2013
DOI: 10.15408/aj.v7i1.5168
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Padi Di Jawa Barat Indonesia

Abstract: Pada dasarnya penelitian ini mengkaji upaya peningkatan produksi padi melalui efisiensi teknis usahatani di Jawa Barat sebagai sentra produksi padi. Secara khusus tujuan operasionalnya yaitu : (1) Menentukan fungsi produksi stochastic frontier dan menganalisis faktor-faktornya, (2) Menentukan fungsi inefisiensi stochastic frontier dan menganalisis faktor-faktornya. Data yang digunakan adalah data PATANAS 2010 di Provinsi Jawa Barat. Pemilihan desa berdasarkan sebaran jumlah tipe desa sawah irigasi berbasis pad… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
8
1
43

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 34 publications
(52 citation statements)
references
References 3 publications
0
8
1
43
Order By: Relevance
“…Nevertheless there are still 8% of organic rice farmers and 20% of non-organic rice farmers who have not been efficient. The efficiency index value of organic rice farming in Bantul is higher than that of organic rice farming in Sragen Distric namely 0.7 [17], higher than organic rice farming in Tasikmalaya District at 0.86 [15], greater from paddy farming Integrated Crop Management program in Riau Regency amount to 0.87 [20], higher than rice farming in West Java Province 0.742 [21], Bantul Regency Special Region of Yogyakarta at 0.71 [22]. This level of technical efficiency is also higher than the technical efficiency of rice farming in several countries such as Vietnam at 0.816 [23], Cambodia at 0.786 [24], Pakistan at 0.91 [25] and Nigeria at 0.63 [26].…”
Section: E Technical Efficiencymentioning
confidence: 86%
“…Nevertheless there are still 8% of organic rice farmers and 20% of non-organic rice farmers who have not been efficient. The efficiency index value of organic rice farming in Bantul is higher than that of organic rice farming in Sragen Distric namely 0.7 [17], higher than organic rice farming in Tasikmalaya District at 0.86 [15], greater from paddy farming Integrated Crop Management program in Riau Regency amount to 0.87 [20], higher than rice farming in West Java Province 0.742 [21], Bantul Regency Special Region of Yogyakarta at 0.71 [22]. This level of technical efficiency is also higher than the technical efficiency of rice farming in several countries such as Vietnam at 0.816 [23], Cambodia at 0.786 [24], Pakistan at 0.91 [25] and Nigeria at 0.63 [26].…”
Section: E Technical Efficiencymentioning
confidence: 86%
“…Lahan merupakan faktor produksi terpenting dalam usaha tani padi sawah. Hasil ini konsisten dengan temuan Kusnadi et al 2011, Tinaprilla et al (2013), Gultom et al (2014) dan yang melaporkan luas lahan berpengaruh nyata positif terhadap produksi. Rata-rata luas lahan usaha tani di lokasi penelitian tergolong sempit, yaitu luas lahan usaha tani dengan penerapan PTT sebesar 0,3021 ha dan luas lahan usaha tani tanpa penerapan PTT sebesar 0,2924 ha.…”
Section: Luas Lahanunclassified
“…Hal ini ditunjukkan oleh nilai elastisitasnya yang paling besar jika dibandingkan variabel lain, yaitu sebesar 0,8211. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novianto dan Setyowati (2009), Muhaimin (2012), Tinaprilla et al (2013), serta Machmuddin (2016).…”
Section: Analisis Fungsi Produksiunclassified
“…Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel lahan adalah variabel paling responsif dengan nilai 0,77 pada usaha tani padi organik dan 0,73 pada usaha tani padi konvensional. Penelitian Tinaprilla et al (2013) juga menyatakan bahwa variabel luas lahan merupakan variabel paling responsif terhadap produksi padi. Hal ini mengimplikasikan bahwa jika pemerintah ingin menaikkan jumlah produksi padi maka variabel yang seharusnya menjadi perhatian utama adalah luas lahan.…”
Section: Analisis Fungsi Produksiunclassified
See 1 more Smart Citation