INTISARITujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja reproduksi dari sapi betina Sumba Ongole (SO) yang diinseminasi buatan (IB) dengan semen beku Belgian Blue (BB). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pemeliharaan sapi betina khususnya dalam pelaksanaan IB, serta hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan untuk rujukan atau acuan penelitian-penelitian selanjutnya. Parameter penelitian meliputi tanda-tanda gejala berahi, service per conception ratio (S/C ratio), conception rate (CR), non return rate (NRR), dan lama bunting. Hasil penelitian menunjukan bahwa besar nilai S/C untuk sapi SO 2,60±1,81, besar nilai CR untuk sapi SO yaitu 40%, nilai NRR sebesar 60%, dan lama bunting sapi SO 273,80±4,08. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kinerja sapi betina SO bagus sehingga penggunaan sapi betina SO sebagai indukan untuk disilangkan dengan sapi BB sangat mungkin untuk dilakukan.(Kata kunci: Belgian Blue, Kinerja reproduksi, Sumba Ongole)
ABSTRACT
PendahuluanSapi Sumba Ongole (SO) merupakan salah satu bangsa sapi yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai sapi potong, bila dibandingkan dengan bangsa sapi potong lokal lain di Indonesia karena umur dewasa kelamin 9 -18 bulan, lama berahi 20 -30 jam, siklus berahi 18-26 hari, umur beranak pertama 3,1 -3,2 tahun, dan jarak beranak 17 -19 bulan (Sodiq dan Hidayat, 2014). Di sisi lain, usaha pengembangan sapi potong menggunakan pengembangan sapi potong menggunakan sapi SO masih dirasa cukup lambat dan kurang, sehingga mengakibatkan jumlah populasi ternak sapi lokal yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan kebutuhan daging di Indonesia. Hal ini menyebabkan pemerintah melakukan upaya pemenuhan kebutuhan daging sapi melalui impor. Selain itu, peningkatan taraf perekonomian masyarakat sebesar 6% per tahun dan pertambahan jumlah penduduk sebesar 1,17% per tahun telah menyebabkan kebutuhan konsumsi daging