2015
DOI: 10.18196/agr.118
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aksesibilitas Petani Bawang Merah terhadap Lembaga Keuangan Mikro sebagai Sumber Pembiayaan

Abstract: Microfinance institutions (MFIs) is an institution conducting the provision of financial services to micro and small entrepreneurs including shallot farmers. This study aims to determine the accessibility and the influencing factors of farmer's decisions in determining the source of financing for shallot business sustainability. The study was conducted in Bantul as the centre production of shallot in DIY. Two hundred and five of farmers (205 persons) as microfinance client taken randomly, were interviewed and … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
2
0
6

Year Published

2017
2017
2021
2021

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
1
2
0
6
Order By: Relevance
“…Besar pinjaman yang tinggi tidak dapat disediakan oleh lembaga keuangan informal, sehingga petani akan cenderung memilih lembaga keuangan formal yang dapat menyediakan kredit dalam jumlah yang besar. Hal ini sejalan dengan penelitian Rahayu (2015) yang menyebutkan bahwa lembaga keuangan formal dapat memenuhi kebutuhan petani yang membutuhkan dana atau kredit yang besar dibandingkan dengan lembaga keuangan nonformal.…”
Section: Eunclassified
“…Besar pinjaman yang tinggi tidak dapat disediakan oleh lembaga keuangan informal, sehingga petani akan cenderung memilih lembaga keuangan formal yang dapat menyediakan kredit dalam jumlah yang besar. Hal ini sejalan dengan penelitian Rahayu (2015) yang menyebutkan bahwa lembaga keuangan formal dapat memenuhi kebutuhan petani yang membutuhkan dana atau kredit yang besar dibandingkan dengan lembaga keuangan nonformal.…”
Section: Eunclassified
“…Salah satu jenis lembaga keuangan yang tersedia dan dapat diakses oleh petani kopi Kubangsari 2 adalah lembaga keuangan bank.Akses kredit dari lembaga keuangan bank biasanya diakses oleh petani dengan lahan luas dan kerjasama pasar kuat sedangkan petani dengan lahan sempit mengalami kesulitan mengakses kredit lembaga keuangan bank dikarenakan belum memiliki aset sebagai jaminan yang masih dianggap rumit (Rahayu, 2016). Padahal, lahan kopi yang luas dan jumlah petani yang memadai akan sangat terdukung dengan akses kredit dari lembaga keuangan sebagai modal usahatani.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Petani sering menghadapi masalah di antara nya tidak mampu mengakses per modalan sehingga sering menggunakan pinjaman yang tidak menguntungkan (Supanggih dan Widodo, 2013). Dampak dari masalah ini adalah petani tidak mampu menjamin keber langsung an usahataninya (Rahayu, 2015). Masalah ini sebenarnya juga muncul karena rendahnya perhatian perbankan terhadap sektor pertanian.…”
Section: Pengantarunclassified