Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kondisi kehidupan sosial ekonomi petani BM, 2) sebaran asal modal petani bawang merah (BM), 3) Solusi fluaktuasi harga BM pada musim panen. Populasi dalam penelitian ini 160 KK, sampel diambil sebanyak 20% (32 KK). Analisis data menggunakan alisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) hampir sebagian petani BM tingkat pendidikan tamat SD yaitu 46,87%, tingkat kesehatan 100% berobat ke puskesmas/dokter, 87,5% petani berstatus kawin, luas lahan garapan tergolong rendah yaitu 0,3 Ha (43,75%), tenaga kerja yang digunakan petani BM paling tinggi yaitu antara 1-5 orang (59,37%), jumlah tanggungan petani BM adalah 3 orang (43,75%), dan besar pendapatan petani BM yaitu antara Rp 11.000.000 – Rp 20.000.000 (34,37%). 2) sebaran asal modal petani BM lebih setengah dari petani BM yaitu 65,62% terikat utang di BRI. 3) solusi fluktuasi harga BM pada musim panen yaitu petani harusnya mengurangi atau tidak lagi mengambil bibit dari penjual bibit bawang merah yang sekaligus sebagai pedagang BM. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa: tingkat sosial ekonomi petani BM di Dusun Batunoni cukup baik. Semakin luas lahan garapan maka semakin banyak pendapatan yang di peroleh, selain itu untuk memperoleh hasil yang maksimal modal sangat berpengaruh. Namun pada aspek pendidikan petani BM masih tergolong rendah, hal ini dikarenakan banyak petani BM yang hanya mengenyam pendidikan sampai tamat SD saja.