2014
DOI: 10.24198/jkk.vol2n2.9
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Model Komunikasi Bidan Desa Sebagai Ujung Tombak Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu Bersalin Di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

Abstract: ABSTRAKAngka kematian ibu adalah risiko yang terkait dengan setiap kehamilan yaitu risiko obstetrik. Hal ini dihitung sebagai jumlah kematian ibu selama tahun tertentu per 100.000 kelahiran hidup pada periode yang sama. Pada Tahun 2012, Angka Kematian Ibu Ratio (MMR) di Indonesia meningkat tajam menjadi 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Provinsi Jawa Barat merupakan penyumbang terbesar MMR tinggi di Indonesia dengan 369/100.00… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Peran Bidan sebagai pengelola pelayanan dasar kesehatan baik individu, keluarga dan juga masyarakat juga memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan terkait kesehatan maternal. 16 Dalam lingkup pemberian pelayanan kesehatan, kerja sama tim menjadi lebih efektif daripada individu karena anggota tim dapat berbagi beban kerja, kemungkinan masalah lebih kompleks, inovatif dan solusi menyeluruh untuk masalah, memantau perilaku satu tim kerja, dan menggabungkan berbagai bidang keahlian. 17 Untuk memaksimalkan pemberian pelayanan kesehatan maternal demi terwujudnya pelayanan yang merata bagi seluruh masyarakat Kabupaten Merangin, maka kerja sama tim dinilai menjadi solusi terkait tantangan yang dihadapi dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada Suku Anak Dalam.…”
Section: Strategi Pemberian Pelayanan Kesehatan Maternal Kepada Suku ...unclassified
“…Peran Bidan sebagai pengelola pelayanan dasar kesehatan baik individu, keluarga dan juga masyarakat juga memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan terkait kesehatan maternal. 16 Dalam lingkup pemberian pelayanan kesehatan, kerja sama tim menjadi lebih efektif daripada individu karena anggota tim dapat berbagi beban kerja, kemungkinan masalah lebih kompleks, inovatif dan solusi menyeluruh untuk masalah, memantau perilaku satu tim kerja, dan menggabungkan berbagai bidang keahlian. 17 Untuk memaksimalkan pemberian pelayanan kesehatan maternal demi terwujudnya pelayanan yang merata bagi seluruh masyarakat Kabupaten Merangin, maka kerja sama tim dinilai menjadi solusi terkait tantangan yang dihadapi dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada Suku Anak Dalam.…”
Section: Strategi Pemberian Pelayanan Kesehatan Maternal Kepada Suku ...unclassified
“…Bidan juga memiliki peran dalam mengelola program kesehatan di wilayah kerjanya. 11 Tenaga farmasi adalah yang paling sedikit mengikuti pelatihan PIS-PK, kemungkinan disebabkan jumlah tenaga farmasi yang sedikit di puskesmas. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Herman, dkk (2013) yang menunjukkan bahwa sebanyak 32,2% puskesmas tidak memiliki tenaga kefarmasian sama sekali dan 82,5% puskesmas tidak memiliki apoteker.…”
Section: Sumber Daya Kesehatanunclassified
“…This is especially important as the program to reduce MMR and IMR in Indonesia is 73% determined by the expertise of midwives in serving patients, especially village midwives. 6 The PWS-KIA report in Pamekasan Regency in 2020 showed that the coverage figures in the working area have not yet reached the intended targets, consisting of Minimum Service Standards for Neonatal Visit 1, Complete Neonatal Visit Coverage of 100%, and Neonatal Complication Coverage of 80%. The average monitoring results further revealed that the coverage of Neonatal Visit 1 was 86.76%, Complete Neonatal Visit Coverage was 84.31%, and Neonatal Complication Coverage was 63.11%.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…This is especially important as the program to reduce MMR and IMR in Indonesia is 73% determined by the expertise of midwives in serving patients, especially village midwives. 6…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%