Sejalan dengan perubahan Pulau Rote dari Pemerintahan Kecamatan menjadi Kabupaten, pembangunan infrastruktur pesisir dan sektor lainnya di pulau ini meningkat. Pembangunan tersebut dari tahun ke tahun dapat menimbulkan perubahan kondisi lingkungan pesisir dan perairan Pulau Rote. Perubahan kondisi lingkungan dapat diidentifikasi melalui analisis data rona lingkungan. Data seismik memperlihatkan morfologi teras-teras pantai, dan intrusi diapir serpih di perairan Pulau Rote yang mengiindikasikan pulau ini mengalami proses pengangkatan sejak ribuan tahun yang lalu hingga sekarang. Sedimen permukaan dasar laut Pulau Rote terdiri atas pasir dan pasir lanauan mengandung mineral kuarsa, piroksen, mineral karbonatan dan cangkang moluska menunjukkan kondisi lingkungan sedimentasi rendah. Baku Mutu air dan sedimen permukaan dasar laut di perairan Pulau Rote dalam kondisi baik. Jenis pantainya berupa pantai berenergi tinggi, pantai erosi, pantai teluk, dan pantai kantong pasir masih dalam kondisi baik dan cukup bagus bagi wisata pantai dan laut. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagain besar kondisi lingkungan perairan Pulau Rote masih dalam kondisi baik. Sebagian kecil ada perubahan sebagai dampak aktivitas manusia. Kata kunci: rona lingkungan, geologi kelautan, intrusi, diapir serpih, Nusa Tenggara Timur, Pulau Rote Since the Rote Island government changed from the Kecamatan to Kabupaten Government, the development of coastal infrastructures and other sectors in the island increased. The development from time to time can lead to changes in coastal and marine environmental of the Rote Island. The environmental conditions can be identified through analysis environmental base data. The seismic data shows the morphology of coastal terraces, and intrusion of shale diapir in the Rote Island waters which indicate that this island has uplifted since thousands years ago until now. Surficial sediment of the Rote Island waters consists of sand and silty sand containing quartz and pyroxene minerals, and shells of mollusks which indicate low sedimentation environment. The standard quality of surface water and surficial sediment of the Rote Island is still in good condition. Coastal characteristics of this island consist of high-energy beaches, sand pocket beaches, bays, and erosion coasts which are still in good condition and suitable for tourism. This study shows that in general the environment of the Rote Island waters environment is normal conditions. A few of environmental changes is as an impact of human activities. Keywords: environment features, intrusion, shale diapir, Nusa Tenggara Timur, Rote island.
Kawasan pesisir Padang merupakan salah satu kawasan andalan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Kawasan pesisir Pariaman - Padang merupakan daerah pantai abrasi, disusun oleh endapan alluvial berupa kerikil, pasir, dan lempung membentuk pantai lurus dan landai. Kawasan pesisir Padang – Bungus Teluk Kabung berupa pantai teluk, stabil, disusun oleh batuan volkanik membentuk bentang alam perbukitan dan pantai terjal. Abrasi terjadi di daerah telitian sebagai dampak perubahan iklim global dan aktivitas manusia (anthropogenic) seperti dampak kerusakan terumbu karang terutama terjadi di kawasan pantai Pariaman - Padang. Di Padang – Bungus Teluk Kabung sedimentasi terjadi akibat dampak perubahan rona lingkungan di kawasan hulu sungai (hinterland) yang membawa sedimen ke perairan. Mangrove dengan luasan kecil terdapat di kawasan Padang – Bungus Teluk Kabung,. Terumbu karang masih banyak dijumpai di kawasan Bungus Teluk Kabung dan sekitarnya dalam kondisi 50% rusak akibat pemboman dan perubahan kondisi air laut yang disebabkan oleh pencemaran dari limbah kapal, industri dan rumah tangga. Kandungan Logam berat Hg sebagai zat pencemar yang terdapat pada sedimen perairan Bungus Teluk Kabung mencapai 3500 ppb di atas baku mutu sedimen (410 ppb). Kandungan logam lainnya yang punya nilai ekonomis yang terdapat di daerah telitian yaitu emas, Au (4ppb – 22ppb) dan perak, Ag (1ppm – 2ppm). Kata kunci: lingkungan pantai, pencemaran, logam berat, mineral ekonomis, Pariaman, Padang, Bungus Teluk Kabung The coastal area of Padang is one of the target coastal areas that have been prioritised to be developed by the West Sumatra Government. The coastal area of Pariaman – Padang is an erosion coast of alluvial deposits consisted of gravel, sand, and clay which form straight and gentle slope beaches. The coastal area of Padang – Bungus Kabung Bay is a stable embayment coast consisted of volcanic rocks which form undulated hilly land and cliff. Erosion occurred at the research area as impact of the global climate changes and human activities (anthropogenic) for example impact of coastal reef destruction at the area of Pariaman – Padang. At the coastal area of Padang – Bungus Kabung Bay sedimentation occurred as impact of change environments in the hinterland, which transport sediment loads to the coast. Mangroves of small square areas are distributed at the coastal area of Padang – Bungus Teluk Kabung. While coral reef distributed in large area at the coast of Bungus Kabung Bay and adjacent area in 50% condition impacted from explosion and change of sea water quality due to waste disposal from boats, industries, and houses. Heavy metal content of mercury (Hg) as a toxic element in sediment of Bungus Kabung Bay reach 3500 ppb over the sediment quality standard (410 ppb). Economic native metals found at the research area are gold, Au (4ppb – 22 ppb), and silver, Ag (1ppm – 2ppm). Key words: coastal environments, pollution, heavy metals, valuable minerals, Pariaman, Padang, Bungus Teluk Kabung
Morphologically, Singkawang and adjacent area consist of zones beaches, undulating hills, and steep hills. Granitic rocks and alluvium as a based rock of Singkawang coasts. Generally, Singkawang coasts was developed for coastal farms, fishery pond, and beach resorts, where most of these area have been eroded. Geological and physical oceanography condition are the aspects that build the characteristics of Singkawang coast. Human activities also play an important role in managing the equilibrium and dynamics of this coastal region. This research is to determine the dynamics and coastline changes of Singkawang coasts based on the characteristics of the coastal element and sediment. The high erosion was occurred at Semalagi–Cape Bajau. The Cape Bajau - Cape Banjar is relatively stable due to headlands of this coast is characterized by igneous rocks which resistant to the erosion. The Cape Banjar – South Coasts is very intensive erosion coast. Modern shorelines of the Singkawang coast might be as a shallow marine environment which were occurred thousands years ago (pre-Recent). The high of sedimentation process is generated by global sea level change, where was occurred at that time, and might be changed the area become part of the mainland coast of Singkawang. Keywords: coastal dynamics, erosion, sedimentation, Singkawang, West Kalimantan Secara morfologi, Singkawang terdiri atas daerah patai, perbukitan bergelombang, dan perbukitan curam. Batuan granit dan alluvium mengalasi kawasan pesisir Singkawang. Pesisir Singkawang sebagian besar berupa daerah pertanian, tambak ikan, dan tempat wisata yang umumnya merupakan kawasan pantai erosi. Geologi dan oseanografi fisika merupakan aspek yang membentuk karakteristik pantai Singkawang. Aktifitas manusia juga memainkan peranan penting di dalam mengelola kesetimbangan dan dinamika pesisir daerah ini. Penelitian ini untuk mengetahui dinamika dan perubahan garispantai Singkawang berdasarkan karakteristik dan sedimen pantai. Pantai Semalagi – Tanjung Bajau merupakan kawasan pantai erosi kuat. Tanjung Bajau – Tanjung Banjar merupakan kawasan pantai nisbi stabil ujung-ujung TanjungTanjungnya dicirikan oleh batuan beku yang tahan terhadap erosi. Tanjung Banjar – Pantai Selatan merupakan kawasan pantai erosi sangat kuat. Garispantai Singkawang pada saat ribuan tahun sebelum sekarang (pra-Recent) diperkirakan berupa kawasan lingkungan laut dangkal. Karena proses sedimentasi cukup kuat yang ditimbulkan oleh perubahan muka laut global pada saat itu mengubah kawasan tersebut menjadi daratan pantai Singkawang. Kata kunci: Dinamika pantai, erosi, sedimentasi, Singkawang, Kalimantan Barat.
Perkembangan pemanfaatan daerah pesisir pantai Sumbawa Barat sejak 7 tahun terakhir menjadi sangat pesat baik sebagai daerah hunian, pertambakan, budidaya laut maupun sebagai daerah tujuan wisata. Bagian utara daerah telitian yaitu daerah Labuan Tano sampai Labuan Sepakek, Kecamatan Seteluk, berkembang pesat sebagai lahan pertambakan, sedangkan di bagian tengah yaitu di Teluk Taliwang Kecamatan Taliwang, pesisir dan laut dimanfaatkan untuk budidaya laut (kerang mutiara) yang diusahakan secara modern. Di bagian selatan yang berkembang sebagai kota wisata adalah Desa Maluk, Kecamatan Jereweh. Perkembangan Desa Maluk ini tidak disertai oleh daya dukung lingkungan dan perencanaan yang terpadu sehingga cepat atau lambat akan membawa dampak lingkungan yang negatif,baik di pesisir maupun di laut. Beberapa daerah yang direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata pantai dan laut adalah bagian selatan Labuan Sepakek, Lb. Balat, Teluk Kertasari, Teluk Benette, Teluk Jelenga dan Maluk, sedangkan Labuan Tentong, dan bagian utara Tg. Kertasari cocok untuk dikembangkan sebagai tempat budidaya tambak dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Since the last 7 years, the developing use of the coastal area of West Sumbawa very rapidly increase as the fishponds, sea estates and tourism objects. The northern part of the study area, from Labuan Tano to Labuan Sepakek Kecamatan Seteluk rapidly develope as the fishpond areas, while in Taliwang Bay Kecamatan Taliwang, the coastal and sea are used for sea estate by using modern technology. The southern part of the study area, developes as a tourism city at Desa Maluk, Kecamatan Jereweh. The developing of Desa Maluk is not supported by the environmental carrying capacity and the integrated programme, therefor soon or latter it will bring the bed environmental impacts on the coastal or sea areas. Some areas that recommended to be developed as the tourism objects, are the southern part of Labuan Sepakek, Labuan Balad, Kertasari Bay, Bennette Bay, Jelenga Bay and Maluk, while Labuan Tetong in the northern part of Kertasari Bay is suitable to be developed for fishponds estate with a sustainable environmental consideration.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.