The main obstacle in obtaining sterile materials in in vitro ABSTRAKKendala utama dalam mendapatkan material steril pada kultur in vitro yang berasal dari meristem adalah tingginya tingkat kontaminasi permukaan yang disebabkan oleh jamur dan bakteri, dan sering menyebabkan kematian eksplan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh konsentrasi merkuri klorida (HgCl 2 ) yang tepat untuk sterilisasi eksplan tunas samping tanaman jati (Tectona grandis) pada kultur in vitro. Tunas samping berukuran 1 cm dan diameter 0,2 mm direndam dalam HgCl 2 pada konsentrasi 0, 100, 200 dan 300 mg/L selama 3 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi HgCl 2 yang semakin tinggi mampu menekan pertumbuhan jamur dan bakteri pada eksplan serta meningkatkan persentase eksplan aseptik. HgCl 2 dengan konsentrasi 300 mg/L merupakan konsentrasi terbaik karena dapat menekan pertumbuhan jamur hingga 100% dan bakteri mencapai 75%, serta menghasilkan tingkat eksplan aseptik dan hidup tertinggi yaitu sebesar 85% pada 9 hari setelah perlakuan. Ukuran eksplan yang kecil mendukung proses sterilisasi dan mengurangi tingkat browning.
Ploidization level estimation can be conducted in several methods, through morphological, growth response, anatomy, cytology, and molecular markers. The simplest and easiest methods are morphological marker and growth response. The study aimed to develop early detection method of polyploidy occurrence in in vitro Tectona grandis after treated by antimitotic agent colchicine. Nodal segments were immersed at 0, 15, and 30 μM colchicines for 5 days, then cultured for 8 weeks. Observations on plantlet height, number of leaves and morphology were performed at 2, 4, and 6 weeks after planting. Colchicine had high significant effect on the height and significant effect on leaves number. High concentration colchicine inhibited shoot elongation and leaves growth, however it increased morphological changes. The planlets height of 0, 15, and 30 μM of colchicine treatment was 4.14; 3.82; 3.12 cm; while the number of leaves as much as 8.72; 8.4, and 7.5. Colchicine led to increase in morphological changes at the levels 0, 15, 30 μM were 26,60%; 46.66%; and 93.33%. Changes caused by polyploidy differ from media. Changes in polyploidy decreased the height, number of leaves, and induced morphological changes, whereas planting media resulted in vitrification. Response to colchicines in culture of T. grandis plantlet allows the growth and morphology to be a marker for early detection of polyploidization.Key words: Colchicine, polyploidy detection, tectona grandis ABSTRAK Pendugaan tingkat ploidi dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain: penanda morfologi, respon pertumbuhan, anatomi, sitologi, dan molekuler. Metode yang paling sederhana dan mudah dilakukan, terutama untuk deteksi dini yaitu dengan penanda morfologi dan respon pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati deteksi dini terjadinya poliploidisasi Tectona grandis akibat pemberian kolkisin pada kultur in vitro. Ruas nodus eksplan jati direndam dalam 3 konsentrasi kolsikin (0, 15, dan 30 μM) selama 5 hari, untuk selanjutnya dilakukan kultur in vitro selama 8 minggu. Pengamatan terhadap tinggi daun, jumlah daun dan morfologi daun dilakukan pada minggu ke-2, ke-4, dan ke-6 setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kolsikin berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi dan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Pertumbuhan tinggi daun dan jumlah daun mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya konsentrasi kolkisin. Tinggi planlet akibat perlakuan perendaman 0, 15, dan 30 μM kolkisin adalah 4,14; 3,82; dan 3,12 cm; sedangkan jumlah daun sebanyak 8,72; 8,4; dan 7,5. Peningkatan konsentrasi kolkisin menyebabkan peningkatan perubahan morfologi. Perubahan morfologi perlakuan kontrol, 15 dan 30 μM kolkisin sebesar 26,60%, 46,66%, dan 93,33%. Perubahan karena poliploidi berbeda dengan perubahan karena media. Perubahan akibat poliploidi menyebabkan perubahan pada tinggi planlet, jumlah daun, serta morfologi; sedangkan perubahan media tanam menyebabkan vitrifikasi. Adanya respon pemberian kolkisin pada kultur in vitro T. grandis memungkinkan p...
The population density of natural agarwood (Aquilaria beccariana) in Indonesia decreased ABSTRAKKepadatan populasi gaharu (Aquilaria beccariana) alam di Indonesia kurang dari satu pohon per hektar. Upaya pelestarian gaharu ex situ telah banyak dilakukan tetapi masih banyak kendala. Perbanyakan gaharu in vitro merupakan salah satu cara alternatif untuk mempercepat pemulihan populasi gaharu alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh media elongasi yang optimal pada kultur in vitro gaharu dengan penambahan kombinasi zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin. Pada penelitian ini digunakan auksin IBA, serta sitokinin BAP dan Kinetin. Hasil penelitian elongasi diperoleh kombinasi auksin dan sitokinin terbaik yaitu, IBA 0,1 mg/L dan BAP 0,05 mg/L. Kombinasi ini meningkatkan tinggi dan jumlah ruas Aquilaria beccariana dengan tinggi rata-rata sebesar 1,64 cm dan jumlah ruas rata-rata sebesar 6,40 ruas. Pada kombinasi dan taraf ini diduga mekanisme kerja IBA dan BAP paling efektif dibanding perlakuan yang lain. Sedangkan kombinasi IBA 0 mg/L dan BAP 0,03 mg/L memberikan respon terbaik terhadap peningkatan jumlah tunas dengan rata-rata sebanyak 1,91 tunas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.