkaraya pada khusunya atas kebutuhan telur dapat dikurangi. Solusi yang ditawarkan adalah melakukan rekrutmen calon-calon peternak baru yang diambil dari kalangan mahsiswa dari berbagai program studi di FKIP Universitas Palangkaraya bahkan mungkin masyarakat luar yang beminat untuk didik dalam bentuk pemberian pelatihan selama dua hari yang diteruskan dengan magang selama tiga hari. Pelatihan diakukan di Palangkaraya, sedangkan magang ini dilakukan di lokasi peternakan yang ada di Takaras Kecamatan Rakumpit, sekitar 60 km dari Kota Palangkaraya. Pelatihan yang di ikuti dengan magang ini dinilai cukup efektif untuk mengatasi permasalahan dalam peternakan ayam petelur, karena di dalam kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan SDM mahsiswa untuk membuka usaha baru pasca pandemic Covid-19
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.