2016
DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i1.11324
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Benih Bawang Merah Lokal dan Impor di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Abstract: PendahuluanBawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi ditinjau dari sisi pemenuhan konsumsi nasional, sumber penghasilan petani dan potensinya sebagai penghasil devisa negara. Rukmana (1994) menjelaskan bahwa bawang merah termasuk salah satu komoditas sayuran unggulan nasional yang telah lama diusahakan petani secara intensif. Produksi bawang merah sampai saat ini memang belum optimal dan masih tercermin dalam keragaman cara budidaya yang bercirikan spesifik agroeko… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
5
0
7

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(12 citation statements)
references
References 3 publications
0
5
0
7
Order By: Relevance
“…One of the horticultural commodities that have high economic value is shallot (Wiguna et al, 2013;Theresia et al, 2016).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…One of the horticultural commodities that have high economic value is shallot (Wiguna et al, 2013;Theresia et al, 2016).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Bawang merah sudah menjadi salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi jika ditinjau dari sisi pemenuhan komsumsi nasional serta menjadi sumber penghasilan para petani dan potensinya bisa menjadi penghasil devisa negara (Theresia, V.,Fariayanti, A., & Tinaprilla, N. 2016). Surianto (2015) bawang merah berada dalam urutan ke-enam besar komoditi sayuran komersial yang dapat diekspor Indonesia bersama-sama dengan sayur-sayuran lainnya seperti kubis, kubis bunga, cabe, tomat, dan kentang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebutuhan dan konsumsi bawang merah di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya (Burhan & Proyogo, 2018) karena pertumbuhan jumlah penduduk sehingga permintaan bawang merah terus bertambah. Hal ini menyebabkan usaha tani bawang merah mempunyai prospek yang baik terhadap kesejahteraan petani Indonesia (Misran, 2015).Hasil bawang merah di Indonesia masih rendah hanya 9,92 ton/ha (BPS-Statistics Indonesia, 2020), jauh lebih rendah dibanding potensinya yang mencapai 12-17 ton/ha (Rusdi & Asaad, 2016;Theresia et al, 2016). Dalam budidaya bawang merah, petani Indonesia masih banyak menggunakan umbi sebagai bahan tanam (Saidah et al, 2019), yang berasal dari hasil panen sebelumnya atau umbi konsumsi.…”
unclassified
“…Hasil bawang merah di Indonesia masih rendah hanya 9,92 ton/ha (BPS-Statistics Indonesia, 2020), jauh lebih rendah dibanding potensinya yang mencapai 12-17 ton/ha (Rusdi & Asaad, 2016;Theresia et al, 2016). Dalam budidaya bawang merah, petani Indonesia masih banyak menggunakan umbi sebagai bahan tanam (Saidah et al, 2019), yang berasal dari hasil panen sebelumnya atau umbi konsumsi.…”
unclassified