When it comes to education, the COVID-19 epidemic has had a major effect, particularly on distance learning techniques that must be completed online. It also applies to Architecture and Interior Design students in the planning and design studio lecture activities, which were formerly carried out offline in the studio but are now required to be carried out online from their individual residences, as part of the online learning methodology. Various difficulties encountered in architectural and interior planning, as well as design studio lectures, need students' adaptation via the use of virtual reality and digital technology. There are numerous restrictions in terms of visual and digital communication, ranging from the use of technical equipment to the facilities held by lecturers and students. The research used a qualitative descriptive approach, in which data was gathered via questionnaires, with the respondents being architecture and interior design students who answered the questions. According to the findings of the research, the adaptation of online lectures is not only a virtual and digital issue, but also a physical and non-physical one that requires consideration. When it comes to architectural and interior planning and design studio courses, virtual and digital changes have an impact on the learning process and the quality of learning results. Physical adaptation necessitates the provision of supporting resources in the form of tools and equipment to aid in the delivery of classroom lectures. Non-physical adaptation includes changes in time, patterns and methods of learning, behavior, psychology, and the internet network, as well as changes in the internet network itself. In future studies, it is necessary to do more in-depth study on behavioral and psychological adjustments and perspectives.
AbstrakPersyaratan mahasiswa yang berminat menempuh studi atau mendapatkan beasiswa pendidikan ke Perguruan Tinggi Luar Negeri dengan pengantar bahasa mandarin, adalah memiliki Sertifikat Hànyǔ Shuǐpíng Kǎoshì (HSK). Nilai lulus ujian HSK untuk mendapatkan sertifikat HSK, sering menjadi kendala calon mahasiswa meraih kesempatan studi tersebut. Saat ini, penerapan Teknologi Informasi (TI) pada bidang pendidikan dan pengajaran semakin berkembang. Melalui pemanfaatan TI yang tersedia, dengan aplikasi berbasis Content Management System (CMS), penelitian ini dilakukan untuk membantu mengatasi kendala ujian HSK. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan Aplikasi Sistem Manajemen Konten bahasa Mandarin yang menunjang kebutuhan ujian HSK. Aplikasinya dibuat dengan menggunakan yii framework dan berbasis web. Tahapan pembuatan aplikasi mengikuti pola Systems Development Life Cycle (SDLC) dengan metode Waterfall yang mencakup kegiatan analisa kebutuhan, perancangan, implementasi dan uji coba modul serta perawatannya. Berdasarkan hasil pengujian, secara fungsional aplikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sementara pada analisa data kuesioner responden, dihasilkan nilai rata-rata 3,67 skala Likert. Dengan demikian aplikasi yang digunakan pengguna memberikan nilai cukup baik. AbstractOne of the requirements to obtain a scholarship for educational abroad into overseas university which is using Mandarin as an academic language is the prospective applicants must have a Hànyǔ Shuǐpíng Kǎoshì (HSK) Certificate. However, the result of their HSK exam is often becoming a constraint for the prospective students in grabbing the opportunity to get the scholarship. Meanwhile, nowadays, the application of Information Technology (IT) in the field of education is constantly widespread and developed well. So, this study was conducted to overcome the obstacles in the HSK exam, by utilizing the developement of Information Technology which is based on Content Management System (CMS). The purpose of this study is to provide a Mandarin Content Management System Application that supports the HSK exam. The application is made using the yii framework and is web-based. The stages of making the applications follow the pattern of the Systems Development Life Cycle (SDLC) with the Waterfall method which includes the analysis, design, implementation and trial of modules and its maintenance. Based on the test results, the application runs as expected. Meanwhile, the analysis of respondents' questionnaire data produced an average value of 3.67 Likert scale. Thus, the users who use this application give quite good results.
In the situation of a pandemic novel COVID-19 throughout the world forced all changes in the order of activities that exist in society, one of which is in teaching and learning activities. As a solution to learning activities at the moment everything must be implemented online, both students and instructors are forced to adapt to the online learning system . This sudden change often causes problems related to learner's behavior. This study tries to observe student behavior towards learning activities that are forced to be done from home with the principle approach of the Technology Acceptance Model (TAM). The research respondents numbered 93 people and the elearning system tested was the use of learning media with whatsapp, LMS Moodle, zoom meeting and its combination. The results of this study can provide recommendations in distance learning in the future.
Bahasa Mandarin sebagai salah satu mata pelajaran asing dari kelompok peminatan bahasa pada kurikulum 2013 tingkat SLTA. Pada umumnya, media pembelajarannya menggunakan buku pelajaran dan latihan soal untuk siswa. Melalui buku dan pembelajaran tatap muka langsung, relatif kurang menarik serta membuat siswa cepat jenuh. Mengingat kosakata bahasa Mandarin banyak memperhatikan nada dan pelafalan, sebagaimana Hànyǔ pīnyīn. Media cetak, tidak mampu mengakomodasi pembelajaran Hànyǔ pīnyīn dengan benar. Informasi hànyǔ pīnyīn pada buku dapat dipersepsikan berbeda oleh siswa mengenai lafal dan pengucapnya. Untuk menjembatani perbedaan persepsi tersebut, dilakukan penelitian dengan mengakomodasi media pembelajaran berbasis mobile learning (m-learning), sehingga gap antara informasi pada buku dengan presepsi siswa dapat direduksi, sekaligus menyediakan konten yang lebih interaktif. Tujuan penelitian, menghasilkan model aplikasi sebagai media pembelajaran bahasa Mandarin berbasis mobile. Tambahan kode batang bertipe QR-Code yang disisipkan pada sampel buku bahasa Mandarin, sebagai media perantara antara mobile phone dengan web. Melalui proses scan kode yang termuat didalamnya dengan piranti mobile, selanjutnya akan dikirimkan informasi balik kepiranti mobile siswa, berupa teks, animasi, audio-video pembelajaran yang memperjelas materinya. Model aplikasi m-learning dikembangkan melalui metode System development Life Cycle, dengan tahapan perencanaan, analisa, disain, implementasi serta edukasi bagi pengguna. Luaran penelitian ini berupa piranti sistem m-learning, yang dapat dijadikan sebagai media alternatif belajar siswa diluar kelas dan memberikan kemudahan belajar bahasa Mandarin secara mobile.
, kebutuhan akan kemampuan bahasa Mandarin sudah mulai terlihat. Banyak sekolah saat ini sudah melibatkan bahasa Mandarin dalam kurikulumnya, termasuk Sekolah Dasar (SD). Sementara itu permasalahan utama dalam pembelajaran bahasa Mandarin adalah bentuk intonasi ataupun pelafalan yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak memperhatikan nada. Dalam kurikulum pelajaran bahasa Mandarin tingkat SD, khususnya kelas tiga ke atas, siswa diharapkan mampu mendengarkan, menyebutkan, membaca dan menulis bilangan. Pembelajaran mengenal angka Mandarin dimulai dari bilangan dasar dan dapat diaplikasikan pada penyebutan nomor telepon. Selanjutnya materi ini bertahap pada penyebutan bilangan dengan skala ratusan atau lebih sering kemampuan pelafalan dan kelas siswa. Penggunaannya dalam operasi dasar aritmetika untuk kehidupan sehari-hari seperti halnya dalam penyebutan waktu dan keperluan berbelanja. Pembelajaran aritmetika dalam bahasa Mandarin relatif cukup susah, karena selain mampu melafalkan bilangan dengan benar, siswa harus mampu berhitung dengan tepat.Mengingat keterbatasan media cetak adalah tidak mampu mengakomodasi pembelajaran dalam mendengarkan khususnya pelafalan atau intonasi dengan benar. Hal ini menyebabkan timbulnya gap antara informasi pada buku teks dengan apa yang dipersepsikan oleh pembelajar. Penelitian ini mencoba untuk menjembatani keterbatasan tersebut dengan mengakomodasi media pembelajaran berbasis web yang juga melatih kemampuan dalam mendengarkan, sehingga gap antara informasi pada buku dengan pembelajar dapat direduksi. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan alternative baru sebagai model pembelajaran khususnya untuk bahasa Mandarin di Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.