2020
DOI: 10.24014/jp.v16i1.7812
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Pola Asuh, Kontrol Diri, dan Moralitas Kepribadian Sebagai Faktor Kenakalan Remaja di Kota Bekasi

Abstract: Kenakalan remaja adalah perbuatan yang mengandung unsur kriminal dan dilakukan oleh individu pada usia remaja. Salah satu faktor penyebab kenakalan pada remaja berasal dari rumah tempat tinggalnya. Minimnya penanaman nilai moralitas di dalam kepribadian dan rendahnya kesadaran lingkungan dalam membentuk konsep kendali menjadi sorotan penting untuk memahami mengapa remaja berbuat nakal. Penelitian ini bertujuan ingin menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kenakalan remaja. Pengambilan data Penelitian dil… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

2
1

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 24 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Ada 3 bentuk pola asuh yang dapat digunakan orang tua yaitu pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hutahaean et al, 2020) Analisis Pola Asuh, Kontrol Diri, dan Moralitas Kepribadian Sebagai Faktor Kenakalan Remaja di Kota Bekasi yang menyebutkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran penting terhadap perkembangan kepribadian remaja (Purwaningtyas, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ada 3 bentuk pola asuh yang dapat digunakan orang tua yaitu pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hutahaean et al, 2020) Analisis Pola Asuh, Kontrol Diri, dan Moralitas Kepribadian Sebagai Faktor Kenakalan Remaja di Kota Bekasi yang menyebutkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran penting terhadap perkembangan kepribadian remaja (Purwaningtyas, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Banyak perubahan yang dialami remaja, baik secara fisik maupun secara mental membuat mereka harus bisa beradaptasi dan tetap berinteraksi sosial dengan individu-individu lain di sekitarnya (Colegrove, Havighurst, Kehoe, & Jacobsen, 2018). Dilihat lebih mendalam lagi, karakteristik pada diri remaja terbentuk oleh beberapa faktor yang secara intens melakukan interaksi sosial dan berkomunikasi seperti keluarga (Hutahaean et al, 2020), lingkungan sosial (Mustika & Sahudra, 2018), dan agama (Junaedi, 2019). Dalam proses berinteraksi atau berkomunikasi juga tak jarang menciptakan sebuah konflik permasalahan dan memicu pertengkaran.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Oleh karena itu peran orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak sangat penting (Hutahaean, Nugraha, Perdini, Bastoro, & Marbun, 2020). Sebagai orang tua penting untuk mengetahui tugas perkembangan anak agar dapat memberikan usaha yang maksimal dalam perkembangannya, apabila setiap aspek bisa berkembang secara baik maka anak dapat menjalankan tugas perkembangan dengan baik juga (Khaulani, Neviyarni, & Murni, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified