Tindak tutur pada dasarnya merupakan kalimat yang digunakan untuk menyatakan suatu tuturan agar maksud dari tuturan tersebut dapat diketahui oleh pendengar/pembaca. Hanya saja tidak semua siswa mampu memahami makna dari sebuah tindak tutur, sehingga dibutuhkan kajian yang kusus untuk mengkaji tindak tutur yang digunakan oleh sebuah cerita/film. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk untuk menggali bentuk tindak tutur yang terdapat pada cerpen “I Bojog Tekĕn I Kedis Sangsiah”. Penelitian ini tergolong kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pustaka dan teknik baca. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yang kemudian dikaitkan dengan hasil penelitian terdahulu. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa cerpen “I Bojog Tekén I Kedis Sangsiah” menunjukkan tindak tutur lokusi yakni tuturan I Kedis Sangsiah dengan bangga menyatakan dirinya memiliki rumah dari hasil jerih payah sendiri. Tindak tutur ilokusi ditemukan tuturan dari I Bojog kepada I Kedis Sangsiah yang sombong, menyatakan dirinya mampu membuat rumah mewah. I Bojog menginginkan respon dari I Kedis Sangsiah. Tindak tutur perlokusi ditemukan pada tuturan I Bojog berusaha membela diri dengan keadaannya, menceritakan leluhurnya berjasa terhadap Batara Rama yang mampu mengalahkan Prabu Rahwana di kerajaan Langkapura. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa dalam cerpen “I Bojog Tekén I Kedis Sangsiah” terdapat tiga tindak tutur yang digunakan, diantaranya adalah tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi.