Euchresta horsfieldii merupakan tanaman obat yang dikenal di Nusa Tenggara Barat dan Bali sebagai pranajiwa. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis fitokimia dan aktivitas antibakteri dari akar, batang, daun, dan biji pranajiwa. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri Bacilus subtilis Inacc-B334, Staphylococccus aureus Inacc-B4, dan Escherchia coli Inacc-B5. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa alkaloid sebagai komponen senyawa yang paling dominan pada pranajiwa dan terdeteksi di setiap bagian tanaman. Bagian akar pranajiwa terdeteksi memiliki komponen senyawa yang paling bervariasi seperti alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Analisis GC-MS dari batang, akar, dan biji pranajiwa menunjukkan mome inositol, sophoridane, dan asam lemak seperti asam palmitat dan asam stearat sebagai komponen utamanya. Adapun uji aktivitas antibakteri pranajiwa menunjukkan bagian batang dan akar memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus Inacc-B4 dan E. coli Inacc B-5, sedangkan bagian biji memiliki aktivitas antibakteri terhadap B. subtilis Inacc-B-334 dan S. aureus Inacc-B4. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat mendukung penelitian terkait potensi E. horsfieldii sebagai sumber alternatif obat antibakteri. Phytochemical Test and Antibacterial Activity of Pranawija (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn.)AbstractEuchresta horsfieldii is a medicinal plant known in West Nusa Tenggara and Bali as pranajiwa. This study investigated phytochemical analysis and antibacterial activity of roots, stems, leaves, and seeds of E. horsfieldii. The samples were analyzed for their antibacterial activity against Bacilus subtilis Inacc-B334, Staphylococccus aureus Inacc-B4, and Escherchia coli Inacc-B5. The phytochemistry result indicated that alkaloids was the most dominant constituent of E. horsfieldii as it was detected in all parts of the plant. GC-MS analysis of the stems, roots, and seeds showed mome inositol, sophoridane, and fatty acids such as palmitic acid and strearic acid as the main components. The roots had the most varied constituents with detection of alkaloids, tannins, flavonoids, saponins, and terpenoids. Further, antibacterial activity assay showed that the stems and roots had antibacterial activity against S. aureus Inacc-B4 and E. coli Inacc B-5, whereas the seeds had antibacterial activity against B. subtilis Inacc-B-334 and S. aureus InaccB4. The result of the present study supports the investigation on potentiality of E. horsfieldii as alternative source for antibacterial agents.