Pada penelitian ini diimplementasikan algoritma K-Nearest Neighbor dalam pengklasifikasian Sekolah Menengah Pertama/Sederajat berdasarkan peminatan calon siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam menemukan sekolah SMP/sederajat berdasarkan 8 kriteria sekolah yaitu akreditasi, fasilitas ruangan, fasilitas olah raga, laboratorium, ekstrakulikuler, biaya, tingkatan kelas dan waktu belajar. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bireuen. Hasil penelitian dengan menggunakan K-NN dan pendekatan Euclidean Distance dengan k=3, diperoleh nilai precision sebesar 63,67%, recall 68,95% dan accuracy sebesar 79,33% .
AbstrakPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan keefektifan penyembuhan luka menggunakan balutan madu dan balutan normal salin-povidone iodine pada pasien trauma dengan luka terbuka yang dirawat di salah satu RS di Bukittinggi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen, non-equivalent control group dengan pre dan post-test. Sampel berjumlah 6 responden (3 responden untuk masing-masing kelompok intervensi madu serta normal salin-povidone iodine). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada rerata skor perkembangan proses penyembuhan luka antara sebelum dan sesudah intervensi perawatan luka dengan madu (P = 0.076) dan dengan normal salin-povidone iodine (P = 0,057). Rerata skor perkembangan penyembuhan luka terbuka setelah intervensi tidak berbeda secara signifikan (P = 0,797) antara kelompok intervensi dengan madu dengan kelompok kontrol. Namun, penurunan skor perkembangan proses penyembuhan luka pada balutan madu (11,52%) lebih besar 6,67% dibandingkan balutan normal salin-povidone iodine (4,85%). Perawatan luka dengan madu membuat responden tidak merasa nyeri, tidak terjadi perlengketan serta perdarahan saat membuka balutan ketika dibersihkan, sedangkan dengan normal salin-povidone iodine, responden merasakan sebaliknya. Hasil penelitian ini merekomendasikan penggunaan balutan madu untuk pasien dengan luka terbuka. AbstractThe aim of this study was to compare the effectiveness of honey dressing and normal salin-povidone iodine dressing in the open wound healing process at a hospital in Bukittinggi. This was a non-equivalent control group quasi experimental study with pre & post test. The samples of this study were 6 respondents (3 respondents in each intervention and control group). The finding from this study showed that there was no significant difference on the mean score of wound healing process before and after wound care intervention using honey dressing (P = 0.076), and normal saline-povidone iodine dressing (P = 0.057). There was also no significant difference on the mean score of wound healing process on traumatic open wound patient after intervention on the control group using normal saline-povidone iodine dressing and intervention group using honey dressing (P = 0,797) However, the wound healing score on the honey intervention group was 6,67% higher (11,52%) than on the wound using normal saline-povidone iodine dressing (4,85%). Unlike patients in the control group, patients using honey dressing were not complaining about pain and bleeding when change dressing. Therefore, the study recommended the honey application for open wound.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai rata-rata dan tingkat ketuntasan peserta didik kelas X MIPA pada mata pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil Ujian Tengah Semester (UTS) untuk mata pelajaran sejarah tidak ada peserta didik yang mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan yakni 75. Metode pada penelitian ini ialah Kuantitatif dengan jenis penelitian quasy eksperiment atau eksperimen semu. Dalam quasy eksperiment dimiliki kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih dengan teknik teknik sampel berkelompok (cluster sampling). Teknik pengambilan data ialah dengan pemberian soal tes awal (pre test) dan soal test akhir (post test) sehingga diperoleh data nilai tertinggi kelas kontrol ialah 84 sedangkan kelas eksperimen 100, nilai terendah kelas kontrol 24 dan kelas eksperimen adalah 40. Pada nilai standar deviasi kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas ekperimen yaitu 15.858 dan 12.169. pada uji validitas diketahui nilai RTabel adalah 0,344 dengan taraf signifikansi 5% sehingga Rhitung > Rtabel dari 25 soal 3 diantaranya diketahui tidak valid. Uji reabilitas penelitian tergolong tinggi dengan nilai cronbach alpha 0,714 dan 0,724.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.