2011
DOI: 10.20886/jsek.2011.8.4.265-275
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT MENGGARAP LAHAN DI HUTAN LINDUNG: Studi Kasus di Kabupaten Garut Jawa Barat

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2015
2015
2022
2022

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Oleh karena itu penggunaan lahan di kawasan TNGHS, khususnya bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan, merupakan satu-satunya sumber pendapatan/mata pencaharian dalam menopang kebutuhan rumah tangga mereka. Subarna (2011) mengemukakan bahwa luas lahan milik yang sempit menyebabkan pendapatan petani sangat rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, mereka memperluas usaha taninya melalui garapan di hutan yang berbatasan dengan desanya.…”
Section: B Karakteristik Ekonomi Individu Masyarakat Sekitar Tnghsunclassified
“…Oleh karena itu penggunaan lahan di kawasan TNGHS, khususnya bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan, merupakan satu-satunya sumber pendapatan/mata pencaharian dalam menopang kebutuhan rumah tangga mereka. Subarna (2011) mengemukakan bahwa luas lahan milik yang sempit menyebabkan pendapatan petani sangat rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, mereka memperluas usaha taninya melalui garapan di hutan yang berbatasan dengan desanya.…”
Section: B Karakteristik Ekonomi Individu Masyarakat Sekitar Tnghsunclassified
“…Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan lahan telah banyak dilakukan. Penelitian tersebut diantaranya menggunakan variabel tekanan ekonomi, tenurial, jumlah petugas pengamanan kehutanan dan kepentingan antar sektor (Subarna, 2011) dan variabel pendapatan, garis kemiskinan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, umur dan jarak lahan ke rumah (Yudilastiantoro, 2011).…”
unclassified
“…Penguasaan lahan yang sempit mengisyaratkan pengelolaan usahatani yang dilakukan secara subsisten, dan belum mencapai skala efisiensi (Saptana, 2012). Kekhawatiran lain adalah, jika tidak dikelola secara intensif, penguasaan lahan yang rendah akan memberikan hasil yang juga rendah sehingga mendorong petani untuk memperluas lahan usaha, dan sasarannya ke dalam hutan (Subarna, 2011 Jenis tanaman yang dikelola petani responden, seperti pada umumnya pemanfaatan lahan pada kawasan perhutanan yang diisi dengan berbagai jenis tanaman (Tabel 2.). Secara umum pada ketiga wilayah, tanaman kakao terlihat dominan di budidayakan, baik pada areal HKm Kiluan (97%), HR Kiluan (55,7%) dan HR Bufferzone (47,6%).…”
Section: Pengelolaan Lahan Dan Skala Usahataniunclassified