Analisis Kesulitan Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Peserta Didik Berdasarkan Langkah Polya

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesulitan dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari minat belajar dan apa saja faktor penyebab peserta didik mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari minat belajar. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling yaitu berjumlah 6 orang, 2 orang minat belajar tinggi, 2 orang minat belajar sedang dan 2 orang minat belajar rendah. Instrumen yang digunakan adalah angket minat belajar, soal tes pemecahan masalah dan wawancara. Angket minat belajar dianalisis berdasarkan pengelompokan minat belajar, tes pemecahan masalah dianalisis berdasarkan indikator kesulitan dalam pemecahan masalah dan wawancara dianalisis secara kualitatif menurut Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dengan minat belajar tinggi mengalami kesulitan dalam memeriksa kembali, peserta didik dengan minat belajar sedang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali, serta peserta didik dengan minat belajar rendah mengalami kesulitan dalam menyusun rencana penyelesaian, menyelesaikan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali. Kesulitan dalam pemecahan masalah matematika disebabkan oleh peserta didik bosan belajar matematika, tidak menyukai pelajaran matematika, belum terfokus dengan materi yang dijelaskan guru, tidak memiliki semangat untuk menyimak materi yang diberikan guru, tidak berani mengemukakan pendapat dan tidak bersemangat menyelesaikan soal matematika tidak rutin. Kata kunci: Analisis kesulitan; minat belajar; pemecahan masalah matematika.

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Siswa

“…Dengan artian dengan menciptakan lingkungan pengalaman yang kreatif dengan tujuan siswa dalam membangun pengetahuan baru. Berpikir kreatif dalam matematika dapat dikaitkan dengan pemecahan masalah matematika atau pengajuan masalah (Haryono et al, 2021). Berpikir kreatif matematika dalam pemecahan masalah matematika ialah kemampuan seseorang untuk dapat menemukan hubungan antar konsep matematika dan merumuskan tujuan matematika (Kesumawati, 2018).…”

“…Materi pola bilangan merupakan salah satu materi yang disajikan pada Kelas VIII Semester Gasal Kurikulum 2013. Menurut (Haryono et al, 2021), menyatakan bahwa materi tersebut merupakan salah satu materi yang rumit bagi siswa. Hal tersebut, saat siswa mengerjakan latihan soal pola bilangan, baik dalam bentuk ulangan maupun ujian, kebanyakan siswa mengalami kesalahan dalam menentukan pola suku ke-n dalam suatu pola bilangan.…”

Analisis Motivasi, Sikap, dan Konsep Diri Siswa terhadap Pembelajaran Matematika Kelas VA SD Negeri 40 Pontianak Utara

“…Pada indikator terakhir yaitu wawancara siswa berdasarkan indikator mandiri dalam belajar dengan hasil bahwa mayoritas siswa mampu belajar secara mandiri namun tidak mampu menyelesaikan soal yang mereka anggap sulit sehingga perlu bantuan orang lain. Ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal sulit dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sering melakukan kesalahan dalam berhitung, dan kekeliruan dalam mengerjakan soal cerita (Raharjo & Untari, 2021).…”

“…Namun ternyata ada beberapa siswa yang menganggap bahwa matematika tidak mampu membuat mereka berkembang. Ada beberapa faktor yang membuat siswa tersebut merasa tidak berkembang pada pembelajaran matematika yaitu mereka merasa bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk diselesaikan dan dipahami (Raharjo & Untari, 2021). Siswa yang pasif selama pembelajaran di kelas cenderung enggan untuk mengajukan pertanyaan ketika diberi kesempatan oleh guru.…”

Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan Langkah Polya

“…Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesulitan siswa dalam menyelesaiakan soal pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya yang terdiri dari empat langkah diantaranya yaitu memahami masalah, merencanakan rencana, melaksanakan rencana dan melihat kembali. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Haryono, Juwita, & Vioni (2021) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat kesulitan yang dialami siswa dalam membuat penyelesaian dengan menyususn rencana, kesulitan dalam menyelesaiakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali. Adapun upaya agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaiakan soal pemecahan masalah pada materi sistem persamaan linear dua variabel dibutuhkan upaya yang dapat dilakukan oleh siswa untuk mengatasi kesulitan yaitu dengan membaca secara berulang-ulang, memberikan latihan soal agar siswa terlatih mengerjakan soal dan hendaknya siswa diberikan soal yang bervariasi agar siswa mampu apabila dihadapkan dengan permasalahan baru yang berbeda.…”