Holes are often made inside the column structure for plumbing, mechanical, and electrical installation purposes may affect the structural performance of the column. Therefore, this paper aims to model and analyze the effect of holes in reinforced concrete column structures due to lateral loads. Data were obtained from the reference frame structure of the previous researcher, with varying centric column holes of 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, and 12%, respectively to the column cross-sectional area. Furthermore, a hole with a ratio of 4% to the column cross-sectional area was placed at 5 and 10 mm eccentric to the center of column cross-section to examine the influence of holes position in the perforated column. The frame structure was modelled and analyzed by Finite Element (FE) using ABAQUS software. The result showed that the maximum load, displacement, and crack pattern resulted from the model is close to the experimental result. The results of the analysis showed that with the hole size of 2% to 12% of the column cross-sectional area, the frame strength was reduced by 5.43% to 15.56%. The frame strength was also reduced by 2.77% and 6.14% when the hole placed 5mm and 10 mm eccentric to the center of the column cross-section area. The displacement of the frame also decreases by 59.63% to 74.60% when the holes with the ratio of 2% to 12% to the column cross-sectional area exist in the column. The existence of eccentric holes on the column reduced the performance of the frame structure, by decreasing its strength, displacement and ductility.
Beton adalah suatu bahan bangunan komposit yang terdiri atas kombinasi ukuran tertentu dari agregat kasar, agregat halus, air dan semen. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kekuatan beton dengan memodifikasi penyusunannya seperti beton ringan, beton semprot(shotcrete)t, beton fiber, beton mutu tinggi, beton mutu sangat tinggi, beton mampat sendiri, dll. Untuk keperluan tertentu terkadang campuran beton ditambahkan dengan bahan aditif kimia dan mineral. Penambahan bahan performa atau mineral diharapkan dapat mengubah kinerja dan sifat campuran beton sesuai kondisi dan tujuan yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi dan kadar tepung bata ringan dalam campuran beton terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Penelitian ini menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil yang diperoleh kuat tekan maksimum beton adalah 23,66 MPa dan kuat tarik maksimum beton 4,38 MPa dengan persentase 10% tepung pada umur 28 hari yang telah memenuhi dan melebihi kuat tekan dan kuat tarik yang direncanakan. beton. f 'c 20 MPa. Kadar optimum tepung bata ringan 10% dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik beton. Hal ini berbanding terbalik dengan persentase 30% dan hasil yang didapat sebesar 50% cenderung mengalami penurunan kekuatan.
Analysis of the effect of the layout of reinforcement in reinforced concrete beams with different diameters to understand behavior and layout position of reinforcement produces the maximum of load capacity and ductility. Modeling and analysis using ANSYS program, the experimental test beam type OA1 and A1 from the University of Toronto (Vichio & Shim, 2004) was used as a benchmark and models which varies in layout of reinforcement. The number of models analyzed is a total of fourteen models consisting of seven models without stirrups and seven with stirrups. Beam behavior observed in the form of load capacity, deflection, ductility, stiffness and crack patterns. Results showed that: the layout of reinforcement affects the behavior of reinforced concrete beam; on the same width of reinforcedment, one layer reinforcement has greater load capacity and rigidity but smaller ductility than two layers; the layout of reinforcement in general does not affect the pattern of cracks; the collapse of the beam without stirrups is caused by the diagonal tension and the beam with stirrups by shear and rupture due to the press; the layout of reinforcement produces the largest load capacity and ductility of the largest is model OA1 and OA1,4 on the beams without stirrups and models A1 and A1,5 on beam with stirrups.
Bangunan tinggi rawan terhadap beban lateral akibat gempa dan angin. Salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja struktur bangunan tingkat tinggi dalam menahan beban lateral antara lain yaitu dengan pemasangan dinding geser (shear wall) sebagai sub sistim penahan beban lateral dari sistim struktur untuk manambah kekakuan struktur. Semakin tinggi bangunan maka dinding geser akan menyerap gaya geser yang besar, dan dengan demikian lebar dinding geser akan bertambah besar. Salah satu cara untuk memperkecil lebar diding geser dengan nilai kekuatan yang sama yaitu dengan penambahan outrigger dan belt truss. Penggunaan Sistim Belt Truss pada bangunan tinggi dapat meningkatkan kekakukan struktur dan membuat struktur lebih efficient dibawah pengaruh beban lateral/gempa. Hasil perhitungan untuk struktur gedung 15 lantai ini, didapat bahwa model struktur rangka dinding geser dengan satu belt truss dapat mereduksi simpangan lateral maksimum sebesar 18,5 % dengan penempatan belt truss pada ¾ tinggi gedung, sedangkan dengan dua belt truss simpangan lateral maksimum yang dapat diredukai sebesar 27,01 % yakni dengan penempatan belt truss pada lantai atas dan pada ½ tinggi bangunan.
Kolom merupakan elemen struktur penting dalam struktur bangunan gedung yang berfungsi menopang dan meneruskan beban aksial dan momen ke struktur pondasi. Kolom berlubang sering digunakan sebagai conduit tempat perpipaan plumbing, mekanikal dan elektrikal untuk tujuan estetika. Penelitian perilaku struktur gedung berkolom massif dan berlubang bertujuan mengetahui perilaku struktur kolom berlubang dengan luasan lubang 3%, 4%, 5% dan 6% dari luasan penampang kolom. Perilaku yang diamati berupa waktu getar struktur, gaya geser dasar, simpangan, dan momen guling. Hasil analisis diperoleh bahwa model struktur dengan kolom berlubang tersebut mempunyai waktu getar struktur lebih kecil dari getar struktur maksimum yang disyaratkan. Akibat adanya lubang berat struktur kolom berlubang menjadi lebih ringan dibandingkan dengan struktur dengan kolom massif sehingga mereduksi gaya geser dasar, simpangan dan momen guling pada struktur dengan kolom massif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.